"hah? Lo suka A'in? ya ampun Marwa, gue ini mimpi apa gimana sih?" Ani tersentak kaget ketika gue membicarakan ini kepadanya.
ya begitulah kalau gue cerita ke Ani. apalagi kalau soal cowok yang nggak bener di mata Ani. pasti huruf abjad habis dimakannya.
"yang jatuh cinta siapa, yang rempong siapa pula." gue hanya bisa berbicara dan menjawab perkataan Ani seperti itu. gue mengaku kalah dari Ani yang jago banget dalam urusan ini.
mungkin Ani memang ditakdirkan menjadi orang yang tepat untuk mendengarkan cerita gue dan kasih masukan ke gue. pikir gue sambil menatap pojok atas kelas.
"Lo tau nggak sih, A'in itu playboy Marwa. masa iya Lo mau jadi korbannya? pokoknya gue nggak mau ya kalo Lo masih suka sama dia. buang jauh-jauh nama A'in dari pikiran Lo. saat ini adalah saat dimana Lo harus mencari yang tepat, jangan meleset." Ani terus saja begitu, menggerakkan seluruh anggota tubuhnya ketika ceramah.
"playboy? Lo ngarang yaa, masa iya cowok kayak dia itu playboy." gue tetap tidak yakin kalau A'in itu playboy.
"ihh Lo kok nggak percaya gitu sih sama gue Mar. banyak lho yang bilang gitu. coba tanya sama Febri dan Ahrina deh." Ani memajukan dagunya menandakan menunjuk Febri.
"he apa ya? panggil-panggil nama gue. ngefans Lo ya, hahaha." Febri ternyata dengar curhatanku dengan Ani. Febri cengar-cengir aja dari tadi.
"udah sini Lo sama gue. biar gue kasih tau soal cowok Lo itu." kata Febri sambil menepukkan tangannya ke bangku.
"iya iya Feb. emang bener ya A'in playboy? kok gue nggak yakin sih cowok kayak dia itu playboy." kata gue sambil mencakar-cakar rambut gue yang sebenarnya nggak gatel.
"eh gue kasih tau ya. antara Lo sama gue yang paling deket sama A'in itu gue. ya nggak heran dong kalau gue lebih tau soal A'in. Lo pernah ngesave kontaknya Marsyhanda kan?" tanya Febri tiba-tiba ke gue.
"iya emang kenapa sama Kak Marsyha?" gue yang nggak tau kenapa tiba-tiba Febri tanya soal itu, langsung banyak tanda tanya yang melingkar di atas kepala gue.
"si Marsyha itu mantannya A'in. dulu putus gara-gara A'in kayak naruh hati lagi ke Nayla mantannya."
"terus?"
"ya terus mereka bertiga kayaknya sih gaduh gitu."
"terus?"
"akhirnya A'in milih putus dari Marsyha."
ha putus? masa iya sih A'in setega itu sama Kak Marsyha? ah bodo. gue nyuruh Febri buat ngelanjutin ceritanya.
"kenapa kok A'in milih putus dari Kak Marsyha Feb?" tanya gue yang penuh penasaran ini.
"biar nggak panjang masalahnya, katanya A'in ke gue. udah deh Mar, Lo cari cowok lain aja, daripada nunggu si A'in. palingan di A'in cari cewek lagi. nurut gue sama Ani ya. Lo pokoknya cari cowok yang lebih baik dari A'in yang depannya aja subur tapi dalemnya busuk." ishh..... kata-kata Febri bergejolak membakar jantung dan paru-paruku dalam sekejap.
"dasar Lo ya Feb, busuk dibelakang A'in. hahahaha."
"iya kan gue lebih milih Lo daripada si A'in. apasih gue di mata A'in? palin cuma temen curhat doang. ya kayak Lo gini nih Mar."
"iya Feb thanks ya Lo udah bocorin soal A'in ke gue. sekarang balas budinya, gue ajak Lo ke kantin beli makan hehe." gue tarik tangan Febri sambil berlari menuju kantin.
"loh gue diajak doang nih? nggak ditraktir gitu?" kata Febri sambil mengangkat satu alisnya.
"iya iyaa bawel gue beliin. tapi yang murah aja ya, lagi bokek nih gue. nyokap bokap gue belum pulang kerja, keadaan fullus menipis lagi." memang sengaja sih muka gue kayak dibikin melas gitu biar Febri nggak jadi gue beliin makan.
"kasian amat sih Lo, yaudah deh gue gajadi minta traktir Lo, kayak Lo ulang tahun aja."
akhirnya gue bisa bikin si Febri luluh hatinya otaknya dan semua miliknya terhadap kondisi gue saat ini. sampai-sampai gue lupa kalau Ani masih ada di kelas tadi dan gue tinggal sama si Febri
KAMU SEDANG MEMBACA
bimbang
RandomYogya memang daerah istimewa. Yogya mempertemukan Marwa dengan berbagai rupa lelaki yang membuat dia jatuh hati. Lelaki yang membuat Marwa sakit hati sampai membuat Marwa lupa bahwa dia pernah disakiti. Temannya pusing memikirkan cara agar Marwa ber...