The Big Teacher #6

1.6K 25 0
                                    

📣!! WARNING !!📣
 EPISODE INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA, JADI KEPADA TEMAN-TEMAN YANG BELUM CUKUP UMUR 🔞 DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACANYA. DAN KEPADA TEMAN-TEMAN YANG SUDAH CUKUP UMUR TAPI TIDAK MERASA NYAMAN UNTUK MEMBACANYA, MAKA DIPERSILAHKAN UNTUK TIDAK MELANJUTKAN MEMBACA CERITA INI. TERIMAKASIH 🙏

 (Ulasan episode sebelumnya)

<(AUTHOR)

Hani : A, aku,, (mencoba berbicara namun tangisan Hani semakin keras)

Pak Jimin : Hah, aku harus lihat siapa yang mencoba menggedor-gedor pintu itu. (berdiri dan mencoba membuka pintu)

Hani : Jangan pak!. Aku takut disetubuhi olehnya lagi 😢(menangis tersendat-sendat)

Pak Jimin : Apa?!. Siapa yang berani melakukan hal itu padamu?!, jawab! Katakan padaku!.

Hani : Pak, Pak Jungkook..

°Pak Jimin : Apa?! Pak Guru Jungkook ?, tidak mungkin, aku harus memberinya pelajaran!

          Pak Jimin yang mencoba untuk membuka pintu malah ditahan oleh Hani,

Hani : Jangan pak! Jangan lakukan itu, tolong aku, selamatkan aku pak.

Pak Jimin : Hufft, baiklah, aku tak akan melakukan itu.(memeluk Hani)

Hani : Terimakasih pak. (Suara dobrakan pintu)  bagaimana ini pak , pak Jungkook mencoba masuk ke dalam, (panik)

Pak Jimin : Kau tenang saja, pintu perpustakaan ini sangat besar dan kuat. Lebih baik kita berlindung di ruang tertutup perpustakaan.

Hani : Iya pak.

          Pak Jimin dan Hani berjalan ke lantai 2 ruang tertutup yang ada di dalam perpustakaan, biasanya ruangan ini khusus untuk tamu penting yang ingin membaca diperpustakaan sekolah ini.

          Sesampainya diruangan tertutup, Pak Jimin mengunci pintu dan memberikan segelas air kepada Hani,

Pak Jimin : Minumlah, kau sangat lelah bukan setelah dikejar dan dibuat tak senonoh olehnya? (Sambil memberikan segelas air mineral lalu duduk disamping Hani)

          Hani mengambil gelas tersebut lalu meminumnya,

Pak Jimin : Aku tidak menyangka dia melakukan hal senonoh terhadap murid yang ku suka.

Hani : Apa?(heran)

Pak Jimin : Maksudku, murid pandai sepertimu tidak pantas untuk diperlakukan seperti itu. (mengalihkan)

Hani : (menghela nafas) pak, bisa kecilkan sedikit AC diruangan ini?

Pak Jimin : Oh, tunggu sebentar, aku akan mengambilnya ke bawah. (berjalan kearah pintu)

Pak Jimin : Mengapa pintunya susah dibuka? (mencoba membuka pintu)

Hani : Hah? Pintunya tidak bisa dibuka pak?

Pak Jimin : Ya.(tiba -tiba teringat sesuatu) Oh astaga! Aku lupa kalau pintu ruangan ini sedang rusak. Sh*t!(memegang kepalanya). maafkan aku Hani, aku lupa, kalau pintu ruangan ini rusak dan maafkan aku tidak bisa mengecilkan AC ruangan ini.

Hani : Hah(menenangkan suasana), tidak pak, seharusnya saya yang meminta maaf karena sudah merepotkan bapak, bapak sudah mau melindungi saya dari Pak Jungkook.

Pak Jimin : (menghela nafas lalu menepuk-nepuk kepala Hani) tidak apa-apa, itu kewajibanku.(tersenyum)

          Setelah 10 menit berada didalam ruangan, Hani tak mendengar lagi dobrakan pintu, namun keadaan mulai berubah setelah Hani kedinginan berada diruangan tersebut,

Pak Jimin : Apa kau kedinginan?(memegang wajah Hani)

Hani : Pak, aku benar-benar tidak kuat. (kedinginan)

Pak Jimin : Ini, pakai lah jasku (memasangkan jas pada Hani dan memegang tangan Hani)

          Pak Jimin yang mencoba menghangatkan Hani dengan segala cara, ia lakukan demi Hani agar dia tetap hangat,

Pak Jimin : Ini sudah tidak wajar, lebih baik kita keluar. (mencoba mendobrak pintu)

Hani : Tidak pak, aku tidak mau bertemu pak Jungkook, aku tidak mau. (menahan pak Jimin)

Pak Jimin : Lalu bagaimana? Apa kau tetap ingin berada disini dan kedinginan?! (sedikit membentak)

Hani : Tolong pak, jangan keluar, lakukan apa saja asal jangan keluar dari ruangan ini. (meneteskan air mata)

          Pak Jimin yang sedikit kesal dengan tingkah Hani, ia berpikir keras bagaimana agar dia tidak kedinginan, hingga pada akhirnya,

Pak Jimin : (Duduk dan melihat wajah Hani) Mungkin ini adalah cara yang paling menjijikan bagimu, tapi cara ini mungkin bisa menghangatkanmu,(memeluk Hani)

          Hani terkejut dengan perlakuan Pak Jimin terhadapnya, namun perlakuannya tersebut membuat Hani nyaman dan hangat. Hani berfikir bahwa tubuhnya memiliki energi yang postif. Tubuhnya wangi dan menenangkan pikiran, hingga Hani pun larut dalam pelukannya.

Pak Jimin : Apa sudah hangat?(masih dalam keadaan memeluk Hani)

Hani : Maafkan aku pak, aku tidak bermaksud..

Pak Jimin : Gidak apa-apa, selagi itu masih bisa menghangatkanmu, (masih dalam keadaan memeluk Hani)

          Saat dialog Pak Jimin terlontar seperti itu, tiba-tiba keadaan menjadi canggung, namun mereka berdua masih dalam posisi berpelukan,

Pak Jimin : (perlahan melepas pelukannya) Hani, apa kau tidak merasa canggung?

Hani : (menundukan kepala dengan perasaan malu) Iya pak, ini sedikit canggung.

Pak Jimin : (menengadahkan dagu Hani) Aku tidak tahu situasi macam apa sekarang, tapi aku ingin mengatakan sesuatu padamu.

Hani : (hanya menatap Pak Jimin)

Pak Jimin : Mau kah kau berkencan denganku?

Hani : Pak.. (terkejut)

Pak Jimin : Kalau kau tidak mau aku juga tidak bisa memaksa, karena aku adalah seorang guru dan kau adalah muridku. Tapi, aku benar-benar menyukaimu sebagai seorang perempuan, bukan sebagai muridku.

Hani :"(tertegun) Emm,, sebenarnya saya juga sangat menyukai pak Jimin, karena bapak sudah baik dan perhatian terhadap saya sejak saya awal masuk sekolah ini."

Pak Jimin : (tersenyum dan menatap Hani) Bolehkah aku memelukmu? Hani?

Hani :"(terdiam dan berfikir)

Pak Jimin : Baik aku tidak akan memelukmu...
 
          Hani langsung memeluk Pak Jimin,

Hani : Bapak sudah baik terhadapku, entah mengapa perasaanku sangat aneh sekarang. (memeluk Pak Jimin)

          Perlahan Pak Jimin melepaskan pelukan Hani, lalu Pak Jimin mengelus rambut Hani sambil tersenyum, dan dengan tatapan manisnya, perlahan Pak Jimin memegang leher Hani lalu menciumnya,

***

The Big Teacher(큰 선생님)[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang