Chapter 2

230 11 0
                                    

Dengan wajah dingin alfaro,dimas dan yogi keluar dari kelasnya berjalan menuju tempat parkir disebelah masjid sekolah, dengan tidak sadar alfaro menatapi Mrs.Frista hingga langkahnya terhenti, alvaro memiliki maksud lain hingga ia tertegun melihat guru barunya yang sangat molek dan rupawan.[Kenapa dia mirip seperti mama gue] ucap batin alvaro

"Bro lu gamau pulang? Anjirr liatin apa si segitu seriusnya? Kek liat porsonil Blackpink aja" ucap yogi dengan tangan yang mengulur kepintu mobil varo.

...

"Ehh bentar dehh girls itukann varo? Emang jodoh bet dahh gue ama dia" dengan bangganya kristin memuji dirinya sendiri, dan bola mata geng nya tertuju kepada alvaro, dimas dan yogi.
Tanpa berfikir panjang kristin melangkahkan kakinya dengan keinginan cepat cepat menghampiri 3 bad boy tersebut, dengan sigapnya tara menahan pundak kristin untuk tidak kesana.

"Bentar dehh lu bisa lihat ga? Itu si varo ngapain coba sampe matung gitu liatin guru baru?" Dengan mulut keponya tara mencoba ingin tau.

Dengan kagetnyaa kristin tercengang dan langkahnya terhenti.
"Iyaa ko varo gitu banget liat guru centil itu si, awas aja ya kalo sampe varo suka sama guru ganjen ituu gue ga segan segan bilang ke papa gue buat ngeluarin guru sialan itu" geram dengan jari jarinya yang menerkam seragam sekolahnyaa, tanpa melihat lama kristin langsung beranjak pulang.

...

"Iya ini juga udah otw masuk mobil" dengan santai varo menjawab pertanyaan yogi, dan segera membuka pintu mobil, duduk dikursi mobil dan segera melajukan mobilnya.

...

Mrs.frista yang segera memencet tombol kunci mobil untuk membukanya, sembari memasuki mobil Mrs.frista terheran karena dia tau saat diperhatikan oleh muridnya, dia tidak kenal siapa, tanpa berfikir panjang Mrs.Frista langsung menginjak pedal gas dibawah kakinya, kenapa tadi aku merasa ada yang memperhatikanku, tapi yauda lah mungkin perasaanku saja, ucap batin guru cantik itu.

...

"Nii kitaa mau kemana? Hari ini lu gamau traktir kita berdua makan ro?" Tanya dimas dengan wajah merayunya, mata yogi pun berkedip kepada dimas seolah memberi respon yang baik karna yogi juga sedang lapar disiang itu.

"Lu berdua mau makan dimana sii? Bawel banget" saut varo dengan santai sedikit kesal, karna dia menjadi ketua geng sekaligus atm bagi dua sahabatnya.

"Ya kalo itu terserah" saut yogi dengan mata bahagianya karena sebentar lagi dia makan gratiss banyak banyaakk.

Ciiiitttt...
Varo berhenti dikedai makan, nama kedai makan itu cukup unik "KEDAI TERSERAH" tidak begitu bagus, sederhana tapi banya mahasiswa yang makan ditempat itu.

"Lu gasalah tempat bro?" Pekik dimas kepada varo, dengan mata melotot dan menelan liur ditenggorokannya.

"Iya bro lu kayanya salah tempat dehh, pangkalan kita kan bukan ditempat dekil kek gini bro" saut yogii dengan tatapan malas.

"Lu bilang tadi TERSERAH kan" saut singkat varo dan langsung memasuki kedai yang ramai dengan mahasiswa dan tukang ojek yang mangkal di perempatan sebrang jalan sedang asik makan di kedai TERSERAH.

...

Tepat Didepan rumahnya, frista mematikan mobilnya dan langsung berlari karena hujan yang tiba tiba turun, mengepuk sebagian bajunya yang terkena air hujan dan segera masuk kedalam rumahnya.

"Kakak udah pulang yaa, mamaa kakak pulang... Kakak ga bawa hadiah buat aca?" Saut aca adik frista. Dengan rengekannya agar frista memberinya oleh oleh sembari dia mengajar.

"Besok aja ya ca, dijalan tadi hujan kakak gasempet turun" mencoba meluluhkan aca dengan alasan hujan.

Aca adalah anak kedua dari 3 bersaudara, umur aca masi 14 tahun, rambutnya pirang dengan kriting gantung yang anggun seperti frista, kulit putih, pipi berseri dan badan gemol nyaa menambah kegemasan tersendiri bagi orang yang melihatnya Tapi aca beda dengan frista, bedanya frista kalem dan dingin, sedangkan aca bawel, suka ngegosip padahal masi kecil jugaa amsyong bet dah.
Aca bersekolah disalah satu SMP diJakarta, sama pintarnya seperti frista bahkan pernah mendapat gelar juara cerdas cermat sejakarta.

Dengan centilnya aca berjalan menaiki tangga dan menuju kamarnya dengan wajah ditekuk karena frista tidak memberinya hadiah.

Frista segera menggerakkan kakinya berjalan menuju kamar ternyaman,
Belum sampai dikamar Frista menyaksikan adik ke tiganya berjalan membawa peralatan dapur, dengan sigap frista langsung membereskan dapur yang berantakan dan segera mengambil peralatan dapur yang dipegang erat oleh adiknya.

Adiknya bernama Aying, meski namanya seperti cewe tapi dia adalah cowo. Aying tidak sama seperti frista ataupun aca, aying lebih kurus, dan memiliki sedikit rambut keriting dikepalanya, mata yang lebar dan hidung yang mancung membuat jiwa jombloku meronta ronta:v

Frista menggendong aying menuju tempat tidur goyangnya, dengan musik disampingnya dan baling baling berputar diatas aying,
Aying masi suka menangis ditengah malam, karena dia haus dan ingin sebotol susu, setiap malam frista melakukan rutinitas itu, karena dia menjadi pengganti ibunyaa yang sudah meninggal saat melahirkan aying.

Jangan lupa vote yaa♥️

My Student is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang