Chapter 3

284 10 1
                                    

Happy Reading🤗

Mengenalmu tak lagi canggung, melihatmu penuh harap, harapan yang mendobrak untuk menyukaiku, itu benar dan aku merasa yang paling beruntung di dunia✨

Kringg... Kringg...
Alarm frista sangat keras terdengar digendang telinga, dia selalu meletakkannya tepat disamping telinganya sendiri, karena jika tidak begitu, frista bangun kesiangan akibat kantuk yang menghantuinya.

Frista bergegas melipat selimut dan membereskan tempat tidur legendnya.
Mandi dan segera membangunkan aca dari mimpi indahnya.
"Bangun dek uda siang ini, kamu bisa telat sekolahnya" ucap frista dengan tangan yang menyentuh aca dan menggelitiki telapak kaki adiknya.

Aca mengusap matanya dan tubuhnya menggeliat merasakan kegelian akibat kakaknya yang menggelitikinya.
"i..iyaa.. kakak akuu bangunn iniii" dengan tertawa kecil dan badan yang sontak saja menjadi berdiri karena tidak tahan dengan gelitikan frista.

"Kakak mahh sukanya gitu, sama mama gaboleh gituu kalo bangunin takut aca ngompolan" nasehat aca dengan penuh keyakinan. Sigap saja mengambil handuk dan segera membersihkan tubuhnya.

Frista bergegas mandi dan berganti pakaian layaknya guru.
"Cletaakk.. cleetuuukkk..." bunyi highhils nyaring terdengar. dia berjalan menuruni tangga, karena kamar frista dan aca di lantai 2. Sambil berjalan dia menoleh kemeja makan yang sudah terisi dengan berbagai macam makanan ala ala bi zaenab, bi zaenab adalah pembantu frista, dan mengurus mereka berdua sejak kecil, orangnya baik dan sangat sopan, badannya yang gimbul dan rambut gelungan menambah style ke ibu ibuan nya nampak.

Frista duduk dan meracik satu persatu makanan kedalam piringnya. "Bi.. yuk makan bareng saya" ajakan frista dengan ramah.
"Tidak non biar bibi makan di dapur aja" tolakan halus bi zaenab.
"Ya gaboleh gituu dong bi, kan bibi juga sudah menjadi keluarga kami dan merawat kami sejak kecil, jadi bibi harus makan bareng kamii" ajakan untuk meyakinkan bi zaenab
Bi zaenab langsung duduk dan makan dengan tawa bahagia dan mengobrol bersama frista dan aca.

....

Frista tidak langsung Ke SMA Garuda, karena harus mengantar aca kesekolah.
Didepan sekolah banyak teman aca yang diantar mamanya, sedangkan aca sudah ditinggal mama sejak melahirkan aying, tapi aca tetap teguh dan menyimpan kesedihannya, aca selalu bersyukur dan sangat mengerti keadaannya saat ini.
Mata aca tidak bisa bohong, aca terus memandangi temannya yang riang diantar mamanya.

"Ca kenapa bengong? Salim dulu sama kakak, kakak mau langsung pergi kesekolah juga ca" sapa frista agar aca tidak terus merenung karena rindunya kepada mama.
"I...ya kak hati hati dijalan" saut aca dengan nada rendah. Frista merasa kasihan terhadap aca, karena ditinggal orang tua sendiri adalah hal yang paling menyakitkan.

Frista langsung menginjak halus pedal gas mobilnya, dia melanjutkan perjalanan menuju SMA Garuda.

...

"Varo tumben siang ya" suara yogi dipagi hari terdengar sangat keras karena masih belum banyak murid yang datang kesekolah.

"Gw juga gapaham gi kenapa varo siang, emang gw peramal?" Saut dimas dengan lelucon.

...

Braaaakkkk.... Tiiinnnnn.. tiinnnn...

"Yahh spion gw ancuurr bangkee" jeplak varo dengan nada tinggi, sambil melihat kearah mobil yang varo tabrak.

Nampak keluar seorang gadis dari mobil yang varo tabrak, mata varo langsung melihat dari ujung kaki hingga kepala.

"Mampus.. ini kan guru baru, siap siap duduk kursi panas di BK nii" batin varo dengan cemas, dengan gugup varo turun dari mobil. Tapi varo tetap menjadi most wanted SMA dengan gaya cool.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Student is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang