Prolog

6 1 0
                                    

Sore itu begitu dingin terasa, padahal sudah berada di dalam ruangan, seakan-akan tidak berpengaruh apa-apa.

"Why do you look so lonely?" Sahut seseorang.

"Hm? I don't know why?"

"Need these?" Tanyanya sambil menyodorkan secangkir coklat hangat.

"Boleh, terimakasih."

Ia melihat orang itu berjalan menuju jendela yang ukurannya cukup besar lalu menarik gorden hingga menutup sebagian gorden itu. Lalu orang itu berjalan menuju grand piano yang tidak jauh dari jendela dan duduk di tempat duduk piano, lalu mulai memainkan sebuah lagu.

Lagu itu terdengar sendu namun sungguh membuat hati hangat, tiba-tiba di tengah lagu, orang itu berhenti memainkannya dan bergeming. Sekilas orang itu menatap cewek di depannya lalu kembali memainkan lagunya dan bertanya,

"Apa kau lelah dan bosan?"

Cewek itu bergeming tak tahu harus menjawab apa, karena memang yang dikatakan orang itu adalah benar.

"Entahlah, sepertinya aku sudah mati rasa."

"Kenapa kau tetap disini? Kalau ini membuatmu mati rasa?" Tanyanya lagi.

"Aku ingin pergi tapi seakan-akan duniaku memang disini."

Cewek itu pun menaruh cangkirnya di meja, lalu pergi meninggalkan ruangan itu dan tidak kembali lagi. Sedangkan orang itu hanya bergeming menatap cangkir itu dan tak terasa air mata mengalir di wajahnya yang halus.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang