Aku hujan dan aku seorang gay.

904 135 80
                                    

Kata-kata itu selalu kulatih agar suatu saat nanti aku bisa sampai kan secara bebas didepan umum.


Setidak nya itu adalah harapanku..

Meskipun di negara ini kata-kata itu terlarang tapi suatu saat aku berharap mampu ucapkan itu dengan kepala tegak..

Dengan kerja keras kesana kemari, aku mencari informasi beasiswa untuk perkuliahanku..


Setelah belajar keras meningkatkan hasil TOEFL dan TOEIC ku dengan bantuan seorang guru, aku dapat kan informasi tentang salah satu universitas di negara yang simbol nya singa berbadan ikan.

Entah karena memang ini adalah rejeki ku atau memang hasil doa mama, aku berhasil dapatkan beasiswa itu.

Aku ingat saat aku beritahu pacar abang ku yang tinggal bersebelahan dengan rumah ku, dia menjerit bahagia..melompat bahagia dan memeluk ku.

Aku memilih memberitahu nya terlebih dahulu karena setelah mama, dia adalah wanita kedua yang aku hormati, aku mengenal nya hampir seumur hidupku dan seandainya  aku harus normal dan jatuh cinta pada seorang perempuan, aku akan memilih nya...makanya saat aku tau abang ku dan dia pacaran, aku lah orang pertama yang dia beritahu Dan itu membuat aku bahagia..


Dengan ditemani oleh dia, aku pulang ke rumah dan melihat para abang ku melakukan kegiatan mereka masing-masing dan melihat mama melipat baju para anak lajang nya dengan rapi.


Aku mengambil sisir dan lepaskan ikat rambut mama dan mulai menyisir rambut panjang yang mulai putih itu..


Aku tersenyum mendengar pembicaraan mama dan pacar abang ku, aku terus menyisir rambut nya, mengepang dan memberikan pita warna warni dirambut itu..

Lalu memeluknya...


"Hujan sayang kali sama mamak" kata ku sambil memeluk erat.


"Mama pun sayang sama mu..kenapa tiba² manja? Mau jajan kan?" jawab mama sambil tertawa.


"mak....untuk mamak, hujan berusaha keras kabulkan permintaan mamak" jawab ku eratkan pelukan ku


Aku bisa melihat pacar abangku tersenyum memandang aku dan mama.


"Kalian semua anak mamak yang baik.."jawab mama padaku.

"hujan lulus beasiswa di Singapore mak" kata ku pelan masih tetap memeluk tubuh nya.


Aku bisa merasakan tubuh mama menegang, mama hanya terdiam beberapa saat dan kemudian memeluk ku..



"Terima kasih nak..terima kasih" kata mama menangis.


Melihat airmata nya, aku ikut menangis..kan sudah kubilang aku ini cengeng hehehe..

Aku menghapus airmata di pipinya dan mama menghapus airmata ku..


"Mama sangat sayang pudan" mama mencium kening ku kemudian memanggil nama abang ku satu persatu..

Namaku  HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang