Di Suatu pagi tepatnya di SMA Pelita Bangsa siswi berambut pirang yang dikuncir kuda itu mengikuti upacara pembukaan MOS dengan khidmat hingga tiba-tiba.
"Hai boleh kenalan ngga?" Tanya seorang cewek bertubuh mungil disampingnya
"Eh, boleh kok"
"Namaku Rani Agatha, namamu siapa?"
"Gue Dhea Anastasya, panggil aja Dhea"
"Salken ya Dhe"
Perkenalan mereka yang awalnya berjalan cukup baik hingga tiba-tiba salah seorang kakak osis datang.
"Lo bisa diem gak sih!" sambil melipat kedua tangannya didepan dada
"Maaf kak" ucap Rani dengan menundukkan kepalanya sedikit memberi hormat kepada kakak osisnya itu.
"Lo itu murid baru jadi gak usah ngesok disini!"
"Maaf kak kita ngesok gimana ya?" sahut Dhea yang sedikit kebingungan.
"Lo berani sama gue?"
"Bukannya gitu kak, kita cuma bingung sama omongan kakak, jadi ya kita tanya"
Mendengar keributan yang terjadi dibelakang barisan, pembina upacara pembukaan MOS menegurnya melalui mic pengeras suara.
"Itu yang ribut-ribut dibelakang ada apa?" Tanya seorang guru yang selaku pembina upacara MOS.
Dhea dan Rani saling menatap bingung mau menjawab pertanyaan tersebut. Hingga akhirnya kakak osis membuka suara.
"Mereka ngobrol aja pak, saya suruh diam tidak bisa" ucapnya lantas menyunggingkan senyum sinisnya.
"Jika tidak bisa dikasih tau lebih baik kalian keluar dari barisan daripada membuat keributan"
"Tapi pak..."
"Lo gak denger apa gimana, Lo lebih baik pergi sekarang!"
Dengan wajah lesu mereka pun pergi meninggalkan barisan dan lantas pergi ke kelas.
Upacara tersebut berjalan khidmat kembali. Hingga setengah jam lamanya upacara itu pun selesai.
"Baik anak anak saya kira cukup itu saja yang bisa saya sampaikan, selanjutnya akan disambung oleh pihak osis"
Setelah itu pembina osis meninggalkan lapangan tempat upacara, lantas seorang siswa osis berpawakan tinggi dan putih berdiri didepan MIC pengeras suara.
"Mohon perhatian, hari ini kita akan melakukan masa pra pengenalan lingkungan sekolah. Saya akan membagi menjadi beberapa regu dan masing-masing regu akan dipimpin oleh dua anggota kakak osis, saya harap kalian bisa mengikuti kegiatan ini dengan senang. Sekian terimakasih"
Setelah mendapat bagian regunya para siswa siswi MOS pun mengikuti arahan setiap pemimpin regu mereka.
Regu bunga matahari yang dipimpin oleh seorang kakak osis laki-laki berpawakan tinggi putih bernama Panca dan seorang osis perempuan berpawakan kecil dan sedikit gendut bernama Laras.
Panca pun mengabsen adik tingkatnya satu persatu hingga ada dua nama yang tidak ada kehadirannya.
"Dhea Anastasya dan Rani Agatha dimana?" Tanya Panca kepada adik tingkatnya.
"Tidak hadir mungkin kak" jawab seorang siswa laki-laki bername tag Farel.
Panca pun mengangguk anggukkan kepalanya tanda percaya. Lantas ia mengajak adik tingkatnya untuk mengelilingi sekolah dan menjelaskan fasilitas apa saja yang bisa dinikmati di sekolah ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH
Ficção AdolescenteSebuah cerita yang mengajarkan apa itu arti menjaga selagi ada dan menghargai sebelum pergi. "Aku masih sayang padamu dio" ucap seorang perempuan berambut pirang. "Mau kamu sayang aku, sayang laki-laki lain. Aku sudah tidak peduli lagi" ucap seorang...