2. -Pertemuan-

0 0 0
                                    

Jam weker menunjukkan pukul 05.45, kringg kringg kringg suara nyaring tersebut berhasil membangunkan seorang perempuan yang sedang terlelap menggunakan piyama boneka.

"Hoaamm. Ya ampun berisik banget sih" monolog Dhea lantas mematikan jam wekernya dan lanjut untuk tidur lagi.

"Dheaaa ayo bangun sayang, sudah siang nanti kamu terlambat sekolah" teriakan Mamanya mampu membangunkan Dhea dari tidurnya.

"Iya ma ini udah mau mandi kok" alibi Dhea.

"Yauda buruan mandi terus langsung turun kemudian sarapan ya nak"

"Siap komandan"

Tanpa banyak bicara lagi Dhea langsung bangkit menuju kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.

Setelah 20 menit didalam kamar mandi Dhea keluar dengan menggunakan seragam sekolah lengkap lantas ia langsung mengambil tasnya yang berada diatas meja belajarnya.

Setelah berkutik sekian lama dengan peralatan sekolahnya Dhea lantas menuruni anak tangga dan langsung menyapa Papa Mamanya yang sudah ada di meja makan.

"Hai Pa Ma, selamat pagi" ucap Dhea lantas duduk disebrang Mamanya.

"Pagi sayang" ucap Papa Mamanya secara kompak.

"Oh iya Pa Ma, hari ini Dhea izin pulang telat ya, ada sesuatu yang harus Dhea kerjain di sekolah" izin Dhea.

"Apa nggak bisa dikerjakan di rumah saja Dhe?" Tanya Mamanya yang mulai khawatir dengan izin anaknya tersebut.

"Nggak bisa Ma"

"Yauda kali ini kamu jaga diri baik baik ya, jangan lupa kabarin Papa atau Mama kalau terjadi apa apa" sahut papanya.

"Siap bos" jawab Dhea sambil memberi hormat layaknya di upacara bendera.

Setelah itu mereka lantas menyantap masakan yang terhidang di meja dengan lahap dan hening.

"Pa Ma Dhea berangkat sekolah dulu ya, assalamualaikum" sambil mencium tangan Papa Mamanya.

"Iya Dhe hati hati ya nak, belajar yang bener" sahut Mamanya.

"Dengerin Mama Dhe" tambah Papanya sambil mencoel hidung anak keduanya itu.

"Iya Pa Ma, udah ya Dhea berangkat dulu, See u"

"Hati hati"

•••

Sesampainya disekolah ia sudah disambut dengan tatapan sinis oleh kakak angkatannya yang tak lain dan tak bukan adalah Kenna.

Dhea yang menyadari keberadaan Kenna lantas diam dan tidak menghiraukan, hingga ada suara yang membuatnya menghentikan langkah.

"Hei lo anak sombong, sini lo!" Kenna bersuara sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Dhea yang dipanggil pun menjawab dengan suara malas.

"Ada apa?"

"Lo kalau ngomong sama orang itu samperin orangnya, bisa ngehargain dikit nggak sih?" Ucap Kenna dengan kesal.

"Ada apa Kak?" Tanya Dhea lagi sambil menghampiri Kenna.

"Gue cuma mau ngingetin lagi sih sama apa yang gue omongin kemarin ke lo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PATAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang