Awal ku bertemu denganmu

85 5 0
                                    

Masa MOS telah ku selesaikan dengan lancar. Setelah itu aku mengikuti kegiatan KBO dan bertemu kakak - kakak DP yang tampan dan cantik.

Pagi itu, sinar mentari menerobos masuk ke dalam kamarku. Angin semilir menyibakkan rambutku yang panjang. Aku termenung di atas balkon. Pandanganku sesaat teralihkan pada jam yang berbunyi detik demi detik, mengingatkan saatnya aku harus berangkat ke sekolah.

"Oh my! sudah jam segini!", Teriakku sambil berlari mengambil tas yang tergantung di kursi belajar.

Karena terlalu panik, kakiku tersandung kaki meja makan.

"Aw! Sakit banget..", rintihku seraya memegang lututku yang berdarah terbentur lantai.

Tanpa buang-buang waktu aku segera mengambil kotak obat. setelah itu dengan cepat kukeluarkan sepeda motor dari garasi.

15 menit adalah waktu yang ku butuhkan untuk berangkat ke sekolah. Hampir saja kutabrak gerbang sekolah yang akan ditutup oleh satpam.

"Neng, kesurupan apa kamu? Gerbang gede segini aja kamu tabrak.", Bentak satpam itu memasang wajah sebal padaku.

Btw badan lucu juga. Hihi
Sedikit menghibur hatiku yang gundah.
Satpam itu teriak berulang kali tetapi aku malah sibuk memperhatikan badannya yang terlihat gemuk.

"Neng! neng! woi!"
"E-Eh, iya pak, maaf permisi..", jawabku sambil kabur memasuki sekolah.

Sepeda motor ninja warna biru keluaran tahun 2018 kuparkir di halaman belakang sekolah.
Saat berjalan menuju kelas, entah kenapa kakiku tiba-tiba gemetar, kepala terasa sangat sakit, pandanganku kabur. Tanganku bersandar pada tembok, menahan tubuhku yang linglung.

Di depanku muncul anak laki-laki yang kemungkinan adalah kakak kelas. Ia berlari dengan wajah cemas ke arahku.

"Hei, lo kenapa?", Tanyanya sambil meraih tubuhku.

Aku makin tak kuat menahan tubuhku. Sebelum tubuhku jatuh ke lantai, dengan sigap ia menangkapku.

°°°

'Delvi', ini panggilan bundaku saat di rumah dan hal ini diikuti oleh teman-temanku yang entah dengar dari mana.
Namaku Slouthryo Leoward. Panggil saja Ryo.

10 menit yang lalu, di ruang guru

"Ryo tolong letakkan dokumen ini di UKS", pinta Bu Valia
"Oh iya, pagi ini Bu Nasya ada perlu, apa kamu bisa jaga UKS sebentar nanti saya kasih surat izin ke kelasmu..", lanjutnya
"Baik bu, permisi.."

Aku segera meninggalkan ruang guru dan menuju UKS. Melewati lorong kelas 9 sambil menyapa teman-teman yang duduk santai di depan kelas menunggu bel masuk berdering.

Di depan UKS terlihat seorang cewek yang hampir pingsan. Aku segera mempercepat langkah.

"Hei lo kenapa?", Tanyaku sambil menahan tubuhnya yang hampir tersungkur ke lantai.

Ia tak menjawab. Dengan sigap aku menangkapnya sebelum tubuhnya benar-benar jatuh ke lantai.

Tanpa disuruh, aku segera mengangkat dan membaringkannya di kasur UKS. Kusentuh dahi cewek itu.

Kok panas banget ya? mungkin dia demam?
Kuambil kompres demam di kotak obat dan kutempelkan pada dahinya.

Sesaat ketika menempelkan kompres demam, tercium aroma alkohol dari mulutnya dan terlihat, kalung salib yang melingkar di lehernya.

Dia Kristen?

Pikiran itu terhenti ketika Bu Nasya memasuki UKS.

Segera aku berpamitan dan bergegas menuju kelas. Pagi ini adalah pelajaran PKN yang diampu oleh pak Dean.

Deen AssalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang