第二集 Episode 2 [You're Not Welcome]

206 56 37
                                    

Now playing: Bei Ai by A Han

Kata Master Konfusius, hidup sebenarnya mudah, tetapi kita seringkali membuatnya menjadi sulit. Seperti misalnya, perasaan Wang Yi empat tahun belakangan ini. Sesungguhnya, Wang Yi tidak perlu merasa bersalah mengenai masalahnya dengan Li Cheng terakhir kali. Ia bukan orang yang membocorkan proposal proyek BeLook ke perusahaan lain, dan ... nyatanya tidak ada perubahan yang terlampau besar dalam hidupnya setelah kejadian itu. Wang Yi juga masih bisa bekerja sebagaimana statusnya sebagai penerjemah tersumpah. Ia hanya berganti tempat kerja. Itu saja. Seharusnya, tidak ada yang perlu dipikirkan.

Namun, skema hatinya tidak berjalan seperti itu. Wang Yi merasa ia menyia-nyiakan kepercayaan yang Li Cheng berikan untuknya dulu. Ia sering berpikir untuk merekonsiliasi hubungannya dengan Li Cheng dan rekan lamanya di BeLook. Tetapi ada beberapa pertimbangan, dan setiap keputusan selalu berisiko.

Selama ini, Wang Yi bekerja menjadi penerjemah freelancer yang hanya diundang ketika ada rapat di perusahaan tertentu. Jika sudah dikenal sebagai penerjemah tersumpah, sebenarnya total upah bekerja freelance lebih besar daripada bekerja secara terikat pada satu perusahaan, karena uang akan selalu dibayarkan setiap sekali rapat. Andaikata Wang Yi ingin kembali mendaftar sebagai penerjemah di BeLook, ia tidak perlu repot mengurus proses resign dari satu perusahaan. Namun, jika Wang Yi memberanikan diri untuk mencoba meyakinkan Li Cheng, akankah luka lama itu sembuh atau malah terbuka makin lebar? Wang Yi takut jika takdir menuntunnya ke opsi kedua.

Wang Yi tidak seharusnya menanggung rasa bersalah ini. Orang yang membocorkan file terjemahan proposal itulah yang seharusnya bertanggung jawab. Wang Yi membutuhkan healing, dan healing terbaik barangkali adalah ....

🌷🌷🌷

Li Cheng memasukkan satu tangan ke saku, sementara matanya melihat arloji di tangan lainnya. Sekali lagi, Li Cheng merapikan kerah baju. Lalu ia menghampiri Chen Xin.

"Chen Xin, jam berapa kau menyuruh Nona Wang datang?" tanya Li Cheng.

"Jam sembilan pagi. Jadi, seharusnya ia datang beberapa menit lagi," jawab Chen Xin. Ia memperhatikan wajah bosnya, lalu senyum tipis terukir di bibirnya. "Kelihatannya kau antusias sekali mengenai penerjemah yang satu ini, Bos. Kau akan memercayainya secara total?"

Li Cheng mengangkat sebelah alis. "Entahlah. Aku berharap aku dapat memercayai seseorang secara total, seperti dulu. Namun, sejak kejadian empat tahun lalu, aku tidak dapat melakukannya lagi. Kau pernah dengar ceritaku ini, kan?" Li Cheng mengembuskan napas berat, lalu berjalan ke kursi direktur.

"Wǒ míng bái," jawab Chen Xin pelan sambil mengangguk.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Spontan, Li Cheng dan Chen Xin langsung menoleh. Chen Xin pun berjalan dan membukakan pintu.

"Ah ... selamat datang, Nona Wang," tutur Chen Xin bersemangat.

"Terima kasih, Sekretaris Chen. Ehm ... apakah saya bisa bertemu dengan Tuan Li?" tanya wanita itu dengan tenang.

Dari kursinya, Li Cheng mendengarkan beberapa patah kata yang diucapkan oleh wanita bernama Janice Wang itu. Beberapa menit lalu, ia sangat menantikan penerjemah ini. Namun, seketika semua pemikiran itu berubah. Ia mendadak takut menghadapi sesuatu.

Suara itu. Suara Nona Wang. Mengapa sangat mirip seperti .... Ah, tidak. Nona Wang tidak mungkin .... Astaga! Nona Wang. Janice Wang. Marga Wang. Dalam sekejap, suatu pemikiran sudah bertempur di dalam kepala Li Cheng, membuatnya tidak dapat bertindak normal.

Li Cheng segera beranjak dari kursi, lalu berjalan ke sisi Chen Xin.

"Apa kau ...." Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Chen Xin sudah meninju pelan lengan Li Cheng. Li Cheng pun langsung terdiam. Ia sadar bahwa ini bukan saatnya membahas masalah pribadi. Sekarang saatnya bersikap profesional.

Vow of Heart [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang