Now playing: I Want You To Know by Selena Gomez
Setelah berjalan sejauh tujuh kilometer sambil membawa kopor dan barang lainnya, seluruh rekan BeLook yang berangkat ke Paris hanya memiliki waktu istirahat sampai jam makan siang. Seusai makan siang, mereka harus bersiap menghadiri acara fashion show di aula fashion milik Anna Sui.
Li Cheng, Chen Xin, dan Wang Yi jauh lebih sibuk dari rekan yang lain. Mereka bertiga harus menemui Tuan Hébert dan Nona Scarlett di Restoran Epicure, kemudian berkenalan dengan penerjemah dan supir mereka selama di Paris. Omong-omong, Li Cheng mendapat seorang penerjemah seksi yang meminta dipanggil Nona Mariah. Namun, Li Cheng sama sekali tidak nyaman berada di samping Nona Mariah karena wanita itu tujuh senti lebih tinggi darinya.
Secara general, aula Anna Sui adalah sebuah gedung di pusat kota Paris berbentuk lingkaran luas. Dalam lingkaran itu, ada sekat-sekat dinding yang memisahkan bagian perbagian ruangan. Semua orang yang terlibat hari itu mengawali acara dengan berkumpul di sekitar panggung catwalk.
Acara dimulai dengan pidato singkat dari Tuan Hébert mengenai rencana launching produk baru kolaborasi Anna Sui dan BeLook. Setelah itu, dilanjut dengan fashion show produk Anna Sui yang dipakaikan dalam tubuh model-model Prancis yang super seksi. Kemudian disusul fashion show produk BeLook yang dipakaikan dalam tubuh model Asia.
Sembari melihat pertunjukan, Wang Yi mengambil sebotol wine dan menuangnya ke dalam gelas kecil. Wang Yi menyesapnya sedikit, lalu merasakan cairan wine yang menguasai lidahnya. Ia menelan wine tersebut setelah puas merasakannya. Bagi Wang Yi, wine di Prancis adalah yang paling baik.
"Bos Li, Chen Xin, kau mau minum?" tawar Wang Yi sembari menyodorkan gelasnya. "Aku akan menuangkannya kalau kalian mau. Coba saja."
"Tidak. Terima kasih," ucap Chen Xin. Chen Xin sepertinya masih tertarik menyaksikan fashion show, karena pandangan wanita itu terus tertuju ke arah panggung.
"Aku juga tidak. Kalau kau minum, lalu aku juga minum, aku tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi," ujar Li Cheng sembari menahan tawa.
Wang Yi terdiam sejenak, mencoba memahami arti kalimat tersebut. Tiba-tiba, ia menginjak kaki Li Cheng kuat-kuat dengan ujung high heelsnya. "Kau sangat-sangat menyebalkan! Itu bukan lelucon yang pantas untuk disampaikan kepada wanita."
Chen Xin tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Li Cheng setelah kakinya diinjak. "Aku baru pertama kali melihat karyawan yang seberani dirimu, Wang Yi. Ha-ha-ha!" Chen Xin masih tertawa di sela-sela ucapannya, sementara Wang Yi mengerucutkan bibir kesal.
"Wang Yi, kau ...." Li Cheng kehabisan kata-kata. Ia melepas sepatunya sebentar, lalu memijat pelan kakinya yang diinjak. Li Cheng belum pernah menemukan wanita lain yang berani menginjaknya kakinya sekeras ini. "Kau tidak takut aku mengeluarkanmu dari perusahaan?"
"Tidak," jawab Wang Yi datar. Ia menyesap winenya lagi, lalu melangkah mendekati Chen Xin.
"Bye. Aku dan Chen Xin ingin lanjut menonton fashion shownya. Ini kesempatan langka untuk menonton fashion show di panggung catwalk secara langsung," ucap Wang Yi sambil menggandeng Chen Xin. Ia memperhatikan sekilas Li Cheng yang masih meringis sakit. "Tapi sayangnya mungkin kau harus mencari es batu dulu di dapur dan mengompres kakimu yang malang itu."
"Terserah," ujar Li Cheng tak acuh.
***
Pertemuan apa pun di Paris tidak akan disebut pesta tanpa musik heavy metal yang keras dan euforia di tengah ruangan. Karena pertemuan pembuka hari itu disebut pesta bisnis oleh pihak Anna Sui, seusai acara fashion show, semua orang berpindah ke tengah aula dan beralih menikmati suasana tersebut. Para tamu undangan dan pengunjung lain menari bersama di tengah ruangan, sementara para pebisnis berbincang santai di dekat meja hidangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vow of Heart [DITERBITKAN]
RomanceLi Cheng membutuhkan penerjemah bahasa Prancis demi pengembangan kariernya di perusahaan fashion, BeLook. Ia pun bertemu dengan Wang Yi, seorang penerjemah bahasa Prancis tersumpah yang juga menguasai ilmu komunikasi dan marketing. Sebagai penerjema...