11 tahun lalu, Juni 2018.
Semburat garis jingga di horizon yang menyambut waktu sore menampakkan dirinya. Sudah waktunya semua orang kembali ke rumah, mengakhiri aktivitas, berkumpul kembali bersama - sama dengan keluarga, menjalani waktu istirahat dengan orang yang paling kau pedulikan. Menikmati secangkir ketenangan dan cemilan kebahagiaan, menepikan keresahan dan ratapan, menyimpannya untuk esok pagi. Menggemakan tawa untuk menutupi pedih yang menghantam sepanjang hari. Itulah waktu sore. Waktunya istirahat bagi kita semua.
Walau begitu, ada empat anak masih saling berkejaran satu sama lain. Berlarian ditemani angin sepoi sore.
Satu anak, tubuhnya tinggi, besar, dan gempal, tapi larinya yang paling cepat. Tubuhnya lincah menghindari incaran kawan - kawannya. Keringatnya membasahi seluruh bajunya, beberapa kali tetes keringat lolos dan mendarat di pasir.
"Gila! Ga kuat, cuy, ga sampe." Keluhku.
"Aha! Noob!" Ejek anak itu, Arya namanya. Aku berhenti sebentar, mengisi paru - paruku dengan oksigen agar bisa melanjutkan. Arya beberapa meter didepanku juga berhenti, mengusap keringat di dagunya. Aku menarik napas panjang dan berdiri tegap, Arya bersiap - siap untuk melontarkan dirinya, seandainya diriku kembali mengejarnya. Kuda - kudaku terpasang dan siap mengejar, dalam sepersekian detik, Arya sudah berlari menjauhiku, sementara aku secara tiba - tiba mengganti haluan berlariku, mengincar temanku yang lain."Astaghfirullah!" Kata Catra, yang berdiri terlalu dekat denganku, terlalu kaget untuk menghindar. Tangaku menyentuh paha kanannya, Catra terdorong ke belakang dan jatuh terperosok.
"Kena! Kau jaga sekarang!" Kataku sambil menghindari Catra.Catra bangkit, langsung berusaha mengejar Laguna (kerap disapa Yayak), yang masih terngikik setelah melihat Catra tersungkur.
Entah bagaimana kejadiannya, aku terlalu sibuk menjauh sehingga tidak melihatnya. Catra dan Laguna sama - sama terduduk dan memegang kepala masing - masing sambil mengaduh dan mengumpat satu sama lain. Tak jauh dari sana Arya memgangi perut dan tertawa hingga suaranya menggelegar di awan jingga. Aku berjalan menghampiri mereka dan membantu mereka berdua berdiri.
"Pada kenapa?" Tanyaku.
"Catra terlalu nafsu ngejar Yayak, nggak bisa ngerem terus akhirnya jidat mereka ciuman." Kata Arya, disusul tawa kami berempat. Bersama - sama kami berjalan dengan langkah tersaruk - saruk ke teras rumahku. Meminum sisa es teh dalam plastik yang kami beli beberapa saat lalu. Keadaan hening cukup lama. Beberapa formasi burung terbang diatas kmi, berkoak - koak. Angin sepoi masih terasa menyisir rambut, menghapus keringat kami.
"Umur kita berapa sih?" Tanya Catra.
"Aku 12 awal, kalian 12 akhir." Kataku.
"Terima aja, kita masih bocah." Kata Arya.
"Bentar lagi ganti gelar lah, jadi remaja oe." Kata Laguna.
"Ya, yakin nggak mau ikut kita di SMP 1?" Tanya Catra.
Arya menghembuskan napas, "Pengen aja, tapi ayah nyuruh di al - ahzar, mau gimana lagi?"Keheningan kembali menggelayut. Suatu percakapan seharusnya mengisi kekosongan ini, hanya saja, gengsi dan ego kami lebih tinggi dari perasaan hati. Jika kami tau bahwa setelah itu kami akan saling menjauh, jika saja aku tau, kesenjangan akan hadir diantara kita berempat, aku akan mengakatan kepada kalian, betapa aku menghargai kehadiran kalian, betapa aku akan merindukan masing - masing dari kalian. Aku akan merangkul pundak kalian untuk terakhir kali, aku akan menyandung kalian untuk terakhir kali, tertawa bersama kalian, mengakhiri senja ini bersama kalian untuk terakhir kali.
Namun matahari terbenam, kami pulang kerumah masing - masing, menyelesaikan kisah kami berempat. Dan tadi adalah percakapan terakhir kami.
[][][]
Tiga bulan kemudian. September 2018.
Langit terlihat biru hari ini, tidak meninggalkan jejak putih atau kapas abu - abu. Mungkin hari ini akan cerah, dan mungkin juga suasana hatiku juga akan cerah. Aku memakai seragam baru, dengan dasi dan celana biru, duduk diteras kelasku yang baru yang terletak dipojok sekolahku yang baru, menunggu teman - teman baru maupun lama datang. Tapi ada satu orang yang datang dalam keadaan bau.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOP!
Short StoryThe journey. The story. The adventure. The sorrows. In this story, you will learn about friendship, about dignity, about lost, and about loyalty.