PART (3)

24 5 0
                                    

"Oke pertanyaan saya adalah,kita membutuhkan senjata!"

BRAK

"Kan tadi udah di jelesin Bambang!" Seru Ayi tiba² yang sepertinya udah kzl sampai ke unek unek

"Iya w tau kan gak dijelasin senjatanya mau di ambil di mana memunah!"

"Iya juga sih,tapi kenapa lu tanya kaya gitu tadi?! Hah!?"

"Kan belum titik memunah!"

"Makanya kalau bertanya langsung ke ibunya dong!"

Tiba tiba "asik gelud,ada popcorn gak?" Dengan santuynya Aldi berkata seperti itu yah manteman sekalian.

'Buk bak buk pak' terjadilah adegan baku hantam yg di perankan oleh Aldi,Ayi,Salza dan sepertinya tidak ada yang mau melerai mereka bertiga. Adegan ini untungnya cuman berlangsung sebentar ya ± cuman 1 jam lah. Seperti hari hari biasa mereka akan menghabiskan waktu siang mereka. Dengan ocehan dan pembelajaran yang di bawa oleh Fatih dan Nabil selaku kakel(kakak kelas) yang baik atau bisa di bilang JAHAT yah begitulah menurut saya selaku author.

//Kenapa jahat? Karena mereka masih menuntut kita utk belajar dimana fisiklah yang akan membuat kita bisa bertahan hidup//

Setelah menghabiskan waktu belajar yg begitu kejam ini akhirnya mereka bebas dan mulai bisa untuk bermain sesuai apa yg mereka inginkan. Malam pun tiba dimana 8 orang akan menuju ke alam mimpi mereka dan 2 nya lagi masih harus memeriksa keadaan sekitar walau keadaannya masih bersahabat dengan mereka, tapi mereka harus melakukannya.

.
.
.
.

"Pagi!! Untuk para jombloan dan jomblowati pagi ini orang cantik merasa tambah cantik!" Teriak Salza pas baru bangun dan ia merasa bahwa dia telah memecahkan rekor bangun pagi tanpa ada yang membangunkannya sungguh rekor yang aneh.

"Pagi ganteng" Aldi dan surya yang bagun sambil menatap cermin

"Aku siapa? Dimana aku? Apakah aku sudah mati? Atau masih hidup? Kuharap aku sudah mati" ngigau Ayi yg masih dalam keadaan setengah sadar

"Bagai mana keadaan mu disana oh park canhol? Apakah kau masih bisa untuk mengingat ku?!" Teriak kecil Azzah yang sepertinya baru bangun dari mimpi buruknya.

Dan di sisi lain kita mendapatkan 2 orang yang masih "ngink ngok" ok sepertinya kalian paham apa yang terjadi oleh fatan dan indah.

"Sepertinya mereka memang udh sengklek dari masih di ubun-ubun"sindir Nabil

"Yah mungkin" sepertinya Fatih juga berfikiran sama dengan Nabil

Beberapa cara sudah dilakukan untuk membuat 2 manusia nista ini bangun. Selang beberapa menit akhirnya 2 manusia nista ini bangun dari mimpinya.

Dan sesuai rencana yang sudah di sepakati kemarin bahwa Azzah dan Fatan akan pergi utk mengambil senjata di toko ayahnya Azzah, yg kebetulan pemilik toko senjata tajam setajam silet

//Kok gue malah nge iklan yak?/di tampol lagi/

Mereka pun sampai di ground dan kini Azzah dan Fatan pun mulai mempersiapkan diri mereka untuk sebuah misi.

"Okay,sekarang gua siap!"Azzah

"Gua juga" Fatan

"Kalau begitu cepat lah pergi!"Salza

Entah apa yg terjadi sehingga pemikiran semua orang tiba² memiliki pikiran yang sama yaitu bagaimana caranya membuat Salza diam.

"Lu itu teman gua atau tidak sih?!"

"G"

"Tahan gua Ayi, tahan gua gak! Sebelum gua pukul ni anak"

"Sudah sudah kalau kau meladeni anak ini,gak bakalan selesai" Nabil //udh mirip bapak saya/di tampol lagi #2/

"Okey lah, skuy lah kita jalan"Azzah yg mentalnya udah normal kembali

"Skuy" Fatan pun pergi ke mobil mengikuti Azzah

"Eh tunggu dulu boleh gak kalau gue aja yang pergi sama Azzah?" Apa yang terjadi dengan Fatih manteman?

"Gak boleh lah" jawab Salza dengan wajah tak bersalah

"Apa liat² ada utang?" Salza yang merasa kalau dia di perhatikan oleh teman temannya kcl Nabil.

"Gak boleh fatih!"

"Kenapa"

"Kalau gua bilang gak boleh yah gak boleh lah"

"Siapa sebenarnya ketua kah? Kau (nunjuk Fatih) atau kau(nunjuk Nabil)"

Seketika Nabil dan Fatih diam dan yah.. mereka melakukan hal yang sama ,yaitu menghembuskan nafas berat dan mengatakan "okay"

"Jadi?"

"Kalian pergilah" Fatih

Fatan pun mempersiapkan mobil sedangkan Azzah...

"Tenang saja ini semua akan baik-baik saja"

"Yah"

Mereka pun pergi ke toko ayahnya Azzah yang bisa dikatakan lumayan jauh dari sekolah.

Sesampainya mereka di sana mereka langsung mengambil senjata dan juga peluru yang ada di sana.

"Azzah lu dari mana ?"

"Ah.. dari mengenang ayahku tapi sepertinya ayah sudah menjadi... Ya.. lu tau lah"

"Gua paham kok, semangat!"

"Mm" sambil mengepalkan tangannya seperti memberikan semangat pada dirinya sendiri.

Mereka pun selesai mengemas semua persenjataan yang ada di toko itu dan mulai bersiap untuk kembali ke sekolah.

Tiba tiba....

_________________________________________
Gimana gimana?

😆😆😆

Zombie fikasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang