000 :: Prologue.

56 21 5
                                    

Pemerintah mengumumkan bahwa bumi sudah tidak dapat menampung manusia lagi. Jumlah Manusia yang semakin melonjak menjadi Alasan.

Kakakku, Zein, adalah tangan kanan pemerintah. Ia bilang, Solusinya adalah; melenyapkan wanita di dunia.

Terkejut? oh, bukan lagi. Sempat kutanyakan alasan mengapa dan kenapa, Alasannya sama bodoh dengan rencanannya.

" Karena dari wanita manusia lahir, jika wanita masih hidup sama artinya manusia akan terus bertambah dan memenuhi bumi yang sudah tua ini. " Katanya.

Aku menafsirkan-nya dengar arti khayalan para orang jenius, teori yang terdengar aneh dan mustahil.

Namun, teori itu terbukti setelah dua hari kemudian. “Program” meniadakan wanita itu dilaksanakan.

Target awal adalah India, negara dengan populasi manusia terbanyak kedua, gas beracun yang dirancang khusus yang hanya dapat mempengaruhi wanita disebarkan.

Berita merebak. Para wanita disana mati akibatnya.

Semakin hari semakin banyaknya korban, para wanita kini menggunakan masker khusus yang diberikan oleh para relawan.

Sudah lama sejak kejadian ini berlangsung, Zein menghilang. Mengetahui bahwa dia mendukung hal ini dan tidak melindungi ibu dan aku membuat rasa benci tumbuh dalam.

Zein pergi meninggalkan kalimat-kalimat mempengaruhi kepada ayah, berusaha mengambil mindset ayah agar sama dengannya.

Ayah, pada awalnya menolak keras. Mendukung Zein itu tandannya menginginkan pendamping hidup dan gadis kecil manis yang ia cintai mati.

Zein itu jenius. Entah dengan apa, Ayah berubah pikiran. Pergi menyusul Zein esoknya.

Aku benci pria.

Kejadian ini membuat perselisihan besar, wanita dan pria bukan lagi lawan jenis yang saling mencintai, bukan pula makhluk hidup yang saling bercengkrama.

Perbedaan di mulai. Pria dan wanita itu berbeda, bagai Anjing dan Kucing yang tidak pernah akur.

Para pasangan memutuskan hubungannya, entah mengapa, pria-pria bodoh itu bisa terhipnotis oleh progam pemerintah. Semuanya.

Tapi... wanita tetap wanita, sekuat apapun melawan, memberontak atau berlindung tetap saja kalah. Terlalu lemah untuk melawan pria dengan senjata teknologinya.

Hanya ada segelintir wanita yang masih hidup, entah bersembunyi dimana mereka sekarang, tekadku untuk mengumpulkan menjadi satu kelompok grup yang sering di sebut pemberontak.

14:45Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang