003 :: Criminal.

39 12 6
                                    

Kriminal terbesar yang pernah kulakukan hanya sebatas menyalakan hospot Ayah atau Ibu secara diam-diam, dan jika ada salah satu dari mereka bertanya ulah siapa kuota miliknya habis maka aku sontak menyebutkan nama Zein dengan lantang. Hanya itu.

Tidak kusangka, aku akan berbuat perbuatan yang lebih kriminal dari itu, mencuri semua isi supermarket sebanyak dua kantong gunung, gila bukan?

Aku mengambil apapun yang kulihat secara acak, panik, takut, gelisah, itu yang kurasakan. Berbeda dengan Kate yang terlihat santai dan malah menimbang mana yang sebaiknya harus ia curi. Kami sepakat membawa curian sebanyak dua kantong gunung, dan kedua kantongku sudah sangat penuh hampir saja resletingnya terlepas.

"Kate, kita tidak punya banyak waktu." Ucapku gelisah.

Mataku tak henti-hentinya melirik sekitar, ini supermarket, dan aktivitas jual-beli masih berlaku normal bagi para pria.

"Kita sudah berpakaian layaknya pria, berprilaku normal layaknya seorang pembeli. seharusnya kau tenang." Katanya santai.

Aku lupa. Tapi kesadaraanku tidak membuat gelisah hilang,

"Dua pria yang mengambil barang kedalam empat kantong gunung, dan memakai masker? normal? itu lebih dideskripsikan sebagai abnormal, kurasa." Sarkasku.

Kate hanya mengangkat bahu, ia berprilaku santai dan ke-santai-an nya itu kandas ketika seorang karyawan menghampiri kami.

"Apa yang kalian lakukan?"

Kate memandang sang karyawan, seakan yang ia lakukan adalah benar. "Menurutmu, apa yang dilakukan seseorang bila masuk supermarket selain berbelanja?" Kate menebalkan suaranya agar setara dengan suara pria.

"Membeli dan mencuri?" Karyawan itu menatap kami penuh selidik, oh ayolah, siapa yang tidak akan curiga dengan penampilan kami juga tas yang berlebihan?

Jantungku sudah berdegub sangat kencang sejak awal, dan sekarang makin menjadi. Kapanpun aku yakin, pasti akan ketahuan. Kaki-ku sudah berancang-ancang untuk lari jika waktunya sudah tiba.

"Kami pendaki. Mampir untuk persediaan." Terang Kate melihat karyawan itu menatap kantong-kantong gunung kami. Ia menarik bibirnya, membentuk satu satu garis tipis; senyuman yang terpaksa.

Ia menerangkan pekerjaan nya sebagai pendaki, juga menerangkan secara tidak langsung bahwa ia perempuan.

Sial. Kate lupa menebalkan suaranya.

Karyawan itu tersenyum, "Got it. Liar."

Detik berikutnya karyawan itu membekuk Kate, dan beruntung wanita itu bisa bergulat.

"Lari!"

Samar aku mendengar teriakan Kate, tanpa disuruhpun aku sudah berlari jauh sejak Kate dibekuk. Tanganku menaiki tangga, menuju atap jalan yang kami pintas. Hal yang pertama kulakukan adalah memasukan kantong gunung, sialnya tidak masuk karena terlalu besar.

Masa bodoh dengan suara yang akan memekak telinga, aku menghancurkan sisa atap dan meninggalkan lubang yang lebih besar.

Berhasil, dua kantong sekaligus bisa menelusup masuk. Segera aku masuk dan menyeret kantong sambil merangkak. Dua suara tembakan membuatku mempercepat pergerakan, yakin sekali bahwa disana Kate berusaha untuk kemari. Artinya, aku harus sampai duluan karena karyawan itu sudah pasti akan menyusul.

BRAK

Aku melemparkan tas-tas gunung itu ketika sampai pada ujung lorong atap. Nyaliku cukup ciut ketika menyadari jarak antara atap dan daratan tanah beraspal itu cukup jauh dan tali ku berada di tas sialan itu. 

Suara tembakan terus menggema, membuatku semakin kepalang. Oke, mungkin melompat adalah pilihan yang cukup bagus.

BRUG

"Shit. Rasanya sakit sekali." 

Sesaat setelah menjatuhkan diri, aku berusaha untuk berdiri dan melarikan diri. Namun, toh, ternyata tidak semudah yang kubayangkan. Rasa ngilu dan perih masih terasa lekat, aku sendiri tidak tahu bagian mana yang paling parah saking paniknya.

"Hei!" 

Aku menengok dan melihat Kate berada di atas sana. "Lompat saja, Kate. Aku duluan!" Ucapku kemudian sambil berlari tertatih. 

Kate sudah berada dekat sekali denganku, itu artinya nyawaku lebih terancam dari sebelumnya karena karyawan yang mengejar Kate ada tepat di belakang Kate. Maaf Kate, ini tentang hidup.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

14:45Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang