Chapter #1 - 2 Dunia

12 3 2
                                    

Hari ini tanggal 12-12-20xx pukul 4:30PM. Jam sekolah berakhir setengah jam yang lalu dan Rei bersiap-siap di rumahnya untuk bertemu Rin.

" Oke saatnya mandi. "

10 menit kemudian.

Ngomong Didalam hati.

" Akhirnya gue berani buat ngungkapin perasaan yang udah tersimpan selama 8 tahun. Artinya gue juga udah 8 tahun jomblo. Hari ini pun akan melepas gelar jomblo gue Hahahaha... "

" Jadi kasihan sama David & Alvin yang tetep jomblo. "

" Kalo gitu kuy menuju Taman Cinta Hahahaha. "

Rei berangkat menuju Taman itu. Jarak nya tidak jauh dari rumahnya. Taman itu berada di atas bukit di tengah kota. Sementara rumahnya Rei ada di barat bukit yang mempunyai nama Duch,  Plesetan dari Duck karena dari atas sana kita bisa melihat pemandangan bebek berenang di kolam yang tepat berada di depan Bukit Duch dan taman itu bernama Lucifer.

Setelah berjalan 10 menit, akhirnya Rei sampai juga di atas bukit dan terlihat Rin sudah sampai. Ia sedang duduk di sebuah kursi taman.

Sembari melihat ke arah kolam, Wajah Rin terlihat mempesona Dimata Rei. Padahal jarak mereka masih sekitar 20meter tapi Rei merasa sudah sangat dekat.

Lalu Rin melihat ke arah Rei dan melambaikan tangan. Rei membalas dengan senyuman dan segera mendekat ke tempat Rin.

" Udah lama nyampai nih? " Tanya Rei setelah tepat duduk disampingnya.

" Nggak kok. Aku juga sering datang kesini hehe. " Rin menunjukkan wajah tersenyum.

" Dulu kita sering main kesini ya. "

" Kamu masih ingat Rei?! " Seketika Rin terkejut ternyata Rei masih mengingat dulu mereka sering bermain kesini.

8 tahun yang lalu saat Rin baru pindah ke kota Arch. Rin selalu bermain disekitar taman Duch sendirian, hingga saat itu Rei yang ingin menangkap capung melihat Rin disana. Saat itulah Rei mencoba mengajak Rin untuk bermain bersama. Hampir setiap hari mereka selalu bermain bersama, tidak banyak anak-anak wanita seumuran mereka saat itu. Jadi Rin selalu bermain bersama Rei dan beberapa temen laki-laki lainnya.

Dan sekarang mereka berdua sudah berumur 18 tahun. Banyak perubahan yang telah terjadi namun saat ini Rei akan memberi tahu perasaan yang sesungguhnya terhadap Rin.

" Masih dong, Ingat gak waktu kita mau nangkap capung tapi gak pernah dapet? "

" Hahaha, Iya inget. Lucu banget kita dulu ya. Padahal aku takut kalo nyentuh capung, tapi malah mau nangkep capung. " Jawab Rin dengan ekspresi bahagianya.

" Hehe, Aneh-aneh kelakuan kita. Sampai berenang di kolam di depan. " Rei melihatbke arah kolam.

" Ih aku gak ikutan, kalian yang berenang disana sampe dimarahin sama orang yang lewat. "

" Hahahaha, pokoknya unfaedah banget deh. "

" Mmm... "

Tak lama kemudian Rei mulai mencoba untuk mengungkapkan perasaannya.

" Sebenarnya, Aku mengajakmu kesini ada yang ingin aku sampaikan. " Rei berdiri dan memutar tubuhnya ke arah Rin duduk.

" Ada apa? " Rin masih terbayang dengan kejadian masa lalu dan membuat ia masih tertawa.

" Sekarang Pukul 5:10 sore. " Rei melihat Jam di HP nya.

" Sebenarnya aku ngerasain ini sudah sejak lama. "

Wajah Rei mulai memerah. Namun melihat itu wajah Rin juga mulai memerah.

" Sebenarnya, Aku men-... "

"........Haaaaaaaaa........... "*Terdengar seperti suara nyanyian mistis*

" Eh? "

" Rei??! "

" Rei? Kamu dimana?! "

" Rei?!! Rei?!! REI?!!!!!!! "

Hanya sekejap mata, Rei yang tepat berdiri di depan Rin menghilang. Ini adalah hal yang tidak masuk akal bagaimana mungkin seorang manusia bisa menghilang begitu saja. Bahkan dengan sulap tidak mungkin bisa membuat manusia hilang sementara ini terlihat nyata.

Rin mulai berdiri dan berjalan di sekitar taman sambil memanggil nama Rei dengan keras. Hampir 10 menit ia mencari di atas maupun di bawah bukit, tetap tidak berhasil menemukan Rei.

Saat itu Rin tidak tahu harus melakukan apa hingga air mata keluar dari matanya. Merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi, tiba-tiba Rin jatuh pingsan.

Akan tetapi ia tetap bergumam saat dalam pingsan.

" Rei, Kamu dimana? " Ucapnya saat kehilangan kesadaran dan matanya tetap mengeluarkan air mata.

Tidak ada yang bisa menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Tidak... mungkin hanya satu orang yang bisa mengerti yaitu Rei sendiri.

Sesaat sebelum ia menyelesaikan perkataan aku mencintaimu, Rei merasa mendengar suara yang misterius seperti seseorang yang sedang berteriak namun berirama. Dalam sekejap mata Rei sadar ternyata dia bukan berada di taman Lucifer atau bisa disebut ini adalah dunia yang berbeda.

" Eh? "

" Apa yang terjadi? "

" Mengapa pandangan gue terlihat berwarna? "

" Ada apa ini? Rin?! "

" Hei-hei jangan bercanda, ada apa ini!! Mengapa gue bisa berada di tempat seperti ini! "

Lokasi dimana Rei berada tidak diketahui, bahkan ini terlihat sangat mengerikan. Sejauh pandangan yang terlihat, hanya kumpulan warna yang dicampur-campur seperti lukisan abstrak. Langit dan Rerumputan dibawah kakinya semua berwarna-warni. Tidak ada tempat di bumi seperti ini, jika dipikir-pikir pemandangan di tempat ini terlihat indah karena penuh dengan warna. Namun kenyataannya pemandangannya adalah pemandangan yang sangat mengerikan.

Rei tidak bisa bergerak karena tempat ini membuat ia ketakutan saat dia menghadap ke atas, terlihat langit di atas sana berlubang seakan itu adalah mata yang besar. Ia pun mencoba mencoba menutup mata dan menghela nafas untuk menenangkan diri, berpikir apa yang sebelumnya dilakukan dan mencoba mengatasi masalah ini.

Dengan nafas yang terengah-engah Rei mengatakan sesuatu.

" Barusan, aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu. "

" Tapi.. saat itu juga aku mendengar suara teriakan seseorang dan dalam sekejap aku sudah ada disini. "

Rei mencoba mencari hp nya dan mengecek sesuatu.

" 5:10pm.. Tidak ada jaringan, sialan!! "

" Bagaimana ini bisa terjadi?! Rin, apa kau juga ada di sini? "

Rei pun kebingungan dan mulai berjalan kesana-kemari. Sejauh mata memandang ini hanyalah Padang Rumput dengan warna yang mendominasi ungu dan biru, sementara langit dominan warna hijau dan ada lingkaran hitam tepat di atas kepala Rei atau bisa dibilang seperti ketika matahari tepat pukul 12 siang.

Rei terjebak di dunia yang tidak diketahui sementara Rin kehilangan kesadaran/pingsan berada di Taman Lucifer. Jam menunjukan Pukul 5:30PM dan segera akan muncul cahaya senja/Twilight.

END OF LINE

Maaf banyak typo nya :"
Jangan lupa komentarnya ya ^&^
Terima kasih :)

IG:@gilangjavier

5:10PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang