Anak Baru

25 4 3
                                    

"VIA!!" Chia berlari menuju ke arah Via

Perempuan yang awalnya menunduk itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Senyumnya terpancar ketika melihat sang sahabat berlari ke arahnya.

"Tumben kau berangkat pagi sekali" tanya Via heran

"Hehehe kamu lupa hari ini ada pr matematika?hehehe" Via membolakkan matanya malas. Terlampau paham kebiasaan sahabatnya itu.

"Kenapa? mau nyontek?"

"Hehehe tuh tau"

"Yee gimana gw gak tau. Setiap ada pr lu nyontek gw mulu" Via menyentil dahi Chia.

"Aduhh sakit tauu!"

"Ayo ke kelas"

Mereka pun berjalan menuju kelas. Sesampainya di kelas, Via meletakkan tasnya dan mengeluarkan buku matematikanya. Dengan sigap Chia langsung menyalin tugasnya.

"Morning sayang" Rio, pacar Chia

"Morning" jawab Chia yang masih sibuk dengan tugas nya.

"Pagi Vii"

"Hmm" ucap Via yang sedang menunduk.

"Kamu ngerjain apa sih yang.. masih pagi gini kok udah nugas sihh" Rio duduk di bangku depan Chia. Dia mendekatkan wajahnya ke arah buku.

"Berisikk.. sana ke kelas kamu.. aku mau ngerjain tugas" menyingkirkan kepala Rio dari buku Via.

"Kok gitu responnyaa" Rio cemberut

"Udah sana aku sibuk.. nanti aja kalau aku udah, aku samper kamu.. sekarang kamu balik gih" Chia mendorong badan Rio, menyuruhnya untuk pergi

"Iya iya aku pergii.. dah Via"

"Hmm"

"Dasar Rio ngeselinn bangett" gerutu Chia

"Gitu gitu dia pacarmu" Via sudah berani mengangkat wajahnya.

"Hmm iya sihh"

Suasana hening pun terasa. Tak ada percakapan diantara mereka. Tiba tiba Chia angkat bicara.

"Vii"

"Hmm"

"Lu sampai kapan mau menutup diri dari cowok?? lu ga pingin berteman dengan cowok gitu?"

"Huft.. sebenarnya gw juga pengen Chii.. tapi gw takut.." cicit Via yang menunduk sambil memainkan jemarinya. Tubuhnya bergetar ketika mengingat kejadian itu.

"Gapapa vii.. gw paham kok kalau lu bakal setakut itu sama cowok.. maafin gw ya.. gw gak bakal tanya gitu lagi" Chia memeluk tubuh sahabatnya yang sedang bergetar itu.

'Gw harap bakal ada orang yang bisa bantu lo keluar dari trauma itu Vi' gumam Chia.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Pagi anak anak"

"Pagi bu"

"Hari ini kita kedatangan murid baru dari bandung.. silahkan masuk Brian"

"Pagi teman teman.. saya Brian pindahan dari bandung.. mohon bantuannya" Brian tersenyum membuat semua cewek memekik kesenangan.

"Ganteng banget ihh Brian.. liat deh vii" ucap Chia

Via mendongak untuk melihat lelaki itu sekilas. Namun saat ia melihat Brian, matanya terpaku ketika menatap manik Brian. Seakan terkunci dalam manik itu. Seakan trauma yang ia alami hilang begitu saja. Brian tersenyum ketika menatap mata Via yang membuatnya tersadar akan lamunan itu.

Via sontak menunduk dan memukul mukul kepalanya pelan. Dia heran mengapa dirinya tidak bisa mengalihkan matanya dari mata Brian. Baru kali ini dia seperti ini. Tiba tiba tangannya tertahan ketika akan melayangkan pukulannya. Via mendongak dan melihat ada Brian di depannya.

"Jangan sakiti dirimu sendiri.. Salam kenal.. kuharap kita bisa jadi teman" lagi lagi Via terpaku dengan manik Brian.

Membuat Chia heran, baru kali ini dia melihat Via menatap mata lelaki. Chia senang, dia rasa Brian lah orang yang bisa membuat Via keluar dari traumanya.

"Pasti... Via mau kok berteman dengan mu.. ya kan Vii?" ucap Chia

"Hahh?? Apa" Via langsung menundukkan kepalanya lagi ketika menyadari jika kejadian itu adalah kesalahan.

Brian yang melihat Via menunduk itupun heran. Tadi baik baik saja tapi mengapa tiba tiba Via seperti orang ketakutan. Bahunya bergetar.

"Via tidak apa apa?" Brian memegang bahu Via.

Anehnya, bahu yang bergetar tadi langsung tenang ketika Brian mengelus bahu tersebut. Chia menatap mereka berdua tidak percaya. Sepertinya bener dugaannya kalau Brian bisa mengeluarkan Via dari lubang hitam trauma masa lalunya tersebut. Chia langsung memekik senang.

"Brian, Via, Chia jangan berisik.. nanti saja kalau mau mengobrol. sekarang waktunya pelajaran!" ucap bu Dian

"Iya bu" ucap Via yang menunduk kembali.

Brian menatap Via heran. Mengapa perempuan itu menunduk lagi. Brian sangat penasaran dengan perilaku Via tersebut.

'Kok gw jadi penasaran sama perempuan ini'

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang