penglihatan mengabur, semuanya buram.
air mataku mulai berjatuhan.
beribu kali aku mencoba menahannya agar tak keluar.
tapi raga berkehendak lain,
sudah saatnya ia bercucuran membasahi pipi.
menangis, menyudutkan diri sendiri.
ku tutup pintu kamarku,
dalam kegelapan aku terisak,
bahkan terkadang sedikit berteriak.
selalu berusaha bangkit sendirian.
namun terkadang masih menunggu bala bantuan.
aku ingin ada yang tahu luka dibalik senyum gigiku tanpa perlu aku ceritakan sedihnya.
kapan ada yang tahu aku sedang tidak baik-baik saja layaknya alam yang berusaha mengobati lukaku?
KAMU SEDANG MEMBACA
tenang sedikit, nanti kamu mengerti
Poetrywaktunya kamu memahami dirimu. semua kata yang kamu tahan di benakmu ada di sini. selamat membaca 🤗