part 3

16 7 0
                                    

    "Kamu memang bukan laki-laki cemen,tapi juga bukan laki-laki gentle Zyd",ucapku menasihatinya sambil menepuk pucuk kepalanya pelan.

    "Iyadeh serah kakak",cibirnya kesal.

    Setelah Zydan turun dari mobilku,aku melajukan mobilku kearah kantor.

♣♣♣
"Aku memang tak memiliki banyak teman,tapi aku memiliki sahabat yang terbaik disisiku"/Riin Zea Cena.


    Setibanya di kantor,seperti biasa Riin menyapa orang-orang yang bekerja di kantor ini.

    Riin pun melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya guna melakukan aktifitas seperti biasanya.

    "Morning Ai,ada apa denganmu? Mengapa kau seperti itu",ucap Riin sambil menahan tawa saat melihat muka kusut Aidan asisten nya.

    "Dia sudah kembali!',lontarnya dengan muka kesal.

    Riin mengernyitkan dahi nya heran, "Siapa yang kembali?".

    "Ofcourse me Zia. Oh i miss you so much,do you miss me too?",bisik seseorang ditelinga Riin sembari menutup matanya dari belakang.

    Riin yang mengenal suara tersebut pun segera membalikkan badan nya karena Riin begitu merindukannya juga.

    "I miss you too so much Dev",ucap Riin senang ketika melihat Dev sudah kembali,karna selama 2 minggu Dev pergi keluar kota.

    Dev pun memeluk Riin,dan Riin membalas pelukannya juga.

    Dibalik pelukan mereka,ada Aidan yang kini mengepalkan tangannya pertanda ia sedang menahan amarah.

    Dev pun memberikan senyum kemenangan kearah Aidan dibalik ceruk leher Riin. Tentunya Riin tidak mengetahui perselisihan mereka,karna Riin membelakangi Aidan.

    "Kenapa kau tidak mengabariku kalau kau sudah pulang? Aku akan menyambutmu lebih baik dari ini",ptotes Riin sambil melepas pelukan mereka.

    "Sudahlah yang penting kan aku sudah pulang. Dan aku juga membawakan sesuatu untukmu",ucap Dev.

    Dan Dev pun mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna putih dari balik jasnya.

    Riin pun membuka kotak tersebut,dan saat dibuka terlihatlah kalung berliontin bintang yang bertaburan berlian.

    Kalung itu tampak bersinar saat mengenai pantulan cahaya.

    "Ini sungguh indah Dev. Thankyou",ujar Riin sembari tersenyum.

    "Mau kupakaikan?"tawar Dev. Dan Riin mengganggukkan kepalanya pertanda ia mempersilahkan Dev untuk memakaikan kalung tersebut.

    "Cantik. Kalung ini bersinar seperti dirimu",puji Devian.

    Riin menampilkan deretan giginya menandakan ciri khasnya saat sedang malu, "Thanks again Dev. Aku juga punya sesuatu untukmu".

"ada juga ya cewek yang kalau malu bukannya blushing malah nyengir,gimana ngebayangin cobak😆"

    Lalu Riin mengambil sebuah kotak besar dibalik loker nya dan memberikannya kepada Dev.

The Twin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang