"Loh ada Nadine juga" sapa Reza dari kamar mandi dengan ekspresi sedikit kaget.
"Iya, kenapa?? nggak boleh ni gue ikutan makan di sini?" tanya Nadine dengan nada yang tidak bersahabat, "lagian Lo za, gue udah muter-muter nyariin Lisa ternyata malah Lo ajak kencan disini" sambung Nadine
"Loh tentu aja boleh dong, semakin banyak orang kan semakin rame, jadi seru deh, lagian kita cuma makan biasa nggak ada apa itu kencan kencanan segala" jawab Reza sambil tersenyum tapi terlihat tidak ikhlas
"Nggak usah dengerin Nadine za, kalo ngomong emang suka ngawor ni anak" timpal Lisa sambil menyenggol lengan Nadine.
"Paan sii loh Lis," ucap Nadine tidak terima.
"Btw za ini gue juga ditraktir kan?",tanya Nadine pada Reza.
"I,,i,,iya pesen aja sepuasnya" jawab Reza sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Uuu makasih Pak mantan ketos yang dermawan, "
"Nad, Lo Jangan ngrampok Reza ya, uwes dinei ati Ojo ngrogoh rempela, kasihan dia kalo harus banyarin banyak-banyak" bisik Lisa ditelinga Nadine agar Reza tak mendengarnya.
" Loh ngrampok gimana si, kan Rez.."belum sempat menyelesaikan ucapannya, mulut Nadine dibekap oleh tangan Lisa.
"Ihh dasar Lo ya nad, udah diem nggak usah banyak ngomong, awas kalo Lo sampai lanjutin omongan Lo tadi" bisik ancaman itu kini masuk kedalam telinga Nadine.
"Emmm iya iya, tapi lepasin tangan Lo dari mulut gue gue nggak bisa napas"
Lisa yang mendengar permintaan sahabatnya itu, kemudian langsung melepaskan dekapan tangannya.
"Hehe sorry nad""Hmmmmm"
"Ekhemmm, buruan di makan tu keburu dimakan semut" ucap Reza yang serasa dikancangi oleh Lisa dan Nadine.
Senyum menyeringai dan anggukan jadi jawaban kompak antara Nadine dan Lisa.
Keadaan diantara mereka bertiga kini hening, mereka sibuk menyantap makanannya sendiri-sendiri.
"Lis habis ini ikut gue ya" ucap Nadine yang telah menyelesaikan makannya
"Kemana?"
"Pokoknya ikut aja deh"
"Gue nggak diajak nih nad?",tanya Reza yang seolah iri
"Heee sorry ya za, tapi ini urusan cewek Lo nggak perlu tau"
"Its okey"
"Udah habis tu Lis, buruan yuk" ajak Nadine yang langsung menarik tangan Lisa dan beranjak pergi dari hadapan Reza.
"Zaa makasih ya traktirannya, setiap hari kek gitu gue terima" teriak Nadine yang mulai jauh dari hadapan Reza.
"Duh duh nad Lo mau bawa gue kemana siii buru-buru banget, makanan gue belum turun ke perut semua ni?" tanya Lisa sekaligus mengajukan protes.
"Udah Sampai"
"Haaaa?? lapangan basket mau ngapain siii nad kesini?? Rame banget ada apaan sii ini??"
"Lima belas menit lagi bakalan ada pertandingan bola basket kelas 12 ngelawan kelas 11" jelas Nadine
"Terus apa hubungannya sama gue? Bukannya Lo tadi bilang mau ngomong urusan perempuan ya kok malah jadi kesini?", protes Lisa.
" Alah itu tadi alasan gue aja biar bisa bawa kabur Lo dari si Reza sok Bijaksana itu, lagian temenin gue disini lah nad, nanti Aldo main nii" jelas Nadine dan kemudian dilanjutkan dengan mata speachlessnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIONALISA
Teen FictionMasalah bukan menjadikan seseorang terlihat lemah. Ego seringkali membuat seseorang kehilangan sesuatu yang sebenarnya sangat berharga. Menyesal memang akhir dari perbuatan yang sebelumnya belum sempat terpikirkan.