Chapter 7

82 7 0
                                    

Budayakan Vote sebelum Membaca

"Kecewa gue lis, kecewa! Gue berharap lo tuh nyesel sama perbuatan lo! Tapi diluar dugaan gue...bener kata Salsa, lo munafik tau ngga" Ucap Tasya menunjuk Lisa.

"Ngga usah tunjuk tunjuk ya lo" Ucap Lisa

Tiba tiba Bobby, Steven dan Rakha datang dengan tiba tiba, Bobby bingung mengapa mereka berseteru seperti tadi, tidak sama halnya dengan Steven dan Rakha mereka sudah berfirasat ini pasti akan terjadi.

"Apaan nih, ada apa? " Tanya Bobby

"Wah wah wah, pangeran lo dateng nih Lis" Ucap Salsa.

"Makzudnya apa sa?" Tanya Bobby.

"Nggausah di dengerin , mereka sinting " Ucap Lisa kepada Bobby

"Alaah, memang cocok kalian ya? Sama sama munafik, pura pura gatau! " Ucap Salsa. "Udah puas lo Bob! Nyakitin sahabat gue Tasya!" Tambah Salsa.

"Apasi lis?" Tanya Bobby dengan bahasa isyarat, dan dibalas dengan bahasa isyarat juga.

"Oooh soal itu, kiraiin apaan rame amat" Ucap Bobby.

Mendengar ucapan Bobby, Tasya Speechless, apa yang ia dengarkan ini? Benarkah itu dari mulut Bobby yang berbicara? Oh iya Tasya sadar semuanya memang Sudah berubah tidak sama seperti dulu lagi.

" Dasarr yaa! Mulut lo kaya banci tau ngga"Ucap Salsa.

Tasya menatap mata Bobby dengan seksama , meneliti benarkah ini Bobby yang dikenalnya dulu yang selalu disampingnya yang selalu membuat ia bahagia dan selalu membuatnya tersenyum selalu , jika bersama denganya?.

"Bobby, ini semua bohongkan? " Tanya Tasya.

"Kenyataanya ini semua benar! Gue ada main sama Lisa, karena gue sadar sya, gue bosen sama lo! Bosen sama sikap terlalu manja lo sama gue! Gue lebih suka cewek yang dewasa, dan itu semua ada di Kepribadian Lisa! " Ucap Bobby.

"Tega banget kamu bob, ngelakuin ini semua sama aku? Salah aku apa ?Salah aku apa? Sampe kamu giniin aku? Apa bob?apa? ''ucap Tasya menangis sambil memukul mukul dada bidang Bobby, spontan Bobby mendorong Tasya sampai akhirnya hampir terjatuh ke lantai, untung saja Steven dengan tanggap menangkap Tasya agar tidak terjatuh.

" Lo ngga papa sya"tanya Steven  khawatir di balas anggukan Tasya.

"Sa pegangin Tasya " Ucap Steven ke Salsa.

Buugggh  bugggh

Steven menonjok wajah Bobby Hingga mengenai sudut bibir Bobby hingga terluka. "Bajingan lo! Bob! Bajingan! " Ucap Steven.

"Bobby!! " Ucap Lisa mendekati Bobby.

"Shhh nggapapa nggapapa, kamu minggir aja dulu" Ucap Bobby sambil mengelap darah yang keluar sedikit dari sudut bibirnya tadi.

"Apa apan lo Hah? apa apan? Lo temen siapa?kenapa lo malah belain dia?"Tanya Bobby sambil menunjuk kearah Tasya.

" Turunin, tangan lo sialan!gue belain Tasya karna disini lo yang salah! Jadi nggada alasan buat gue belain lo! Dan oh yaaa, gue ngga nyangka sama apa yang lo udah lakuin ini, lo nglakuin ini sama aja lo kaya Bancii tau Bancii! "Ucap Steven.

" Terserah!lo mau katain gue apa, terserah! Gue ngga peduli. Gue nglakuin ini, gue rasa ,gue ngga salah! Gue sayang sama Lisa dan gue  bosen  sama Tasya, makanya gue selingkuhin dia ,gue rasa itu alasan yang cukup! "Ucap Bobby.

" Lo sayang sama Lisa itu memang ngga salah! Yang salah lo sayang sama Lisa ,pada saat lo posisinya lagi pacaran sama Tasya, itu kesalahan lo! Alasan lo bosen, harusnya lo terus terang sama Tasya, ngga gini caranya! Gue sebagai temen lo, ngasih tau yang bener. "Ucap Rakha.

" Tau apa lo hah? Tau apa? Lo aja pernah nyelingkuhin cewek lo dulu kan? Ngaca lo ngaca! "Ucap Bobby.

" Gue ngomong gitu, karna gue belajar dari kesalahan yang udah gue pernah lakuin, harusnya lo belajar dari gue! Kalo dengan cara lo selingkuh itu salah besar!lo malah tambah nyakitin hati Tasya! "Balas Rakha.

" Bob, mending kita pergi aja yuk, udah jam istirahat,ngga ada gunanya juga kita masih disini"ucap Lisa.

"Kenapa, ngga dari tadi pergi, gedek gue liat muka lo" Ucap Salsa.

"Gausah disuruh, gue juga bakal pergi" Ucap Lisa sinis.

"Bentar Lis,gue mau ngomong sama Tasya" Ucap Bobby mendekati Tasya.

"Mau apa lo, mau nyakitin perasaan gue lebih dalam lagi, iya? " Ucap Tasya.

"Gue rasa ini saatnya, kita putus aja karna udah nggada lagi yang harus kita pertahanin lagi" Ucap Bobby.

"Pede banget ya lo, harusnya gue yang minta putus, gue benci banget sama lo! Yang tadinya gue cinta sama lo, sekarang gue rasa, nggada rasa yang sama lagi itu di gue, jadi gue minta putus! " Ucap Tasya.

"Dengan senang hati"

"Oh iya tunggu, selamat sekali lagi buat lo! Selamat! Selamat atas hubungan lo sama Lisa, semoga kalian bahagia" Ucap Tasya.

"Thanks"

Setelah itu Bobby dan Lisa, pergi keluar kelas, karena jam istirahat memang sudah berbunyi sedari tadi, makanya setelah upacara ,tidak ada yang datang ke kelas melihat pertunjukan tadi.Karena, setelah selesai  upacara murid yang lain pasti akan langsung menuju ke kantin,mengisi perut mereka yang terkuras pada saat upacara tadi.

"Gimana perasaan lo sya? " Tanya Tasya.

"Lebih baik,gue lega banget gatau kenapa, gue rasa gue akan cepet move on dari dia" Ucap Tasya.

"Itu pasti, lo akan cepet move on dari dia" Ucap Salsa dan dianggukin oleh Tasya.

"Steven, Rakha, sekali lagi makasih ya, makasih banget. Atas bantuan kalian. " Ucap Tasya tulus.

"Sama sama sya, kita seneng banget bantuin lo, kalo perlu bantuan jangan sungkan sungkan sama kita, iya kan Rakh" Ucap Steven.

"Iya dong pasti, dengan senang hati" Ucap Rakha.






Ayo dong vote nyaa☺
Makasih yang udah mau vote ceritaku dan selalu ikutin ceritanya, makasih banget

Buat yang cuman baca aja, ayo dong vote nya biar aku semangat nulisnya :)
Ngevote ngga susah kan?

Kalo ada kesalahan di cerita aku kalian bisa comment kok barang kali bisa aku perbaikin.

See you next chapter! Bye bye:)

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang