MISTERI PULAU TENGKORAK (BAGIAN 2)

10 1 0
                                    

Bab 6 KEPING UANG KUNO

Tanpa sempat berpikir lagi, tahu-tahu Bob sudah bergerak ke mulut gua. Sekejap kemudian ia sudah dulu-mendului keluar bersama Pete, sementara Jupiter menyusul tidak jauh di belakang mereka. Di mulut gua Bob dan Pete saling bertubrukan dan jatuh terkapar.

Tapi Jupiter tidak datang menghampiri, ia sudah berpaling, kembali ke tempat semula. Dipungutnya senter yang terjatuh ke tanah, lalu disorotkannya ke arah tengkorak.

"Tengkorak tidak mungkin bisa bicara, karena tidak punya lidah dan tenggorokkan," katanya pada tengkorak itu. "Jadi mustahil kau yang bicara tadi."

Bob dan Pete yang saat itu sedang berusaha berdiri lagi di mulut gua, tiba-tiba mendengar suara tertawa terpingkal-pingkal. Dengan perasaan heran dan agak malu. keduanya masuk kembali ke dalam.

Mereka melihat Chris Markos, anak laki-laki yang kemarin malam menolong mereka turun dari sebuah relung di dinding gua batu itu.

"Hai," sapanya, sambil mencampakkan tengkorak ke belakangnya. "Masih ingat padaku?"

"Tentu saja masih," kata Jupiter. "Aku bahkan sudah menarik kesimpulan bahwa yang bicara itu kau, karena tadi sewaktu kemari aku melihat ada perahu layar di depan perahu kami. Kelihatannya seperti perahumu. Kecuali itu suara yang berbicara tadi kedengarannya terlalu muda bagi orang dewasa."

"Aku menyebabkan kalian takut, ya?" kata Chris sambil nyengir. "Kalian mengira yang bicara itu arwah bajak laut"

"Kau menyebabkan aku kaget," kata Jupiter membetulkan. "Tapi Pete dan Bob, mereka memang ketakutan."

Bob dan Pete nampak merasa kikuk.

"Bukan aku yang ketakutan, tapi kakiku," kata Bob. "Tahu-tahu mereka sudah lari. sebelum aku sempat menyadarinya."

"Aku juga begitu," kata Pete. "Apabila ada tengkorak yang tahu-tahu bicara, kakiku ini langsung ingin pergi ke tempat lain."

"Haha, lucu." kata Chris sambil tertawa. "Tapi kalian tidak marah, kan? Aku cuma main-main saja tadi."

"Tidak, kami tidak marah. Kami memang ingin bicara sedikit denganmu. Yuk, kita keluar - ke tempat terang," Jupiter mendului keluar. Keempat anak itu lalu duduk dengan kaki terjulur, sambil menyandarkan punggung ke sebuah batu besar.

"Bagaimana kau bisa tahu-tahu ada di sini?" tanya Jupiter pada Chris. "Maksudku, menunggu dalam gua."

"Gampang saja," jawab anak Yunani kawan baru mereka. "Tadi aku sedang berlayar, lalu kulihat perahu membawa kalian ke dermaga. Dengan segera kukitari pulau ke sisi seberangnya, lalu kutarik perahuku ke atas pantai Aku menyelinap di sela pepohonan, dan kulihat kalian berada dekat korsel. Kudengar kalian mengatakan hendak memeriksa gua sebentar. Aku tahu jalan pintas kemari jadi aku bisa lebih dulu sampai. Kemudian timbul keinginanku untuk mempermainkan kalian dengan tengkorak tadi, yang kuketahui ada di atas salah satu tonjolan batu. Aku lantas memanjat dan bersembunyi, menunggu kalian dalang."

Dengan begitu kejadian tadi sudah jelas. Tapi Bob masih ingin tahu, apa sebabnya Chris tidak menampakkan diri. Kenapa tidak langsung saja datang dan menyapa?

"Soalnya penjaga itu," jawab Chris. "Tom Farraday itu, ia selalu mengusir begitu aku muncul. Semua selalu mengusirku."

Tampang anak Yunani itu berubah, tidak tersenyum lagi.

"Aku tidak disukai orang di desa," katanya lambat-lambat "Orang beranggapan aku ini pencuri, karena aku dan ayahku orang miskin. Dan lain. Datang dari negara asing. Di desa ada beberapa orang yang berwatak buruk. Mereka suka mencuri, lalu menimpakan kesalahan pada si Chris, anak Yunani. Padahal bukan aku yang mencuri."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Kisah Trio DetektifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang