Di perjalanan tidak ada percakapan hanya saja jin yang fokus dengan mengendarai nya dan jiso sibuk melihat kendaraan dan pemandangan melalui kaca mobil
.
.
.
.1 jam kemudian mereka sampai di apartement milik jin, jiso sudah tertidur sejak 30 menit yang lalu.
Jin membangunkan jiso untuk segera turun dan masuk ke apartemennya namun jiso belum bangun juga. Tidak butuh waktu memikir panjang lagi jin langsung saja menggendong tubuh jiso ala bridal style
Jiso sedikit terganggu lalu dia membuka matanya sedikit untuk melihat siapa yang mengangkat tubuhnya dan dia terkejut yang mengangkat tubuhnya itu jin, sekarang pipi jiso memerah dan jantung jiso berdegup kencang sekali saat melihat wajah jin.
Ya sekarang jin melihat ke wajah jiso yang sedang melihat ke dirinya juga, dengan cepat jin mengeluarkan suara agar dia tidak merasakan ada perasaan yang gugup saat mengangkat tubuh jiso sebab baru kali ini ia mengangkat tubuh yeoja dengan jantung berdegup kencang
"Apa aku mengganggu mu tidur?" Jin
"Hmm" Jiso segera melihat ke arah lain untuk menghindari tatapan jin
"Kenapa pipi mu memerah?" Jin
"Yak astaga apa sungguh pipiku ini memerah? Entah kenapa aku nyaman saat berada di dekatnya" Batin jiso
"Kenapa diam saja" Jin
"Apa yang oppa bilang? Pipiku memerah?" Jiso
"Nee" Jin
"Entahlah mungkin aku sekarang sedang alergi udara" Jiso
"Aku baru melihat nya ada orang yang alergi udara namun pipinya saja yang memerah"
Ucapan jin tadi membuat jiso malu dan akhirnya jiso menyembunyikan wajah nya di dada milik jin
"Sekarang tidur lah kembali, aku akan membuatkan makanan untukmu nanti" Jin meletakkan tubuh jiso di atas ranjang milik adiknya itu
Adiknya? Ya jin mempunyai adik tapi sekarang adiknya itu sedang kuliah di London
"Gomawo" jiso
"Nee" Jin sambil berjalan meninggal kan jiso lalu ia pergi ke kamarnya untuk menggantikan baju nya
.
.
.
.Jin kembali ke kamar adiknya lalu ia membangunkan jiso untuk makan malam, karna sekarang sudah pukul setengah 8.
"Jis bangunlah mari kita makan bersama"
Jin menepuk pelan pipi jiso tapi saat telapak tangannya sampai di pipi jiso ia merasakan panas di pipi jiso, jin langsung memegang dahi jiso yang juga terasa panas, ia menyelimuti tubuh jiso.
Jin segera turun dari kamar adiknya itu untuk mengambil makanan, obat, kalian kecil untuk mengompres dahi jiso serta air hangat yang semuanya di letakkan di wadah lalu ia kembali ke kamar untuk menemui jiso kembali
Setelah sampai di kamar, jin membangunkan jiso lagi lalu ia menyuruh jiso makan dan minum obat agar pulih kembali
Jiso terbangun karna merasakan tepukan pelan di pipinya langsung saja jiso bangkit dari tidurnya namun saat jiso ingin bangun ia segera memegang kepalanya itu untuk menahan kepalanya yang sangat pusing sekali
Jin yang melihat itu langsung saja menyuruh jiso tidur kembali
Lalu jin mengambil semangkuk sup yang berada di meja samping ranjang jiso dan jin menyuapi jiso namun jiso tidak ingin membuka mulutnya entah apa yang ia rasakan saat ini
"Ayolah buka mulutmu lalu setelah makan minum lah obat agar kau kembali pulih lagi" Jin
"Aku tidak ingin itu" Jiso