Meidiawan: Menjelajah waktu ke masalalu

40 6 0
                                    

Sebuah kisah dimana hidupku seperti saling memburu waktu dan memaksanya untuk memutar secara acak. Aku tidak tahu kenapa aku bisa melakukan ini. Namun ini benar-benar terjadi padaku dan aku masih kesulitan untuk mengontrolnya. Aku mulai lelah menggali memori-memori itu, tapi aku tetap tidak bisa menghentikannya.

Aku akan menceritakan beberapa kisah yang sudah aku alami selain yang sudah aku ceritakan sebelumnya. Tapi perkenalkan terlebih dahulu, namaku Meidiawan kamu bisa memanggilku Awan dan usiaku saat ini 17 Tahun.

Aku tidak yakin dari umur berapa pertama kali keanehan ini mulai muncul. Namun ini sudah aku alami cukup lama; sejak aku kecil.

Aku merasa tidak pernah tenang meski dalam keadaan tidur sekalipun. Aku selalu mimpi buruk, melihat luka seseorang yang terputar begitu saja didalam mimpiku, padahal aku tidak pernah mengenalnya. Tentang penyebab kematian, pelaku kejahatan dimasa lalu dan masih banyak hal termasuk bencana yang pernah ada di tempat yang jauh dari rumah dan setelah aku mencari tahu kebenarannya ternyata bencana itu memang pernah ada, tidak jarang juga apa yang terjadi padaku bertahun tahun yang lalu juga sering terputar kembali. Aku tidak menyukai ini semua, aku lelah.

~ Waktu tidak benar-benar menutupi memori yang berusaha dihapuskan oleh manusia dari muka bumi. Memori yang tercecer dimana mana, bahkan ditempat yang tidak pernah kita duga. Memori yang tak terawat yang terkadang mengandung rahasia yang tidak seharusnya diketahui oleh orang lain. Memori-memori itu masih ada dan aku menggalinya satu persatu tanpa sengaja. Maaf, aku tidak bermaksut untuk masuk dalam memori kalian yang mungkin sudah susah payah berusaha kalian hapuskan.

~ Wajahku sering mengerut dan tak jarang menunduk agar air mata kembali sungkan untuk terjun bebas membasahi raut wajah yang sudah terlihat masam atau bahkan pahit ini. Langkahku sering terhenti dan enggan melangkah untuk sejenak, ketika waktu kembali mengajakku memutarnya kebelakang dan mengijinkanku melihat sesuatu yang sungguh tidak pernah aku inginkan sebelumnya. Semua ini terbuka begitu saja dan aku tidak tahu bagaimana cara kerjanya dan bagaimana cara menghentikannya  ̶  andai aku tahu; aku akan menghentikan semua ini sedari dulu.

Dibalik ketidak sukaanku dengan ajakan paksa waktu untuk kembali menggali memori-memori yang sudah tercecer, terkadang muncul rasa penasaran dengan apa yang sebenarnya aku alami ini.

Mungkin jika beruntung akan ada memori yang terbuang dan berhasil aku temukan dan isinya jawaban-jawaban tentang apa yang selama ini sudah aku pertanyakan.

Aku selalu dihantui oleh masalalu, membongkar memori seorang yang sudah tiada sekalipun. Bahkan terkadang memori tentang entah siapa, seseorang yang tidak pernah sekalipun aku kenal. Mungkin itu adalah memori diriku sendiri dimasa yang berbeda terlalu jauh (ini hanya kemungkinan yang belum tentu benar), orang biasa menyebutnya dengan Reinkarnasi.

Seperti memori yang sempat aku masuki lewat mimpi, tentang seorang anak yang rajin berdiam diri dibawah pohon. Seorang anak berusia 10 tahun yang kesehariannya mencari rumput dan selalu menyisihkan waktunya untuk duduk dibawah pohon setelah mencari rumput untuk merenungi keadaan yang ada disekelilingnya, tentang penderitaan yang dialami warga, kebiasaan yang dilakukan warga disana, keadaan binatang bahkan dia juga merenungi bagaimana keadaan alam setelahnya ketika terus dilahap oleh kerakusan manusia di desanya.

Seorang anak yang terlihat tidak banyak bicara, namun selalu memikirkan keadaan orang lain dan mencari solusinya dengan diam-diam, dia selalu rajin membantu siapapun bahkan ketika ada anak pohon yang roboh karena cengkraman akarnya yang belum kuat, dia akan kembali menanam dan menyiramnya dengan air minum yang selalu ia bawa ketika keluar rumah.

Aku terus memimpikan memori itu selama dua minggu saat setahun yang lalu, seperti video yang terus diputar ulang saat aku tertidur, sampai terkadang aku malas untuk terpejam karena bosan selalu memimpikan hal yang sama setiap hari.

Memori: Mereka yang tidak dipercayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang