enam

95 71 3
                                    

                   Keesokan paginya, dada Jovian berdegup kencang. Ia merasa gugup. Apa yang harus dikatakannya kepada Aleena nanti. Ia bahkan berlatih untuk mengucapkan perasaannya agar tidak salah lafal. Ia berlatih di kamar mandi, di sekolah, saat mengendarai motor menuju sekolah dan pulang sekolah. Ia terus berlatih, bahkan ketika didepan Ghaotsa.
"Jov kamu besok kan nembak Aleena. Sebenarnya Jov, aku juga suka sama dia, sama seperti kamu yang enggak pernah tahu kapan rasa ini tumbuh untuk dia. Tapi ngelihat kamu yang ternyata suka sama dia, aku ngedukung kamu Jov. Jangan sakiti dia kalau dia nerima kamu nanti. Aku yakin dia pasti mau sama kamu."
"Loh kok kamu gak pernah cerita Sa?"
"Gimana mau cerita kalau itu sahabat aku sendiri? Lagian kalau dilihat kalian cocok."
"Makasih ya Sa, kamu udah bantu."

The Way We Get Smile (Cerpen Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang