dua

130 77 4
                                    

                    Pesan singkat dari aplikasi WhatsApp sering ia layangkan kepada Aleena. Isinya hanya pertanyaan yang sederhana, namun itu cukup membuat remaja laki-laki ini bahagia. Sesekali mata cokelat sang remaja laki-laki itu memandang layar ponselnya, memeriksa jika ada pesan chat dari Aleena. Ia bahkan berulang kali membaca kembali pesan singkat dari Aleena di aplikasi yang tak asing lagi di Indonesia.
"Selesai les jam berapa?"
                     Jovian kembali melayangkan pertanyaan sederhana kepada sahabat perempuannya itu. Sama halnya seperti remaja laki-laki pada umumnya, mereka akan menceritakan tentang hatinya hanya kepada seseorang yang dipercaya, dan dalam hal ini Jovian mempercayakan semuanya kepada Ghaotsa, sahabatnya yang kini menemani Jovian yang sedang jatuh cinta. Ghaotsa ya menyalahkan apa yang terjadi pada Jovian, karena ia tahu seperti apa rasanya jatuh cinta itu.

"Lima belas menit lagi. Berangkat dari tempat les aja ya!"
     .         Pesan balasan dari Aleena terlihat di layar ponsel Jovian. Pesan semacam ini pun mampu membuat Jovian tersenyum sendiri.

"Eh eh, jangan senyum-senyum sendiri. Ngeri lama-lama."
                   Jovian segera tersadar dari dunia yang membuat perasaannya berbunga-bunga.
"Eh iya nih, Aleena nge-chat katanya lima belas menit lagi udah selesai, kita berangkat sekarang aja deh."
"Berangkat langsung dari les?"
"Iya, ayo buruan."

                Dua kawan baik ini segera menyalakan mesin masing-masing dan bersiap menjemput Aleena. Seperti biasa, Aleena berboncengan dengan Jovian, sedangkan Ghaotsa sendirian. Ghaotsa sangat mendukung Jovian untuk selalu memberi perhatian kepada Aleena. Meskipun hanya sekedar pertanyaan sederhana, namun kodratnya perempuan akan menyukai seseorang yang perhatian kepadanya

Haii readers yang baik hati, don't forget to vote ya.
Satu vote sangat menambah semangat author dalam menulis🖤

The Way We Get Smile (Cerpen Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang