Ini kisahku,
Ya,aku Ola,
Olanisya Mentari.
memang aku seorang perempuan,tapi apa yang aneh dengan mendekati seorang lelaki?emang salah?
perempuan juga pasti suka sama laki laki kan?kenapa gak deketin aja?
itu yang aku pikirkan dan yang ku perdebatkan sekarang,dengan sahabatku dari Taman kanak kanak sampai sekarang,dia Arga,meski kami beda setahun,tapi kami bukan sahabat yang akhirnya jadi cinta,malah dia punya cewek,Salma namanya,ya tapi itu yang sekarang ,dia playboy,ya wajar sih karena
Dia lumayan tampan menurutku,meski begitu,dia sering menegurku saat aku berusaha mendekati temannya yang aku sukai selama 2 tahun ini,Rezi.
Brakk,"Lo tuh cewek!,gak ada yang namanya cewek deketin cowok" dia memukul mejanya sambil menmbentakku terlihat amarahnya yang memuncak,membuatku terdiam kaku,aku berdiri dan keluar dari kelasnya,berharap amarahnya mereda.
"niatan mau lihat Rezi,malah dibentak kayak gitu,malu tau",gumamku,berjalan dan tanpa sadar meneteskan air mata,seperti inilah aku,berdebat hingga mencapai puncak amarah Arga,dan menangis tanpa kusadari.
Aku berjalan lirih kearah kelasku,menutupi mata yang sembab dengan kerudung yang ku kenakan,"Ola!" Ku dengar suara Arga memanggil namaku,aku tak menoleh,aku cepat cepat berjalan ke arah kelasku,tetapi Arga lebih cepat dari apa yang ku kira,dia telah menghadangku dengan badannya yang..
B aja sih,
"Maaf" aku tak menjawabnya,aku berjalan
tapi dihadang sama si kutu kupret ini, "sialan" gumamku, "apa lo bilang!?" Dia membentakku dengan suara tinggi lagi,dia mencengkram tanganku erat,"sakittt" aku mencoba melepaskan tanganku dari cengkraman tangannya,tapi percuma,tangannya jauh lebih besar dari pada tanganku yang cucok meyong imut ini,
"Jangan kasar" kata seseorang dari belakangku,aku menoleh,dan benar saja,dia orang yang aku sukai selama 2 tahun ini,Rezi.
Arga berdecak kesal "gak usah ikut campur deh lo" dia mencengkram lebih erat tanganku,
"Lepasin cecunguk!" sakit sekali dasar kutu kupret,kayak GGS aja,sekarang ini dia versi serigalanya nih.
Rezi mencoba membuka cengkraman Arga,
Arga melepaskannya perlahan,menatapku dengan kesal, "Maafin gue" dia menunduk didepanku,pertama kali sih,meski terlihat enggak ikhlas,merdeka banget lihat beginian,biasanya aku yang nunduk,nangis, dan sesekali ngalah, karena Arga orangnya gamau kalah banget,kesel nya sih kesel, tapi ya gimana lagi,sahabat satu satunya juga.
"Makasih Rez" aku tersenyum padanya,tapi Rezi seperti biasa,dengan wajah datarnya dan tak menjawab perkataan ku,berjalan kearah kantin yang memang sebelahan dengan kelasku,senang sekali rasanya,pertama kali Rezi perduli padaku,menurutku sih.Aku berjalan,menyusul Rezi,menghiraukan Arga yang terdiam menatapku,takut banget diliatin serigala kayak dia,berasa mau di makan tau,
"Rezi,mau beli apa nihh?" Tanyaku semangat,dia menghiraukan ku,seolah aku tidak ada di sampingnya,dia mengambil tahu isi dan mencari uang dikantong nya,ku fikir dia lupa membawa uang sangu, "aku aja bu yang bayarin"
"Ngapain sih lo?!"
Rezi membentakku,didepan banyak orang,seketika hening, semua orang melihat kearahku dengan tatapan tidak senang,aku tersenyum,mencoba tidak merasa malu ataupun merasa kalau kata katanya telah menusuk,
"cuman mau bayarin doang Rez,itung itung selametan bulpen baru"
"halah,bilang aja lo gatel ke Rezi, murahan banget sih lo"
seseorang menjawabku,ku lihat dia,Mela namanya,dia teman sekelas Rezi dan Arga,sering bareng Rezi juga,tapi kata Arga,Mela yang deket deket,aku gatau pasti sih.
Aku menunduk,tak tau harus berkata apa,malu?tentu saja,tapi mau gimana lagi.
"Siapa bilang Ola murahan?!" Arga membentak ,aku melihatnya, terlihat wajahnya nampak memerah,ini serigala level 2,
Semuanya terdiam,tak ada yang berbicara satupun anak,Mela pun menunduk,takut Arga tau bahwa dia yang bilang aku murahan,
"Sudah Ga,salah denger kali lo,makanya bersihin tiap hari telinganya,ayo ke kelas gue,gue bawa makan tuh" aku mencoba agar serigala level 2 ini kembali jadi ganteng ganteng nya,tanpa serigalanya, Arga menarik tanganku kearah kelasku,ku lihat wajahnya yang gak merah lagi,syukur sih.
"Lo gapapa kan?" Arga mencubit cubit pipiku,dikira gak sakit apa ya,kulihat Arga tersenyum, "gapapa Arga,aku bukan anak SD lagi tauu" dia tertawa,malu saat mengingat aku dulu sering nangis karena di jahilin,dan yang maju Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI
RomanceKisah seorang perempuan yang mempunyai tekad yang besar untuk mengejar cinta meski harus melewati banyak kebencian dari semua orang.