22 Mei 2014
Dari sekian cara yang aku yakini bisa membuatmu sadar bahwa aku bukan cuma sekedar fans adalah menatapmu dari ujung utara sampai selatan saat kamu lewat di depan kelasku untuk menuju ke kamar mandi.
"Ehh, itu siapa sih Arr.."
Temanku sebangku, Firna yang lagi suntuk ikut memalingkan wajah ke dunia luar.
"Kenapa emang, Fir?"
"Kayak Zayn"
Dia directioner sejati dan stan fanatik untuk Zayn Malik. Dia jarang bilang kalo orang ganteng selain ketua rohis, selama ia memakai kacamata. Saat ini sedang pelajaran seni musik, jadi ia tidak memakai kacamatanya.
"Pakai kacamata dulu, Fir. Biar keliatan jelas"
"Oh iya"
"Kalais itu"
"Oh, kok tadi persis Zayn Malik ya," dia mendekat-jauh kan kacamatanya dari wajah.
Aku akui bahwa Kalais memang tampan, tapi kalau disejajarkan dengan Zayn Malik aku agak ragu. Selain konslet, Kalais juga bagaimanapun tidak memenuhi kategori kesamaan raut wajah dengan Zayn.
"Eh, temenku kelas satu ada yang suka dia loh"
"Oh, emang banyak dia fans nya"
"Namanya Freya. Tahu nggak? Satu kelas sama Kalais juga sekarang ini"
Aku agak ragu untuk mencocokkan nama dan wajah seseorang yang pernah kutemui. Peragu emang aku ini anaknya.
YOU ARE READING
YOU - Wish to Say Goodbye
RomanceI wish we can say goodbye properly, instead of.. just...dissapear.