mikha.07

13 2 0
                                    

Mikha POV

Jakarta,Indonesia.

Saat ini aku telah bernafas di bumi indonesia,tempat yang sangat aku rindukan namun terlalu menyesakkan jika mengingat kejadian kelam beberapa tahun silam di negeri ini.

Aku masih bertanya tanya dalam hati,apakah mereka masih mengenalku?apakah mereka masih ingat bahwa aku adalah anaknya?dan apakah mereka masih menganggapku seorang anak?.

Pusing sekali rasanya diserbu pertanyaan pertanyaan menyakitkan itu.

Author POV

Dimobil.
Raut wajah tegang masih setia menghiasi wajah cantik gadis belia bernama mikha. Grandma yang melihatnya langsung menanyakan nya.

"Baby,are you okay?" Tanya sang nenek terlihat raut khawatir di dalam nya.

"I'm okay" ujar mikha seraya memamerkan seulas senyum palsu.

Grandfa yang sedari tadi hanya diam tak mengubris akhirnya angkat bicara

"Kita telah sampai" ujar grandfa masih dengan intonasi yang lembut sekali.

Sesampainya didepan halaman luas ini langsung berjalan menuju pintu utama untuk segera masuk ke dalam nya.

'Tok tok tok'

Suara pintu terdengar baru saja di ketuk oleh grandfa dari luar.

Lalu sedetik kemudian ada seorang berkepala tiga membukakan pintu. Sepertinya itu adalah asisten rumah tangga di rumah besar nan mewah ini.

Jantung mikha berdetak lebih cepat ia sangat gugup.ia tidak tau apa yang harus ia bilang kepada ibu dan ayah nya setelah berjumpa.

"Silahkan masuk tuan,nyonya" ujar sang asisten rumah tangga itu,seraya mempersilahkan kami masuk ralat grandma dan grandfa bukan kami.

"Ayo mikha" ucap grandma lembut dan sang asisten rumah tangga itu di buat takjub oleh grandma bahwa gadis cantik di belakang grandfa ini adalah mikha yang sudah beranjak remaja.

"Ini mikha?" Tanya asisten rumah tangga itu.

"I-yaa" jawab mikha ragu,tapi ada rasa bahagia terselip di dalam hati nya yang sangat dalam,setidaknya masih ada 1 orang dalam rumah ini yang masih ingat dengan nya,dan orang itu adalah asisten rumah tangga. Berharap sang daddy masih mengingat nya.

"Wahh cantik banget sekarang" ucap nya dengan antusias.

"Hehe makasih" mikha menjawab nya dengan sedikit menunduk.

Sesampainya mereka di ruang keluarga ibu mikha- dina keluar dari kamarnya. Satu kata dalam benak mikha cantik.

"Ibu,ayah" ucap dina sambil mengecup tangan kedua orang tua nya itu.

"Sayang" ucap ibu membalas sapaan sang putri,sedangkan ayah hanya tersenyum untuk nya.

"Ini anakmu,mikha. Rawat dia selayaknya anakmu,jangan beda-bedakan dia dengan anak anak mu yang lain." Perintah grandfa dengan tegas.

Mikha hanya diam tak bergeming di tempatnya seraya menundukan kepalanya.

Hobi baru bagi mikha adalah menunduk,saat ia berada di indonesia gadis itu lebih menutup diri nya ia hanya diam dan menundukan kepala.

Dina hanya menyambutnya dengan senyum ia rindu dengan putri nya yang satu ini,tapi entah kenapa ia lebih menyayangi zefanya dan tian dibanding mikha.

Zefano sedang menuruni anak tangga seraya mengenakan jam tangan. Ia melihat gadis cantik yang masih terlihat berdiri di depan dina,sedangkan grandma dan grandfa sudah terlebih dahulu duduk.

MIKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang