2

81 4 1
                                    

Happy reading-!💓

Drrrtt drrrtt drrtt

"Ck, siapa sih yang nelpon, ganggu orang lagi tidur aja", dengus Rey.

"Halo Rey"

"Hm apa pah?", jawab Rey dengan suara serak.

"Kamu baru bangun tidur?"

"Kelihatannya gimana?"

"Hmm gitu, masa papa ga dijemput sih, papa ada di bandara loh"

"Pulang aja sendiri, kan ada taksi"

"Anak durhaka"

"Hahaha, iya pa bentar Rey otw nih"

"Oh yaudah jangan lama lama ya"

"Ya"

Klik

Dengan cepat Rey membawa kunci mobil. Setelah itu Rey langsung mengendarai mobil nya dengan kecepatan diatas rata rata. Setibanya disana, Rey bertemu dengan ayahnya, namun Rey tidak menyangka orang yang sangat ia phobia kan "ibu" nya sedang berbincang-bincang dengan ayahnya. Sebenarnya orang tua Rey sudah cerai beberapa tahun yang lalu. Namun mereka masih menjalani hubungan baik.

"Pah, ayo pulang", kata Rey sambil menarik tangan ayahnya dan memalingkan wajahnya di hadapan "ibu" nya.

"Ya-ya. Mil, saya pulang dulu ya"

"Oh iya"

Rey menaruh koper ayahnya di bagasi mobil lalu membuka pintu mobil untuk ayahnya lalu kembali membuka pintu mobil lagi dan masuk.

"Pah, kenapa sih masih temenan sama "mantan istri" papa?", tanya Rey dengan penekanan mantan istri

"Suka suka papa dong"

"Cih"

"Hahahahahaha, iyaiya maafin papa"

"Papa mau cerita hal penting sama kamu"

"Cerita apa pah?"

"Nanti aja di rumah"

"Hm oke"

Setibanya di rumah, Rey membuka pintu mobil untuk ayahnya dan mengambil sebuah koper yang tidak terlalu besar dibawa ke dalam rumahnya. Ayahnya langsung mendudukkan bokong nya di sofa sambil bersandar.

"Rey, papa mau bicarain hal penting sama kamu"

"Apa pah?"

"Tidak lama lagi kamu bakal papa jodohin"

Diam.

Masih diam. Rey  sedang mencerna kata kata ayah nya.

Dan..

Brak (anggap suara gebrakan meja)

"MAKSUD PAPA APA? REY MAU DI JODOHIN? YAKIN? REY KAN PHOBIA SAMA PEREMPUAN PA", protes Rey

"Justru dengan cara itu mungkin kamu bisa sembuh dari phobia mu itu"

"Kan hanya sebatas 'mungkin' emang nya bisa?"

"Ya usaha dong"

"Arrgggh", Rey sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Tenang dulu Rey, calon istri kamu ga bakal berprilaku seperti 'ibu' mu"

"Papa yakin bisa megang kata kata ini?"

"Papa yakin kok"

"Yaudah lah kalo itu mau papa, Rey ga bisa nolak juga"

GYNOPHOBIA VS NYCTOPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang