2.

14 0 0
                                    

"Assalamualaikum"salam Dzikri sesaat setelah ia sampai rumah bernuansa sederhana.

"Walaikumsalam bang,udah makan bang?kalo belum nanti bunda panasin lauk nya?"ucap bundanya dengan nada lembut dan Dzikri langsung manyalami tangannya.

Dzikri kira bundanya akan langsung mengomelinya karna pulang sangat larut,ternyata tidak.Mungkin,bunda nya faham betul anak nya sangat lelah karna rutinitasnya

"Engga bun,abang kebetulan udah makan tadi"tolak nya secara halus karna tak enak hati.

"Ayah sama ara udah tidur bun?"tanyanya seraya melangkah menuju sofa ruang TV

"Udah dari tadi,bunda kekamar ya bang udah malem banget,abang langsung istirahat jangan maen HP"pamit sang bunda yang telah berjalan menuju kamar meninggalkan putra sulung nya.

"Iyaa bun"jawab Dzikri seraya mengangguk faham.

Ini yang membuat Dzikri sangat mencintai sang bunda,sebesar apa dia bundanya tetap memperlakukannya layaknya balita,Dzikri sudah berulang kali berbicara agar Bundanya tak menunggunya pulang lembur,agar langsung istirahat,namun tetap saja.

Lelah,Penat,capek,itu lah yang Dzikri rasakan saat ini ia butuh istirahat agar tubuhnya kembali segar,yang kebetulan rutinitas kerjanya libur jadi Dzikri bisa memuaskan badannya untuk beristirahat sepuasnya.

***

Mentari telah menapakkan cahayanya yang terang,burung-burung berkicau saling bersahutan namun tidak sedikit pun mengganggu seorang gadis yang kini tengah asik bergelung di bawah selimut tebalnya sambil menyelami mimpinya.

Ketukan pintu yang sedari tadi pun di tidak di dengarnya,saking nyenyak karna semalam ia pulang larut malam hanya untuk menghabiskan waktunya di club bersama kedua temannya.

"Eunggh"lenguh Nindia setelah sekian lama ia tertidur"duuh pusing kepala gue,abis berapa botol gue tadi malem"ringisnya sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.

Akhirnya Nindia paksakan untuk masuk kamar mandi.30menit berlalu,nindia akhirnya menyelesaikan acara mandinya dan berjalan menuju walk in closet sambil menggosokan handuk ke rambutnya yang masih setengah basah dan segera mengganti bajunya.

"selamat pagi non,itu sarapannya sudah saya siapkan"sapa Mbok siti dengan ramah sesaat setelah melihat nyonya muda nya berjalan menuruni urakan tangga.

"Hmmm"dehem Nindia menanggapi dengan cuek,entah mengapa tiba-tiba mood nya langsung turun pagi ini.

Nindia mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah,berharap orang tuanya pulang hari ini,namun hasilnya nihil di langkahkannya kakinya menuju meja makan yang telah tertata rapi berbagai macam hidangan,namun tatapan matanya kosong,napsu makanya hilang.

Test

Perlahan namun pasti butiran kristal keluar dari pelupuk matanya,Nindia rapuh akan hal yang menyangkut keluarganya.

"Hiks mama sama papa kapan pulang"isaknya tak tertahan mengingat  kapan terakhir kedua orang tuanya pulang.

Setelah sekian lama dengan acara menangis nya sampai matanya membengkak dan suaranya serak,Nindia bergegegas membereskan barang-barang nya,dan keluar dari rumahnya sampai ia melupakan sarapannya.

Entahlah

Nindia hanya butuh ketenangan untuk saat ini.

***

TBC guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di jodohin?BIG NO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang