《2. Seleksi Akhir》

191 19 0
                                    

[ Naoto ]

Tak kusangka aku menjadi iblis, padahal aku tak percaya iblis itu ada dan malah menjadi iblis itu sendiri, dan lagi aku tak bisa keluar pagi-pagi, aku benar-benar sial.

Yuuka mendatangi ku dan duduk di dekatku. Seperti dia ingin berkata sesuatu tetapi ia ragu-ragu.

"Kakak ingin... makan apa ?" Tanya Yuuka menundukkan kepalanya

Dia pasti takut karena aku sekarang adalah iblis, ia takut ia akan kumakan.

"Aku tak tahu Yuuka, aku tak tahu apa yang dimakan oleh iblis kecuali daging manusia" ucapku juga bingung

"Ba-bagaimana kalau kakak mencicipi semua makanan dulu, mungkin saja ada makanan manusia yang kakak bisa makan"

Aku mengangguk setuju. Yuuka pun pergi ke dapur untuk mengambil lauk pauk yang ada disana. Ia kembali membawa nampan besar dengan berbagai makanan yang ada di rumah kami.

Aku mencicipi dango yang dibuat oleh Yuuka, apa kalian tahu rasanya seperti apa ? Rasanya seperti telur busuk di mulutku. Aku langsung tersedak dan muntah. ( Tokyo Ghoul reference 😂 )

"Kakak !" Teriak Yuuka panik

"Ya-yang jelas aku tak bisa makan dango" ucapku

Sungguh, sepertinya makanan manusia di mulutku terasa menjijikkan. Dan parahnya lagi aku masih harus mencicipi 4 makanan manusia yang berbeda.

Skip >>

Ini adalah makanan yang keterakhir, melon pan (roti melon). Aku sudah lelah beberapa kali muntah dan menahan air mataku.

"Kakak, tak usah dipaksakan. Kakak sudah muntah beberapa kali." Ujar Yuuka khawatir

Aku menggelengkan kepalaku "tidak apa-apa Yuuka, kakak baik-baik saja"

Aku pun menyiapkan jiwa dan raga ku sekali lagi untuk mencicipi makanan terakhir ini.

Haup...

Enak...

Melon pan ini tetap terasa seperti melon pan biasa di mulut ku ! Aku sangat terkejut, aku pun memakan semua melon pan itu dengan lahap. Yuuka juga terkejut melihatku makan lahap seperti itu.

"Aku rasa melon pan-nya masih bisa kumakan" gumam ku

Yuuka memasang ekspresi bahagia dan memelukku. "Oh terima kasih ! Kau masih bisa makan-makanan manusia !" Ucapnya

Ia pun melepaskan pelukannya dan mengelap air matanya. Aku menatap Yuuka lekat.

"Hei, itu bukan hal yang ingin kau tanyakan padaku kan ?" Tanyaku

Ia terlihat terkejut dan jadi salah tingkah. Aku sudah mengetahuinya, ia tidak benar-benar ingin bertanya tentang apa yang bisa kumakan, tetapi hal lain. Aku bisa melihat Yuuka yang masih ragu untuk memberitahuku. Aku menepuk pundaknya.

"Beritahu saja, aku akan dengarkan" ucap ku kepadanya

Ia kembali menunduk, menghirup nafas , dan berkata "A-aku ingin menjadi pemburu iblis !"

Aku terdiam beberapa saat. Pemburu iblis ? Yang benar saja ?.

"Mengapa ?" Tanya ku

"A-aku ingin.... balas dendam!"

Aku terperanjat ketika mendengar jawabannya

"Aku ingin balas dendam kepada iblis yang telah membunuh kedua orang tua kita dan telah mengubah mu menjadi iblis." Jelas Yuuka padaku

Aku menghela nafas lembut "Apa kau tau, jika kau menjadi pemburu iblis sama saja kau akan membunuh ku"

Yuuka kembali menunduk kecewa

"Aku setuju kok" ucapku

Yuuka terlihat terkejut dan menatapku. Aku pun tersenyum melihatnya. Sekali lagi, Yuuka memelukku, tetapi pelukan ini lebih erat dan nyaman daripada sebelumnya.

Aku berjalan ke arah gudang dan mengambil pedang milik ayah. Aku kemudian menyerahkan pedang itu kepada Yuuka.

"Berlatihlah memakai pedang ini" ucapku

2 minggu telah berlalu,

Aku melihat adikku yang sedang mengayunkan pedangnya. Ia sangat bekerja keras.

"Apa kau tau kapan seleksi pemburu iblis dimulai ?" Tanyaku duduk di teras rumah sambil memandangi Yuuka yang sedang berlatih.

"Ya, kata para penduduk desa, seleksinya akan mulai minggu depan" jawabnya

"Hmm, berarti sebentar lagi ya ?" Ucapku memegang daguku

Satu minggu kemudian

Hari ini Yuuka akan pergi seleksi pemburu iblis, ia telah menyiapkanku melon pan yang cukup untuk seminggu.

"Kakak, keluarlah, aku sudah ingin pergi " panggil adikku dari luar rumah

Aku pun pergi ke teras rumah dan melihat Yuuka telah bersiap2 untuk pergi, ia memakai haori nya sudah lama dan terlihat kusut.

"Haori mu sudah kusut, apa itu tidak apa2 ?" Tanya ku kepada Yuuka

Ia menggeleng dan tersenyum "tak apa kok"

Ia pun pergi dan melambaikan tangannya padaku.

[ Yuuka ]

Aku telah sampai di seleksi pemburu iblis, disini banyak sekali orang. Dan beberapa dari mereka unik, ada seorang pemuda berambut merah, seorang pemuda yang terlihat seperti penakut, seorang pemuda yang terlihat sangar dan kasar, dan seorang perempuan yang bermain dengan kupu-kupu.

Aku memutuskan untuk mendekati perempuan yang sedang bermain kupu-kupu mengingat hanya kami berdua yang berjenis kelamin wanita di seleksi itu.

"Hai" sapaku kepadanya, ia hanya menoleh dan tersenyum kepadaku.

Tinggi, itu yang pertama kali kupikirkan, yah... tinggi ku kan cuma 145 cm (143 cm) mau bagaimana lagi :").

"Etto, apa kau suka kupu-kupu ?" Tanyaku masih berusaha mendekat

Ia hanya mengangguk dan kembali lagi bermain dengan kupu-kupu.

"Namaku Nakamura Yuuka, kalau kau siapa ?"

Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan sekeping koin. Koin ? Untuk apa ?. Ia mulai melempar koin itu keatas dan menangkapnya, yang muncul adalah kepala.

"Namaku Tsuyuri Kanao, senang bertemu dengan mu" akhirnya ia merespon ku

Aku jadi sedikit senang, kemudian dua anak kecil berambut hitam dan putih datang dan menyambut para calon pemburu iblis.

"Terima kasih telah datang malam ini untuk seleksi terakhir pemburu iblis" ucap kedua anak kecil itu bersamaan

Kedua anak kecil itu menjelaskan tentang bunga wisteria, iblis, dan tantangan ada di seleksi terakhir pemburu iblis. ( Author malas nulis + gak ingat )

"Kalian harus bertahan hidup selama 7 hari. Jadi, semoga berhasil"

Para calon pemburu iblis pun masuk ke dalam hutan. Semoga saja aku beruntung.

Bersambung...

RAHASIA TAISHO ! (Dengan Naoto dan Yuuka)

Naoto:"aku selalu berharap bisa membikin kue yang enak sepertimu Yuuka, tapi sayangnya aku selalu saja memasukkan bahan-bahan yg salah *wajah sedih*"

Yuuka:"*tersenyum* tak apa, nanti aku akan mengajari kakak cara memasak kue *menepuk pundak Naoto*"

Naoto: *mengangguk*

Naoto & Yuuka:" Baiklah, Waktunya rahasia Taisho !"

Naoto:" *berbisik* waktu kecil, Yuuka (umur 7 tahun) pernah jatuh dari pohon, dan saat aku (Naoto umur 11 tahun) ingin menangkapnya, malah aku yang tertiban dirinya. Dan itu membuatku pingsan."

Yuuka:" *sweatdrop* ah, waktu itu. Aku benar-benar minta maaf."

Naoto:" tak apa, lagipula saat aku bangun dari pingsan, kau meminta maaf sambil menangis *tertawa kecil*"

Yuuka:" *memukul Naoto pelan dan blushing* di-diam !"

We Are Strong Sibling ! 《Kimetsu No Yaiba x Oc 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang