kecewa

2.3K 255 16
                                    

Hari sudah sore saat nya anak-anak pulang ke rumah mereka masing-masing setelah belajar seharian penuh.

Hari pertama mereka sekolah sih cukup baik sampai sini. Atau mungkin paling baik? Bahkan menyenangkan? Walaupun keadaan sekarang sedang mendung. Terbukti dari kurva sosok manis yang sedari tadi menyenderkan diri nya di pintu mobil hitam merek avanza , entah milik siapa.

"Ekheem" segera renjun tersadar dari lamunannya dan melihat Jeno di depan nya membuat kurva miliknya semakin lebar untuk tersenyum. Tapi tak lama, senyuman itu menghilang.

"Sialan, apa yang di lakukan Bu siyeon?"

Di belakang Jeno terlihat sosok wanita cantik yang kini sedang membawakan tas kerja milik Jeno, renjun yang melihat itu tentu saja naik pitam. Tapi renjun mencoba untuk sabar.

"Apa yang kau lakukan, Huang Renjun?"

"Ahh, aku akan menumpang dengan Daddy boleh?" Gila, anggap saja renjun gila. Bahkan di kalimat nya tidak ada kata sopan santun seperti yang di lakukan guru dan murid pada umum nya.

"Da-daddy?!" Jeno yang kaget mendengar kalimat renjun melotot tidak percaya, bahkan sekarang dia sedang membekap mulut renjun.

"Punya murid kok mulutnya ember semua." Batin Jeno heran.

"Jen, jadi tidak?" Tanya siyeon

"A-ah, iya ayo naik. Akan ku antar kau pulang, siyeon" jawab Jeno lembut sambil membawa tas kerja nya yang sudah di bawa oleh siyeon tadi, sambil bergumam "terima kasih" kepada siyeon.

"Lalu aku dad?" Tunjuk renjun pada diri nya sendiri.

"Aku tak pernah meminta mu untuk pulang dengan ku, apa lagi mengizinkan mu sekalipun untuk menaiki mobil ku" jawab Jeno setelah siyeon telah masuk kedalam mobil milik nya.

Renjun terkejut ; menahan kesal, bagaimana tidak. Dia sudah menunggu 20 menit lebih hanya sekedar menebeng dengan 'calon daddy' nya itu. Tapi lihat apa yang terjadi!? Tidak, renjun tidak boleh menyerah begitu saja, dia bukan pecundang dan dia yakin bisa mendapatkan Jeno-nya dengan mudah. Liat saja nanti, Lee jeno.

q+_+p

Renjun kesal, pasal nya ia terpaksa harus pulang hujan-hujanan di bandingkan menunggu bus hingga jam 8 malam. Jam kerja halte saat ini terganggu karena cuaca hujan yang sangat lebat sehingga membuat jalan licin dan dapat membahayakan beberapa pengendara, terpaksa jalan bus harus di tutup sementara.

Pokoknya Renjun masih kesal mengingat kejadian tadi. Ia rela habiskan waktu nya selama 20 menit lebih agar menunggu sang pujaan tiba dan mengajak nya untuk pulang bersama, tetapi malah di tinggalkan begitu saja. Kejam, hikd

...

Renjun's apartemen

Renjun's apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 18.12 renjun baru kembali dari kegiatan mandi nya. Mengenakan piyama moomin miliknya yang kebesaran, sehingga membuat dirinya tenggelam dalam piyamanya.

Saat sedang hujan begini, renjun tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya mengutak-atik ponsel pintarnya sedari tadi.

Renjun gabut.

Renjun kesal dengan pak Jeno.

Pak Jeno bikes.

Dahlah, mending chat pak Jeno aja ya kan.

Daddyhh Jeno❤️

P
P
P
Pak jawab pak, jangan diem" Bae
Ngopi ngpa ngopi
18.21

Apasih njun, kamu malem"
Udah berisik
Bukan nya belajar
18.24

ECIEEE BPK PERHATIAN
18.24

Saya cuma takut kamu
main hp sampe malam, apa lagi chattan ke saya
Ganggu tau ga
18.25

Gitu ya pak?
Kalo saya telpon, boleh?
18.26

Hm
18.29

Nada dering memanggil terdengar dari ponsel pintar milik renjun. Menunggu seseorang di sebrang sana untuk segera mengangkat panggilan nya.

Dingg~

"Halo?"

Hingga terdengar suara Jeno di sebrang sana.

"Pak njun ganggu ga?"

Pake di tanya nih bocah

"Hem"

"Pak"

"Hmm"

Udah nyabyan nih sih Jeno

"Jawab dulu ih pak yang bener"

"Ih yang bener"

"Ngelawak bapak"

"Yaudah cepetan, kamu mau ngomong apa?"

"....."

".....
...

"Kalo lama saya ma--

"Tadi pagi pak Jeno baik baik aja kan?"

jeno heran, tumben sekali renjun menanyakan kabar Jeno, biasa nya juga anak itu tak peduli kabar nya.

"Apa nya yang baik?"

"Ituloh, anu"

"Anu apa?"

"Pak jeno nyoli dimana? Hehe"

Emang ya Huang Renjun mulut nya ga bisa di rem sebentar, mana ngomong nya santai gitu. Kan bikin Jeno malu.

"Siapa yang nyoli?" Jeno mati-matian menahan gugup nya, sialan Huang Renjun.

"Ya Daddy njun~"

"Da-daddy?... Siapa yang ka-kamu maksud Daddy?" Jeno gugup, seperti nya ia harus membiasakan diri saat renjun memanggilnya Daddy. Tapi Jeno selalu tak bisa jika renjun sudah memanggil nya dengan nada yang di buat-buat nya. Ekhem, membuat yang di bawah sana sedikit terbangun.

"pak Jeno, daddyhh nya njunhh lahh~" renjun berniat ingin bermain-main sebentar dengan guru tampannya.

"Ren, kamu harus belajar.. sudah malam"

"Ngga mau, injun mau mainhh dengan Daddy Jeno nghhh~"

"Sa-saya matikan"

"DADDHH-

Pipp

Terdengar suara telpon yang di matikan secara pihak.

Renjun tidak tau saja jika yang di sebrang sana sedang tergesa-gesa memasuki kamar mandinya. Jeno tidak tahan, ia ingin milik nya segera tuntas agar bisa tertidur kembali.










TBC.

Because of you -NoRen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang