"Kamu mau nungguin aku kan, Sas?". Ucap mas Danu disaat aku pergi mengantarkan kepergiannya ke ibu kota untuk melanjutkan studi S2-nya. "Iya mas, selama Sasthi mampu, Sasthi akan menanti kepulanganmu. Hanya saja..." aku sedikit tercekat akan kalimat yang akan kuucapkan. "Hanya apa, Sasthi, katakan saja."genggaman tangan mas Danu menguat akan jemariku. "Aku ini seorang gadis mas. Aku, tentu saja akan mempunyai rasa bosan dalam penantian jika kamu tak kunjung memberi kepastian". Ucapku mantap. "Tenang saja Sas, setelah gelar master kuraih aku akan segera kembali untuk menikahimu. Aku janji." Ucapnya seraya melepaskan tautan tangan kami dan beranjak menuju gerbong untuk segera berangkat ke Yogyakarta."Hati-hati mas". Dan ini adalah senja kali kedua, untukku melepas sebagian hidupku untuk melangkah maju.

YOU ARE READING
PRASASTHI
ChickLit"Kalau dengan menjadi oksigen akan selalu menjadikanku pengisi rongga dadamu, lantas mengapa aku harus bercita-cita untuk menjadi seorang yang kau cintai?" (Prasasthi)