"Apa kamu kenal saya?"
"Tidak."
Matahari mulai naik, mengingat saat ini jam menunjukan pukul 9 pagi. Hari minggu, waktu yang tepat untuk berlama-lama dialam mimpi dan melupakan segala rutinitas melelahkan. Tapi, itu tidak berlaku untuk saat ini ketika kau menemukan dirimu terbangun dengan perempuan asing yang tertidur disebelahmu. Setidaknya bagi kalian yang belum pernah mengalami hal semacam ini.
Pria itu terkejut tentu saja, tapi ketika ia ingat bahwa keadaan semalam yang membuatnya seperti ini--mabuk berat hingga tak terkendali--tidak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah.
Reaksi terkejut juga diberikan oleh si wanita asing ketika wanita itu tersadar dari tidurnya. Wanita itu menatapnya seolah-olah ia adalah seekor alien jahat yang harus dimusnahkan. Tidak ada ucapan apapun dari sang wanita. Dia hanya mencari bajunya dan menganakannya cepat, kemudian ketika mendapati pintu lain di dalam kamar ini--yang mungkin ia pikir adalah sebuah kamar mandi--ia langsung terbirit kedalamnya. Berdiam diri disana selama beberapa saat.
Pria itu tak tau harus bagaimana ketika mendapati si wanita tak kunjung keluar. Ia hampir menyusulnya ketika dilihat si wanita keluar darisana, dengan wajah yang lebih tenang dari sebelumnya. Hal yang membuatnya agak was-was.
"Jadi, kita tidak saling kenal?" Pria itu bertanya lagi.
"Ya.."
"Kamu kenal Krystal?" Pertanyaaan bodoh. Ya, dia sadar itu, mengingat tidak mungkin wanita ini ada disini jika ia tidak diundang oleh teman perempuannya itu.
"Its my first." Bukan jawaban, melainkan pernyataan. Wanita itu menatapnya dengan sudut mata.
Dia diam. Tidak perlu lama-lama mencerna ucapan tersebut, karena dia paham seketika. "So am i." Ujarnya terdengar pelan.
"Really?"
Pria itu mengernyit. "Why?" Apa tampangnya terlihat seperti alien brengsek yang sering meniduri banyak wanita asing?
"Nope." Wanita itu menjawab cepat. "So, saya tidak mau ini berlanjut menjadi masalah yang panjang. Kita melakukannya tanpa sengaja, kan? Hm, lupakan saja."
Mengerjap pelan, pria itu bergumam, "Begitu?"
"What do you think, then?"
Dia mengangkat bahu. Tidak tau, memangnya apa yang biasanya dilakukan orang-orang setelah menghabiskan malam panjang dengan wanita asing?
Wanita itu tersenyum segaris. "Clear! Lupakan ini dan jalani hidup kita masing-masing. Seperti tidak ada yang terjadi. Ini kesalahan satu malam, saya dan kamu bahkan tidak mengenal satu sama lain."
Oke, baik. Wanita ini yang memutuskan. Tidak apa. Itu baguskan? "Alright then, its clear."
Atau justru ia benar-benar terlihat seperti alien brengsek sekarang?
Wanita itu terlihat meraih tas kecil dan mantel hitam miliknya. Bahkan menyempatkan diri untuk memberikan salam perpisahan dengan menunduk kecil. Tapi sebelum wanita itu meninggalkan kamar ini, pria itu berseru.
"Tunggu..." dia menjeda sebentar. "Jika terjadi sesuatu, kamu bisa hubungi saya--"
"Permisi." wanita itu memotong cepat, ia buru-buru bergegas dan menghilang dibalik pintu.
Pria itu diam, menatap langit-langit kamar seraya otaknya berpikir.
Jika terjadi sesuatu? Lucu sekali. Memangnya apa yang akan terjadi, Stupid?!
Dia mungkin memang bukan laki-laki baik. Dia bukan orang suci yang luput dari dosa. Seperti kebanyakan pria, dia memang sering menghabiskan malam di klab, mabuk, mencium sembarang gadis yang ia temukan disana, menyewa wanita penghibur bersama teman-temannya untuk bersenang-senang. Tapi, dia sama sekali belum pernah meniduri seorang wanita pun. Teman-temannya tau itu, bahkan mereka tau bahwa seorang Sehun Athalla Harris masih menjunjung tinggi martabat dan harga dirinya untuk tidak sembarangan meniduri wanita. Tapi nyatanya malam tadi, dia mematahkan harga dirinya sendiri. Seorang wanita asing?! What a joke!
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Choice || [WenHun] ✔️
Fanfiction[COMPLETED || PDF VERSION] Menjadi yang terpilih, bukan berarti dipilih. #1 hundy (20 April 2020) #1 wenhun (21 April 2020)