Aura mendadak mencekam, suara desiran seram terdengar begitu mulus. Disusul bayangan hitam dengan cahaya merah mendadak muncul di samping mereka.Eli yang paham dengan hal itu langsung menyadarinya, "Embalmer, lari menjauh!"
Komando itu tak Embalmer abaikan, dia benar-benar menjauh dari chiper — atau mungkin bayangan hitam yang Eli maksud — dan benar saja, hunter yang ternyata teleport itu langsung mengejar Embalmer.
Degup jantungnya mendadak berdetak sangat kencang, seolah akan lepas dari tempatnya. Embalmer bisa merasakan betapa dekat hunter dengannya.
Tidak— batin Embalmer takut. Bisa ia rasakan kipas melambai di udara dan hendak memukul kepalanya.
Teng-!
Suara seperti bel menjadi tanda bahwa seseorang terpukul.
Eli sebisa mungkin melindungi Embalmer dengan owl miliknya, tapi hal itu baru terjadi ketika Embalmer terpukul sekali.
"Ah- aku terlambat," Eli mendecak, tetap decoding walau keadaan temannya kritis.
Baru setengah decoding terselesaikan, Eli merasa resah. Takut kalau Embalmer itu akan diikat dan diletakkan di kursi. Langkahnya pergi menjauh, memilih untuk ikut kejar-kejaran bersama Embalmer.
"Eh- kenapa kau ikutan!?" seru Embalmer sambil melompati jendela.
"Aku yang seharusnya contain, lebih baik kau yang decoding-!" Eli mendorong tubuh Embalmer menjauh darinya. Membuatnya terpisah dari arena kejar-kejaran.
Embalmer terdiam sebentar, kemudian menyadari apa yang harus ia lakukan. Didekatinya chiper yang tersisa setengah, dan melanjutkan decoding hingga selesai.
"Tunggu-"
Menyadari sesuatu, Embalmer berlari agak jauh dari chiper. Berlari mencari tempat yang agak sepi. Tanpa pallet, tanpa bangunan, maupun puing-puing.
Skill Eli kosong, dia tahu itu. Untuk bisa mendapatkan skill-nya lagi, Eli harus memenuhi bar 'rage accumulated' yang di dapat dari aksinya ngetaunt (?) hunter. Tapi bar itu tak kunjung penuh.
Jaraknya dengan hunter semakin dekat. Dirasa memutari bangunan tidak efektif, Eli memutuskan untuk melompati jendela.
Teng-!
Sekali pukulan, HP Eli langsung habis. Dia terkena terror shock.
Embalmer di jauh sana merasa kebingungan. Bukannya HP Eli penuh? Lalu kenapa bisa sekali pukul begitu?
Banyak yang belum aku ketahui di sini, Embalmer membatin. Ia kembali mendekati coffin-nya. Mengingat bagaimana wajah Eli yang mengenakan blindfold itu.
Membalsem bukanlah hal yang mudah. Mengingat wajah orang lain saja sudah kesulitan, apalagi bagian membalsem-nya. Sekali dua kali tidak akan membangkitkan orang itu langsung. Perlu banyak usaha dalam melakukannya.
"Yosh, selesai,"
Embalmer menyelesaikan pekerjaannya setelah Eli berhasil dikursikan (?). Tubuh aslinya mendadak meleleh, digantikan tubuh baru yang ada di dalam coffin. Kakinya melangkah tertatih, dan akhirnya berdiri sempurna tepat di hadapan Embalmer.
"Huft.. terima kasih, lagi," Eli berusaha menstabilkan dirinya.
Embalmer mendengus, lalu mengikuti Eli yang berlari pergi.
Arah lari mereka berlawanan dengan chiper mereka yang tadi, "Kita tidak melanjutkan decoding?"
"Decoding tempat Prospector sudah hampir selesai, jadi kita ke pintu keluar saja," balas Eli.
Di belakang, Embalmer hanya mengangguk sambil menggumam kecil.
Norton sedang decoding, semua tahu itu, kecuali Geisha. Tertulis jelas 'Norton's decoding 200% complete'. Itu artinya, Norton sedari tadi decoding, meski kemampuan decodingnya pas-pasan dan dia bukanlah decoder.
Beruntung jaraknya jauh dari hunter, jadi dia aman-aman saja. Kecuali jika hunternya teleport ke arahnya secara tiba-tiba.
"Haahh.. kenapa harus sendirian, sih?" Norton merengut, menyelesaikan decodingnya dengan sentuhan terakhir, yaitu kalibrasi.
Kalibrasi berhasil diselesaikan, chiper pun ikut kelar. Dia berlari ke arah pintu keluar yang dekat darinya. Langsung saja dia memasukkan password agar pintu keluar bisa terbuka.
'Naib containing with hunter for 120 second'
Semua langsung mengetahuinya, nasib Naib yang malang yang sedari tadi dikejar hunter.
Kesampingkan semua itu, Norton merasa jantungnya berdetak kencang sekarang.
"Ah- sialan," Norton ikut berlari ketika melihat Naib mendekat ke arahnya.
"Minggir, Norton!"
"Kenapa kau di sini? Cepet kelarin password nya!" Norton menahan Naib yang ingin berlari menjauh.
"Ha? Kenapa harus ak—"
"HP mu tinggal setengah, kampret. Mending aku yang contain," Norton menarik tangan Naib, lebih tepatnya menghempaskan Naib ke tempat di mana pintu keluar terdapat.
"Ck," mendecak kesal, Naib memilih untuk mengalah dan menuruti perintah Norton.
Selang agak lama, pintu keluar berhasil terbuka, bersamaan dengan 'Norton's containing with hunter for 60 second'.
Naib mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya, langsung saja dia melihat siapa yang mendekatinya. Ah, itu Eli dan Embalmer."Itu dua cicak malah ke sini," Naib menatap dua orang itu tanpa minat.
"Naib, kenapa ga masuk?" Eli bertanya begitu sampai di tempat tujuan.
"Nungguin Norton," Naib menatap lurus, melihat siluet Norton yang berlari mendekat.
Langkah Norton berhasil membawanya ke mulut pintu. Segera saja mereka berempat masuk ke dalam pintu keluar. Walau di akhir, Norton terkena tempeleng di kepalanya.
Gatau, lagi gabut
~ Mika ('・∀・`)
![](https://img.wattpad.com/cover/204162313-288-k637840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat (Eli x Aesop)
FanfictionDibuat karena kekurangan asupan wp EliSop I'm multishipper. So, not all of this book is EliSop. Tapi mainly tetap EliSop uwu