Bab 7

6.6K 657 71
                                    

Tidak ada kebahagiaan yang lebih indah, selain kita bisa membuat orangtua tersenyum dengan sebuah usaha kita.

-Cinta dari Allah-

@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

"Dulu gue anak broken home Ren," kata Gladys sembari tersenyum getir. 

Rendy terkesiap mendengar fakta sahabatnya itu,  yang kini tengah duduk di sampingnya dan masih berada di rooftop sekolah.

"Sejak kapan lo broken home?" tanya Rendy.

Gladys menatap birunya langit, kemudian menghela napasnya berat. 

"Sejak gue kelas tiga SMP. Setiap hari, kedua orang tua gue selalu bertengkar. Ayah selalu menginginkan gue jadi murid berprestasi, gue turutin kemauan dia. Hingga akhirnya lulus SMP gue masuk sekolah ini dengan beasiswa siswi berprestasi. Mungkin lo gak percaya, tapi gue waktu kelas sepuluh pernah menjadi juara umum, tapi saat kenaikan kelas kekecewaan itu muncul dan gue berubah bukan jadi Gladys yang dulu lagi."

Rendy bergeming mendengar cerita Gladys. Ternyata apa yang dikatakan Zahra soal Gladys pernah pintar itu memanglah benar, pikir Rendy.

"Saat pembagian raport kelas sepuluh semester dua, orang tua gue gak hadir. Mereka gak lihat gue mendapatkan piala penghargaan peringkat kelas dan juara umum. It's oke no problem, gue tahu Ayah gue sibuk di kantor dan ibu juga sibuk sama pesenan bolunya. Tapi saat gue pulang sekolah, kenyataannya bukan seperti itu, mereka bertengkar hebat di depan kamar gue di lantai atas dekat tangga. Gue lihat Ayah menampar pipi Ibu, memukul dan mendorong tubuh Ibu hingga ....." Gladys mulai terisak menangis. "I...ibu terjatuh dari tangga dan mengeluarkan banyak darah di bagian kepala belakangnya ... hiks ... hiks..." lanjut Gladys sembari terisak menangis.

Mata Rendy berkaca-kaca mendengar cerita itu. Dia mengusap bahu Gladys mencoba menenangkan.

"Dan lo tahu Ren? Bukannya Ayah menolong ibu, tapi dia langsung pergi gitu aja. Untung ada supir rumah, lantas gue dan supir gue bawa ibu ke rumah sakit. Setelah dibawa ke rumah sakit, ibu gue koma. Selama ibu gue koma, gue gak pernah masuk sekolah. Gue yang menemani dan menjaga ibu di rumah sakit hiks ... hiks ...,"

"Terus Ayah lo kemana?" tanya Rendy penasaran.

Gladys menyeka air matanya. Kemudian tersenyum getir. Ada kebencian terpancar jelas dari mata gadis itu, yang terlihat oleh Rendy.

"Gue gak tahu. Ayah selalu sibuk di kantor. Suatu hari saat Ibu gue kritis, gue sangat khawatir apalagi saat dokter mengabarkan detak jantung Ibu gue berhenti. Tanpa berpikir panjang, gue pergi ke kantor dia. Saat membuka pintu ruanganya gue lihat dia...," Gladys menghentikan ucapannya, rasanya sesak sekali melihat kejadian masa lalunya itu.

"Lihat apa Dys?" tanya Rendy.

"Ayah sedang bercumbu dengan Anita, mama tiri gue. Gue muak liat kejadian itu. Gue kembali ke rumah sakit. Namun, sayangnya Ibu tidak terselamatkan. Dan Ayah menikah lagi dengan Anita. Semenjak saat itu, dimata Gue, Ayah seorang penjahat. Gue sangat membenci Ayah sampai sekarang." ucap Gladys sembari mengepalkan tangannya.

"Tapi kenapa lo harus berubah Dys?" tanya Rendy lagi.

"Gue berubah karena gue muak dengan semuanya. Semenjak Ibu pergi gak ada yang peduli sama gue. Kehidupan gue hancur! Semua orang gak sayang sama gue, teman-teman gue pada khianatin gue, mereka hanya manfaatin gue. Mereka bilang selalu ada dikala senang maupun duka. Ck, bulshit! Saat ibu gue gak ada dan Ayah gue nikah lagi. Mereka jauhin gue! Hiks ... hiks ..." Gladys tertunduk sembari menangis tersedu-sedu.

Setelah kepergian Ibunya dan Ayahnya menikah lagi. Gladys yang terkenal siswi yang cerdas bahkan mendekati kata genius, berubah 180 derajat. Gladys menjadi gadis nakal, setiap malam dia selalu main ke club untuk minum dan bersenang-senang. Di sekolah, Gladys selalu merokok pada saat jam istirahat, bahkan dia pernah menampar siswi perempuan berpakaian syari seangkatannya di kantin, ketika perempuan itu menegurnya untuk tidak merokok.

Tidak hanya itu, dia selalu menonjok teman laki-laki yang menggodanya. Ketika jam pelajaran dimulai, dia selalu tidur dan kena teguran dari Gurunya tapi Gladys tidak takut, ia bahkan melawannya. Pernah saat itu Gladys berkelahi dengan kakak kelas laki-laki hingga kakak kelasnya itu dilarikan ke rumah sakit. Gladys memang bisa bela diri, karena saat SMP dia pernah juara taekwondo.

Sejak saat itu tidak ada yang berani berteman dengan Gladys sampai sekarang. Bahkan teman satu bangku pun, Gladys tidak punya. Apalagi di rumah, Gladys merasa sendiri. Ayahnya sibuk bekerja begitupun dengan Mama tirinya yang sibuk bekerja sebagai Model.

"Dys, gue tahu lo anak yang baik, bahkan gue yakin lo itu cerdas. Gue pengin lo berubah Dys. Jangan jadikan alasan anak broken home perusak masa depan lo!" ujar Rendy sembari memegang bahu Gladys.

"Berubah kata lo, hm?" Gladys menatap tajam kepada Rendy.

"Berubah menjadi Gladys yang dulu. Lo pikir deh Dys, kalau seandainya Ibu lo masih ada dan dia lihat Gladys yang sekarang, pasti ibu lo bakalan sedih. Karena anak yang dulunya ia banggakan, sekarang malah jadi mengecewakan. Begitupun perasaan Ayah lo sekarang! Gue rasa Ayah dan Mama tiri lo itu udah berubah Dys. Maka dari itu lo harus maafin mereka." ucap Rendy.

Gladys pun berdiri, begitupun dengan Rendy. Kini mereka saling berhadapan.

"LO PIKIR, DENGAN GUE MAAFIN AYAH, IBU BAKALAN HIDUP LAGI, HAH?" Bentak Gladys dengan menarik kerah seragam sekolah Rendy.

Rendy menepis tangan Gladys.

"Gue tahu lo anak broken home! Jangan jadikan alasan korban anak broken home sebagai perusak masa depan lo! Anak broken home memang menyakitkan, tapi setidaknya lo gak boleh lemah! Buktikan pada mereka, bahwa lo kuat! Lo bisa ngelewatin semuanya! Tunjukan pada mereka bahwa lo bisa bahagia, lo bisa berprestasi, bahkan lo bisa menginspirasi semua orang!"

Air mata Gladys mengalir membasahi kedua pipinya. Dia merasa tertampar dengan ucapan Rendy.

Rendy memegang kedua bahu Gladys."Dys dengerin gue! Tidak ada kebahagiaan yg lebih indah, selain kita bisa membuat orangtua tersenyum dengan sebuah usaha kita."

Setelah mengatakan itu, tiba-tiba Gladys memeluk Rendy dan terisak menangis dipelukannya. Saat Rendy hendak mengelus punggung Gladys, Rendy dikejutkan oleh seorang gadis memakai hijab putih syari yang sedang berdiri di dekat tangga rooftop sekolah ini.

"Zahra?"

_Cinta dari Allah_
📝Nurhoiriah
🗒Kuningan, 10 Desember 2019

Gantung ya?? Haha sengaja biar pembaca penasaran 😜

Mohon maaf untuk kelanjutannya ada di versi cetak. Bisa beli novelnya di penerbit Jaksa Media🙏❤

Cinta dari Allah [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang