Bab 3

6.3K 707 24
                                    

Setidaknya dengan mendekatkan diri kepada Allah, kamu mampu menahan diri dari segala larangan-Nya.

-Cinta dari Allah-

@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

"Ini rumah lo?" tanya Rendy ketika sampai di depan sebuah rumah berlantai dua bercat Abu-Abu. Rumah ini tidak terlalu megah seperti rumah Ayah dan Mama tirinya itu. 

"Ya," jawab Gladys cuek sembari membuka pintu rumahnya.

Gladys langsung masuk ke dalam rumahnya diikuti oleh Rendy. Ketika Gladys menaiki anak tangga hendak ke kamarnya, Rendy mengikutinya dari belakang, sehingga membuat gadis itu kesal.

"Siapa yang nyuruh lo ikut ke kamar gue?" tanya Gladys dengan tatapan tajam.

"Ya ... gue mau lihat kamar lo," jawab Rendy santai.

"Lo tunggu aja di ruang tamu, gue mau ganti baju," detik selanjutnya Gladys berkata,"awas lo ngikutin gue ke kamar! Gue patahin tangan lo!"

"Iya ... iya, galak amat lo," kata Rendy. Gladys tidak menjawab perkataan Rendy. Gadis itu langsung berlari memasuki kamarnya. Sementara Rendy menuruni anak tangga hendak ke ruang tamu.

Ketika sampai di ruang tamu, Rendy langsung menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Lelaki itu bersiul sembari menyapu pandangan isi ruang tamu. Terlihat foto pigura wanita setengah baya sedang memangku anak kecil perempuan, mungkin Gladys dan Ibunya, pikir Rendy. Selain itu ada foto Gladys memakai seragam putih biru dan Ibunya itu.  Akan tetapi, Rendy tidak melihat foto ayahnya Gladys barang satu pun. 

"Lo mau minum apa?" ucap Gladys menghampiri Rendy. 

Rendy mengerutkan keningnya ketika melihat pakaian Gladys seperti laki-laki, gadis itu memakai celana jeans yang di lututnya robek dan kaos putih pendek bergambar tengkorak.

Rendi beranjak dari tempat duduknya. Kemudian melihat penampilan Gladys dari ujung kaki sampai ke kepala."Gladys lo tuh cantik, kenapa pakaian lo kek cowok?"

"Terserah gue dong, mau pake baju apa aja," ucap Gladys kesal.

"Jangan-jangan ...  lo gak suka sama cowok," ucap Rendy terkekeh.

Gladys pun menjitak kepala Rendy. "Ngaco lo, gue masih normal kali."

"Gue mau bikin minuman buat lo, mau ikut atau tunggu di sini?" lanjut Gladys.

"Ikut dong," balas Rendy tersenyum.

Lantas mereka pun pergi ke dapur. Gladys mengambil sirup dan es batu dari dalam kulkas. Rendy menelan salivanya ketika melihat dapur Gladys berantakan dengan piring-piring dan gelas kotor.

"Dapur lo berantakan amat, emangnya gak ada pembantu?" tanya Rendy.

"Nggak, gue tinggal sendirian di rumah ini, jadi lo gak usah kaget, kalau rumah ini kotor atau apapun itu," ucap Gladys sembari menuangkan sirup ke dalam gelas.

"Lo tinggal di rumah sendirian?" Gladys pun mengangguk. "Kenapa gak tinggal sama Ayah dan Mama tiri lo?"

Gladys memberikan segelas sirup buatanya kepada Rendy. "Nih minum,"

Rendy pun langsung meminumnya, menyisakan setengah gelas.

"Oh ya, tadi gue lihat foto lo waktu kecil, itu bareng nyokap kandung lo?"

"Ya, itu almarhumah Ibu kandung gue,"

"Emh ... sorry Gladys, kalau gue banyak tanya, kenapa gak ada foto Ayah lo di rumah ini? Dan kenapa lo gak tinggal sama Ayah dan Mama tiri lo?"

Cinta dari Allah [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang