"Terimakasih sudah mengantar ku.. Kau hari ini tidak ada kelas kan?". Selagi berbicara Xue Yang mepaskan sabuk pengaman nya.
"Mn.. Aku akan ketempat paman". Xue Yang mencebilkan bibir nya kesal.
"Jika kau kesana itu arti nya seharian kita tidak akan bertemu". Dengan lembut WangJi mengelus lembut kepala kekasih nya itu. Ia tersenyum tipis.
"Aku harus ke sana, akan aku bawakan manisan buah nanti". Xue Yang tersenyum lebar.
"Baiklah sampai jumpa malam nanti Er-Ge.." Satu kecupan mendarat manis di pipi pria berwajah datar itu. Xue Yang pun segera keluar.
Setelah memastikan kekasih nya itu benar benar sudah berada di dalam wilayah kampus, barulah WangJi kembali melajukan kendaran nya menuju kediaman paman nya. Beginilah ritinitas nya, jika libur kuliah ia akan belajar tentang perusahaan. Di bawah ajaran paman nya langsung."Xue Yang, kau terlihat senang". Wei wuxian tampak menarik turun kan alis nya saat melihat Xue Yang datang dengan senyuman lebar nya.
"Malam tadi aku dan Er-Ge tidur bersama". Ucap nya antusias
"APA?!" Xue Yang terkejut saat Jiang cheng, Huaisang dan Wei wuxian berteriak bersamaan.
"Kenapa kalian berteriak...." Wen ning bercicit pelan
"Xue Yang.. Aku tidak menyangka di antara kami semua kaulah yang pertama melakukan nya.." Huaisang berkaca kaca saat mengatakan itu.
"Haha aku tidak menyangka Lan Zhan ajan secepat itu melakukan nya pada mu". Xue Yang menaikan alis nya bingung.
"Apa yang kalian bicarakan.??".
"Katakan Xue Yang.. Bagaimana rasanya?. Apa sakit.?? Apakah sakit sekali?". Huaisang memegang kedua pundak Xue Yang lalu menggoyangkan-goyangkam tubuh lelaki penyuka permen itu.
"Apa yang kalian bicarakan?!" Langsung saja Xue Yang menjitak kepala Huaisang.
"Bukan tidur seperti itu! Kami hanya tidur normal!. Astagaaa". Huaisang menggaduh sambil memegangi kepala nya.
"Kami pikir kau melakukan nya". Jiang cheng berusara. Wei wuxian tertawa sejadi-jadi nya.
"A-anu... Kalian sedang membicarakan apa?.." Keempat pria itu menepuk pelan kening mereka. Mereka lupa jika di sini ada Wen ning. Teman mereka yang sangat lugu soal pergulatan di atas ranjang."Aah.. Bagaimana jika kau tanya Jiang cheng saja?? Dia akan menjelaskan. Kami akan membeli minuman dulu.. Daahh Jiang Cheng." Wei Wuxian, Xue Yang dan Huaisang pun segera melarikan diri.
"Hei! Kalian jangan lari!.." Jiang cheng berseru kesal
"WanYi kau belum menjawab". Jiang cheng terkejut. 'Oh tuhan selamat kan aku'.. Batinnya
"B-bukan hal yang penting ayo kita susul saja mereka". Wen Ning tampak bingung.
"Emm.. Tapi.."
"Sudah ayo.." Ia hanya pasrah saat lelaki penyuka ungu itu menggenggam tangan nya menyusul teman teman nya yang lain.Pagi berganti sore Xue Yang tampak riang berjalan pulang menuju gedung apartemen nya setelah sebelum nya berhenti di halte bus tak jauh dari tempat nya tinggal. Sebenar nya teman teman nya ingin mengantar nya tetapi, ia menolaka nya secara halus.
"Hm.. Er-Ge belum menghubungi ku sejak pagi. Apa dia masih sibuk belajar? Hahh menjadi penerus perusahaan ternyata sesulit itu ya..." Ia berbicara sendiri sepanjang jalan menuju apartemen nya sampai ia melihat sesuatu yang benar benar membuat nya terkejut. Itu, di sana tepat di depan pintu apartemen nya.
Xingchen, Song Lan dan A'Qing tampak sedang menunggu nya. Tidak lupa dengan beberapa bingkisan yang di bawa oleh Song Lan dan A'Qing.Seketika ekspresi Xue Yang berubah, ia berjalan dengan hawa tidak bersahabat mendekati mereka.
"Xue Yang akhir nya kau pulang. Kami menunggu mu di sini sedari tadi". Xingchen melangkah mendekati nya
"Apa aku pernah meminta anda untuk datang ke sini?". Tanya nya dengan nada dingin.
"Xue Yang....."
"Xue Yang kami datang ke sini bermaksud baik. Sopan lah sedikit pada nya". Xue Yang tertawa
"Sopan?" Ia melihat kearah Xingchen
"Apa perkataan ku tadi 'sangat tidak sopan? Xiao Xingchen?!" Xingchen meremas bingkisan yang ia bawa.
"Aku tau kesalahan mu sangat besar tetapi... Apa sungguh tidak bisa aku perbaiki?. Aku.. Aku sangat menyesali nya". Xue Yang merasa sedikit iba melihat betapa Xingchen terlihat sangat menderita. Namun lagi lagi ego menguasai nya.
"Ku rasa aku pantas mendapatkan nya... Penderitaan mu sekarang tidak sepadan dengan yang di rasakan anak berusia 13 tahun yang harus hidup di jalanan tanpa makanan. Tanpa pakaian yang layak. Bahkan harus tidur di bawah pohon saat hujan mengguyur kota. Kau pikir bagaimana rasa nya itu Xingchen?". Mereka semua terdiam lalu A'Qing melangkah mendekati Xue Yang dan berlutut di kaki nya.
"Semua kesalahan ku.. Hiks... Maafkan Daozhang Xiao. Dia tidak salah apa pun... Hiks.. Maaf kan dia.." Xue Yang hanya menatap nya datar.
"Kau ingin aku memaafkan nya, lalukan satu hal maka akan aku fikir kan itu." A'Qing melihat nya dengan antusias.
"Apa apa itu katakan pasti akan aku lakukan". Xue Yang tersenyum keji
"Tinggal kan mereka lalu hidup di jalanan selama 3 bulan dan kalian! Tidak boleh membantu nya 'sedikit' pun". Song Lan dan Xingchen terkejut.
"Xue Yang kau keterlaluan!" Song Lan
Lagi lagi Xue Yang tertawa.
"Hahah sudah ku duga kalian tidak akan melakukan nya"
Melangkah mendekati pintu lalu membuka kunci nya Xue Yang langsung saja memasuki rumah nya namun,.
"Xingchen aku memiliki satu permintaan."
Xingchen menatap nya dengan harapan Xue Yang akan mengatakan hal yang membuat nya lebih tenang.
"Aku ingin kau pergi sejauh mungkin dari hidup ku. Melihat mu sama dengan merobek kembali luka lama ku". Xingchen terkejut ia tak mampu lagi menyembunyikan tangis nya. Sungai sungai kecil mulai membasahi pipi putih nya. Xue Yang menutup pintu setelah mengatakan itu. Di balik pintu itu pun ia juga menangis ia tidak tau tetapi ia sangat ingin menangis.TBC!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
sayangi aku
Historia Cortakarna akun Aikun03 rusak kelanjutan wp WangXue akan di lanjut di sini. dengan penulis yang sama tentu nya. selamat menikmati kelanjutan cerita ini. jangan lupa sertakan bintang, share dan komen 👍👍