Pak Darmo dan Suamiku, dan adikku: Rizal - Bag.1

2.7K 35 0
                                    

DESEMBER - TAHUN 2008

Namaku Yulianti, biasa dipanggil YULI. Sejak berkeluarga dan tinggal di Jakarta aku selalu sempatkan pulang mudik menengok orang tua di Semarang setiap hari raya Idul Fitri. Aku paling suka mudik dengan mobil sendiri bersama SUAMIKU, Bang RENDY, dan juga anak anakku.

Dan yang paling aku suka adalah saat aku melewati daerah PEKALONGAN menjelang masuk kota Semarang. Disitu tinggal PAMANKU, yang aku biasa panggil Pak DARMO, dia adik sepupu bapakku. Aku sangat akrab dengannya karena anaknya yang seumur denganku indekost di rumahku di Semarang. Kalau hari libur aku ditemani adikku RIZAL, sering diajak pulang ke Pekalongan dan main didepan rumahnya yang hingga kini masih merupakan sawah yang terbentang.

Nostalgia macam itulah yang membuat aku selalu ingin mengenang kembali masa kecilku dengan menyempatkan mampir kerumah Pak Darmo setiap aku pulang mudik. Dan ada yang tidak berubah di rumah Pak Darmo sejak aku kecil dulu, yaitu rumahnya yang berdinding gedek kulit bambu itu yang berfungsi untuk sirkulasi udaranya yang sangat bagus karena gedeknya bercelah-celah akibat jalinan bambu yang tidak mungkin bisa rapat benar. Dan saat pagi hari matahari akan menembusi gedek itu untuk membangunkan kami yang maunya masih bermalas-malas di amben, istilah setempat untuk balai-balai yang terbuat dari bambu.

Walaupun usia Pak Darmo sudah lebih dari 50 TAHUN atau 25 tahun di atas umurku, tetapi Pak Darmo tetap nampak gagah dan sehat. Tapi dua tahun yang lalu Bu Darmo (bibi) meninggal dunia karena sakit sehingga kini Pak Darmo menjadi DUDA dan terbiasa hidup sendirian di rumahnya walau banyak yang menyarankan untuk kawin lagi, tetapi Pak Darmo belum juga menemukan jodohnya yang sesuai dengan keinginan hatinya.

Walaupun pendidikannya cukup tinggi, waktu itu sudah menyandang titel BA atau sarjana muda, kegiatan Pak Darmo sehari-hari dari dulu hingga kini adalah bertani. Dia menggarap sendiri sawahnya. Untuk menopang kegiatannya sehari-hari Pak Darmo dibantu oleh dua orang anak LELAKI sebagai pelayan dan pembantu dari kampung untuk mencuci pakaiannya dan masak ala kadarnya.

Seingatku dari dahulu, pelayan dirumah Pak Darmo selalu perempuan atau Mbok2, tapi heran, sejak hidup sebagai DUDA, Pak Darmo selalu memilih pembantu anak anak LELAKI, bukannya pembantu wanita. Mungkin untuk menghindari GUNJINGAN kalau Pak Darmo yang duda tinggal serumah dengan para pembantu yang wanita.

Pada lebaran tahun 2008, aku dan suamiku terpaksa pulang mudik berdua saja. Anak-anakku punya acara sendiri bersama teman-temannya. Tokh aku bersama Bang RENDY, suamiku yang pada umur 30 tahun masih amat ganteng dan gagah dengan tubuh yang atletis dan dada yang bidang.

Aku sering cemburu karena terlalu banyak wanita yang sering melirik dan mengagumi ketampanan suamiku.

Suamiku Bang Rendy yang sebenarnya pertama kukenal pada masa remaja, sejak umur 15-an tahun karena orang tuanya bertetangga dengan Pak Darmo, dan hubungan Bang Rendy dan Pak Darmo dari dulu memang akrab seperti Paman dan Keponakan, walau umur mereka jauh berbeda 20 TAHUN. Bahkan Bang Rendy juga pernah kulihat beberapa kali MENGINAP di rumah Pak Darmo kalau istrinya sedang keluar kota.

Menjelang masuk kota Tegal jam menunjukkan pukul 2 siang saat aku merasa agak tidak enak badan. Badanku agak DEMAM dan kepalaku PUSING. Suamiku memberi obat berupa puyer anti masuk angin. Sesudah aku meminumnya rasa badanku agak lumayan, pusingku sedikit berkurang.

Tapi menjelang memasuki Kota PEKALONGAN menuju rumah Pak Darmo aku merasakan sakitku tak bisa tertahan lagi. Aku mencoba menguatkan diri supaya tidak membuat suamiku panik hingga tepat jam 5 sore mobilku memasuki halaman rumah Pak Darmo yang dengan penuh kehangatan menyambut kami.
Ketika Pak Darmo tahu aku sakit, dia panggil embok-embok di kampungnya yang biasa mijit dan kerokan, kebiasaan orang Jawa kalau sakit badannya di kerok dengan mata uang logam untuk mengeluarkan anginnya.

Pak Darmo, Suamiku, dan adikku RizalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang