Pak Darmo dan Suamiku, dan adikku: Rizal - Bag.2

1.9K 37 0
                                    

Aku berjalan tertatih tatih menuju paviliun samping Rizal. Aku MENGINTIP dari jendela. Aku kok tidak mendengar suara riuh pertandingan sepak bola?. Tapi kok seperti SUARA-SUARA orang kayak kesakitan dari dalam kamar tidur. Merintih-rintih. Ada apa sih?

Tapi rasa pusing membuat kepalaku seperti berputar putar, lidahku kelu dan aku tak bisa mengeluarkan suara dari tenggorokanku, sehingga aku buru2 bersandar ke jendela untuk meredakan rasa pusing itu.

Sambil bersandar ke jendela, aku kembali MENGINTIP kedalam kamar Rizal yang terlihat remang-remang. Sumber cahaya hanya berasal dari televisi yang menyala. Suara televisi yang sama sekali tidak memperdengarkan suara pertandingan bola, tapi justru suara rintihan-rintihan yang tadi kudengar.

Selain suara rintihan dari televisi, ternyata suara rintihan itu juga berasal dari atas tempat tidur. Aku segera melayangkan pandanganku kesana. Dan waktu aku melihat ke atas tempat tidur, DEGGHH..!, aku terkesima!.

Memang saat itu kepalaku masih pusing akibat rasa sakit yang kuderita dan pengaruh obat yang kuminum sehingga mataku masih agak kabur dan pikiranku seperti setengah sadar, tapi aku yakin apa yang kulihat itu bukan hal yang biasa.

Mataku menatap lurus ke atas ranjang.

Tatapan bingung dan terkejut luar biasa!.

WADUUUHH!, Bang Rendy dan Rizal ternyata berduaan sama sama dalam keadaan TELANJANG.

Sedang ngapain mereka?

Kok telanjang bulat gitu sih?

Lho, lho, Bang Rendy dan Rizal kok saling isep-isepan alat kelamin kayak gitu sih? Uuh amat menjijikan!. Kepalaku berputar putar tak karuan, dan aku ingin menjerit sekuat tenaga, tapi tak ada suara yang keluar dari tenggorokkanku.

RIZAL telentang di atas ranjang dalam keadaan telanjang bulat dengan mata terpejam. BANG RENDY menungging diatasnya bertumpu dengan kaki dan tangan suamiku yang berotot.

Wajah suamiku tenggelam di selangkangan Rizal dan mulutnya asik ngisepin kontol Rizal yang keras dan besar. Bang Rendy begitu bernafsu NGISEP alat kelamin Rizal kayak ngisep es krim aja. Kok bisa sih? Aku bingung setengah mati!.

Waktu Rizal masih SMU, aku memang pernah gak sengaja lihat ALAT KELAMIN Rizal. Bulu bulu rambutnya lebat dan kriting. Dan pada waktu itu aku sadar bahwa adikku memang punya alat kelamin yang berukuran amat BESAAAR dan PANJAAAANG, jauh lebih besar dari ukuran alat kelamin Bang Rendy. Tapi rasanya alat kelamin Rizal kok seperti semakin besar. Amat sangat gede banget. Kayaknya hampir segede terong ungu yang sering dimasak si Mbok.

Sambil isep-isepan kemaluan, Bang Rendy juga ngomong-ngomong dengan Rizal. Suara mereka mendesah-desah gitu.

“Enak Rizal..?? ahhhssshhh..,”

“Enak Bang enak bangethh.. sshhh...., ahhh..... hhhmmm..,” terdengar suara Rizal.

“Rizal kontol kamu gede banget yah. Mulut Bang gak muat nihh.. sshhh... mmmpphh...,” kata suamiku sambil terus sibuk mengulum-ngulum kontol Rizal.

“Masak gak muat sihh.... coba deh.. Rizal masukin lagi nihh...sshhh..,” sahut Rizal sambil mendorong pantatnya lagi. 

Kontol Rizal langsung melesak makin masuk sampai dalam ke mulut suamiku. Rambut kontol Rizal sampe lengket ke bibir tipis suamiku. Mulut suamiku sampe membulat lebar gitu. Aneh liatnya.

“Tuh, muat kan,” kata Rizal.

Lama juga Rizal neken pantatnya kayak gitu. Bang Rendy kulihat kepayahan memuluti kontol Rizal yang besar dan panjang itu. Tubuhnya GELAGAPAN pertanda dia megap megap kehabisan nafas karena kerongkongannya tersumbat oleh kontol raksasa Rizal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pak Darmo, Suamiku, dan adikku RizalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang