Flashback

30 5 0
                                    

Dua tahun yang lalu. Sebelum semua terjadi.
ーーーーーーーーーーーーーーーーーー
.

.

.

Hari menjelang pagi. Kubuka mataku perlahan. Kupandangi wajah malaikat kecilku yang kini berbaring di sampingku.

'Indah.. benar benar indah.. andai saja kita bukanlah saudara. '

Kutarik tubuhnya dalam pelukanku. Kuciumi wajahnya sepuas hatiku.

Tiba-tiba matanya terbuka. ' indah ' fikirku.

"Kakak.. " Ucapnya

" Hm? " Kuhentikah menciumi wajahnya " ada apa? "

" Berhentilah menciumi wajahku. Aku sudah bangun " ucapnya dengan tatapan kesal

Aku terkekeh. Wajah kesalnya benar-benar menghiburku setiap pagi.

Inilah yang tiap hari kulakuan.
Setiap malam aku selalu tidur sambil memeluknya dan setiap pagi aku membangunkannya dengan cara menciumi wajahnya. Sangat manis bukan.

" Bangun dan mandilah lalu segera turun kebawah, aku akan siapkan sarapan untukmu ". Ucapku sambil mengusap-usap rambutnya.

" hehehe .. kakak yang terbaik. Aku mencintaimu kak. " Ucapnya lalu diciumnya bibirku sekilas sebelum dia pergi ke kamar mandi.

' adik bodoh. Bagaimana aku tidak mencintaimu jika kamu semanis ini. Sial! Aku tambah mencintainya '

.

.

Akupun merapikan kamar kami lalu turun ke bawah untuk mempersiapkan sarapan.

Segera kukeluarkan bahan-bahan dari kulkas lalu kuolah menjadi makanan.

Sepiring nasi goreng yang dibungkus omelet dengan honey sauce dan segelas susu putih.

Ini cukup.

Tidak lama kemudian muncullah adikku tersayang lengkap dengan seragam sekolahnya.

" Kemari dan makanlah. "

" Kakak kau benar-benar tau apa yang aku inginkan setiap pagi. " Ucapnya sambil berjalan kearahku.
" Kau tau kak. Kau benar-benar calon suami idamanku. Jangan menikah dengan orang lain ya kak.. menikahlah denganku saja " ucapnya dengan tatapan memelas

Aku terkekeh " Aku yang seperfect ini harus menikah denganmu? Gadis manja yang selalu bergantung pada kakaknya ? Lalu apa untungnya buatku"

" Ayolah kak. Aku ini cukup cantik dan akupun cukup pintar disekolah. Aku juga cukup sexy. Asal tau saja ya aku ini gadis favorit semua pria di sekolah " ucapnya berbangga hati.

" Benarkah? Terserah kau saja " ucapku sambil tersenyum menatapnya.

" ini benar loh. Aku ini bagaikan jackpot untukmu kak. heheh "

" Yayaya.. aku sungguh beruntung ditawari jackpot. Sayangnya.. aku ini... Tidak tertarik pada anak dibawah umur. " ucapku sambil tersenyum meremehkan.

Wajahnya merenggut kesal. Lucu sekali. Aku selalu suka ekspresi itu. Benar-benar manis.

" awas saja ya kak. 2 tahun lagi aku akan berumur 17 tahun dan disaat itu aku akan punya pacar yang lebih tampan darimu.. tunggu saja kau akan menyesal menolak tawaranku "

" yayaya.. aku akan menyesal " Ucapku sambil berjalan ke garasi. " Kutunggu di depan "

.
.
Beberapa menit kemudian dia datang lalu masuk ke mobil. Dia berceloteh ria tentang sekolahnya.
' cerewet sekali. Untung saja aku menyayangimu adiku ' fikirku. Saking lama dan panjannya dia bercerita tanpa sadar kami tiba di pintu gerbang. 

" Trimakasih kakak " Ucapnya sambil membuka sabuk pengaman.

" Kau lupa sesuatu "

" apa? " tanyanya

" Mana jatah ciuman untuk kakakmu ini? Biasanya kau tidak pernah lupa "

" ahahaha kakak maaf aku lupa "
Ucapnya lalu segera mencium pipiku
" Bye kak. Jangan lupa jemput aku dan jangan telat " ucapnya berteriak sambil berlari.

' Hah... kebiasaan buruknya, dia selalu membuka pintu mobil tanpa menutupnya kembali. Dasar anak itu '

Akhirnya dengan malasnya aku menutup kembali pintu mobil yang   dibiarkan adik manisku terbuka lebar.

Setelah sosoknya makin jauh dan menghilang, akupun segera melajukan mobilku ke tempatku bekerja.

Cukup merepotkan memang tapi percayalah ini juga begitu menyenangkan.
ーーーーーーーーーーーーーーーーーー

Itulah rutinitas pagiku dua tahun yang lalu. Semuanya berjalan seperti biasa dan akan terus berjalan sepeti biasa jika saja otak bodohku ini tidak menguasaiku dan membawaku kedalam lautan kebodohan yang begitu busuk.

Namun meskipun begitu aku sama sekali tidak menyesal.

Maafkan kakak bodohmu ini adikku. Bahkan setelah semua ini tidak ada kata menyesal yang terlintas di otakku. Puas, senang, bahagia, persetan dan tidak peduli apapun kata orang lain. Aku mencintaimu dan kamu mencintaiku. Kita berdua saling mencintai. Berikutnya tidak akan ada yang memangganggu cinta diantara kita. Hanya kau dan aku.

Next? Or No?

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang