bagian 1

530 44 0
                                    

Petang yang cukup terik itu, terlihat seorang pria dengan pakaian serba hitam nya sedang berjalan santai di sebuah jalan setapak di pinggir kota. Hari mulai gelap, tetapi mengapa pemuda itu malah berjalan menuju hutan. Pikir beberapa penduduk saat berpapasan dengan nya.
Namun jika di lihat dari pakaian nya, dia bukan lah orang sembarangan. Lihat saja pakaian nya. Sangat terlihat seperti seorang kultivator hebat dengan pedang hitam pula yang ia gendong di punggung nya seperti membawa tas selempang.

Setiap langkah nya membawa nya semakin jauh kedalam hutan. Hari semakin gelap dan jarak pandang nya mulai terbatas akhir nya lelaki itu memutuskan untuk mencari sungai untuk tempat nya bermalam.
"Seperti nya tempat ini cukup aman. Baiklah aku akan bermalam di sini." Ia pun segera mengumpulkan kayu kering lalu membuat api. Juga memancing di tepi sungai untuk santap malam nya sampai suara aungan mayat hidup membuat nya melepaskan joran pancing kayu nya.
Tak lama ia melihat sekelebat bayangan putih sedang bertarung dengan beberapa mayat ganas. Ia pun segera membantu lelaki itu. Dengan pedang nya yang bernama Fuxue. Ia melibas mayat mayat ganas itu.

"Tuan pendekar terimakasih kau sudah menoloh ku. Perkenalkan nama ku Xioa XingChen dari perguruan Surgawi Baoshan Sanren. Jika anda berkenan siapa kah nama anda?". Xingchen membungkuk sambil memperkenalkan nama nya.
"Oh.. Perkenalkan aku Song Zi Chen dari perguruan Kuil BaiXue, jika aku boleh tau apa yang anda lakukan di tempat ini." Xingchen tersenyum.
"Aku hanya melintas, tujuan ku adalah sekte LanlingJin". Song  Lan sedikit terkejut.
"Kita satu arah, apakah akan ada hal yang kau lakukan di sana?".
"Aku hanya akan melintas." Jawab Xingchen dengan senyum yang tak juga pudar dari bibir nya.
"Apakah anda juga pengembara?". Senyum nya semakin lebar mendengar ucapan lelaki berpakaian serba hitam itu.
"Benar sekali.. Aku memiliki cita cita mendirikan sekte ku sendiri. Sekte yang hanya bertujuan untuk menyelamatkan dunia tanpa memikirkan dari mana asal mu". Song Lan tampak tertarik dengan cita cita pria yang baru di kenal nya itu.

"Cita cita yang sangat mulia. Bolehkah aku ikut bergabung membangum cita cita mu itu?". Xingchen tampak senang sekali
"Tentu saja! Mulai saat ini kita adalah teman baik". Mereka pun tertawa bersama.
Malam berganti pagi, kedua pendekar itu berjalan beriringan menuju kota besar LanlingJin sampai sekerumunan orang di pasar mengalihkan perhatian mereka.
Samar samar mereka mendengar suara tangisan anak kecil.
"Pria tua bangka! Dia tidak sengaja menabrak mu! Kau tidak perlu sekasar itu!". Xue Yang lelaki muda dengan pakaian khas murid LanlingJin tampak melindungi seorang anak kecil yang hampir di aniyaya oleh pria gemuk itu.
"Tidak sengaja?! Hah! Kau pikir aku akan percaya! Dia pasti sengaja menabrakkan diri nya pada ku agar aku memberi nya uang! Dasar sampah!". Xue Yang mengepalkan erat tangan nya langsung saja dia menarik senjata nya. Lalu menodongkan nya kepada laki laki gemuk itu. Orang orang yang berkerumun langsung saja menjauh dari nya. Xingchen dan Song Lan yang melihat itu dengan cepat lindungi pria besar itu.
"Anak muda, sebaik nya turun kan senjata mu. Itu sangat berbahaya". Xue Yang tersenyum sadis melihat kedua orang asing tersebut.
"Kalian jika tidak tau apa apa tidak udah sok menjadi pahlawan". Song Lan maju mendekati nya.
"Turun kan itu dan bicarakan baik baik". Xue Yang semakin melihat nya datar.
"Bicara saja tidak akan menghasilkan apa apa Tuan Pendekar. Kau ingin melindungi penindas orang orang lemah?". Song Lan melirik sekilas orang bertubuh gemuk di belakang Xingchen. Kedua pendekar itu tampak bingung.
"Ku hargai niat 'Baik' kalian tapi, jika kalian tidak tau akar masalah nya. Sebaik nya tidak usah ikut campur". Xue Yang menyimpan kembali senjata nya lalu kembali menghampiri kembali anak kecil itu. Menggendong nya lalu melangkah pergi. Sampai seseorang memanggil nya menghentikan langkah nya.
"A-Yang.. A-Yang.. Hei tunggu kau mau kemana?". Semua orang melihat kearah laki laki kecil berpakaian khas tuan muda LanlingJin itu. Sontak saja mereka semua menundukkan kepala mereka. Xue Yang menoleh dengan enggan. Jika saja dia tidak menggenapi suara nya itu. Dia tidak anak menoleh.
"MengYao, apa yang kau lakukan di sini?" Laki laki yang ia panggil dengan nama MengYao itu tersenyum ramah.
"Aku dengar ada keributa. Lagi di pasar, ada apa?. Astaga! Kenapa dengan kaki gadis kecil ini?!" Xue Yang menghelang nafas nya.
"Dia tidak sengaja menabrak laki laki terbutuh gemuk itu dan dia menganiyaya nya. Dan dua pendekar itu melindungi laki laki brengsek itu." Xue Yang menggunakan dagu nya untuk menunjuk ketiga orang yang ia maksud. MengYao tersenyum penuh arti saat melihat siapa laki laki gemuk itu. Lalu menghampiri ketiga laki laki itu.
"Tuan pendekar seperti nya ada ke salah pahaman di sini." Senyum MengYao terlihat semakin aneh membuat pria besar itu salah tingkah.
"Maafkan kami jika salah menggapai sesuatu tetapi , pria muda itu hampir saja melukai seseorang". MengYao tersenyum ramah menanggapi ucapan Xingchen.
"Bukan kah pria di belakang anda sudah membuat gadis kecil itu cidera?." Xue Yang tampak jengah melihat negosiasi yang di lakukan oleh orang yang sudah ia anggap sebagai kakak nya itu.
"MengYao kau membuang waktu mu. Percuma saja membela diri bagi mereka orang beruang adalah orang yang paling baik". Song Lan tampak tidak terima namun saat ia akan membalas ucapan Xue Yang Xingchen tampak menahan nya.
MengYao yang mendengar itu pun lagi lagi tersenyum.
"Aku akan membawa anak ini." Xue Yang kembali melangkah. Tujuan nya adalah kedai terbesar di kota itu. Kedai itu di bangun oleh MengYao. Di peruntukan untuk membantu anak anak malang di jalanan. Seperti yang Xue Yang sekarang ia membawa anak kecil yang tampak sama sekali tidak bersuara sejak ia menolongnya dan itu membuat nya sedikit khawatir.

TBC!!

We Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang