She's smile above

17 3 0
                                    

"Bentar deh keknya Gue tau deh ini nama berasal dari mana." Ucap reta.

Nama rumah itu  adalah " GODEWYN'S FAMILY" mereka berpikir

dan akhirnya reta pun berseru "ini nama belanda gue pernah belajar tentang ini."

Mereka berempat hening sampai ardhan melerai "udah woi buang buang waktu mikirin nih nama mending keluarin semua alat alat perekam."

Ujar ardhan dan mereka pun langsung mengerjakan tugasnya  dan membawa barangnya masing masing. Sudah sampai pintu utama semuanya diam ada rasa takut yg menghampiri mereka berlima.

Akhirnya ardhan dan bian bersama sama mendobrak pintu utama itu dan terbuka akhirnya semua mengucapkan salam. Mereka masuk dan siap siap untuk melakukan jurnal ini. Dan yaa semuanya ready tinggal camera roll dan mulai.

"Ready semuanya?" Tanya ardhan pada semuanya.

Dan mereka berempat bersorak "ready". Akhirnya mulailah jurnal itu mereka semua berbicara tentang semua yg ada di rumah mulai dari lantai satu sampai lantai dua tetapi aneh, ada satu kamar yang tulisannya

"Bonifacius" semua heran apa arti nama itu.

"Ini bahasa belanda" ucap reta.

Akhirnya semua berpikir vio mentransletkan bahasa belanda itu dan artinya "tidak baik" maksudnya apa tidak baik kamar ini buruk? Semua terheran heran. Dan ardhan mulai mendobrak pintu kamar itu.

"Woi jangan main asal dobrak aja ardhan permisi dulu." Ujar ara.

Ardhan pun langsung memutar bola matanya dan teriak "permisi assalamualaikum" dan langsung mendobrak kencang pintu itu dan langsung mengarahkan kamera yg ia pegang ke kamar itu.

Hening dan ada yg megang pundak ara.

"Guys ada yg megang pundak gue ya?" Ucapnya sambil gemetaran.

Sontak semua menengkok ke ara dan tidak ada apa apa. Semuanya langsung menghujat ara.

"Apan si ra  gak lucu tau gak bercandaan lo" ketus bian yang sangat kesel dengan candaan ara.

Sepanjang ghost hunter mereka reta menemukan sesuatu. Sebuah kotak musik dan serpihan kelopak bunga mawar putih yang sudah mengering.

"Woi ini ada sesuatu nih" sorak reta
Dan diikuti oleh yang lain.

Ardhan langsung mengambil kelopak bungan tersebut. Dan berkata "ini darah" gumamnya dan didengar oleh vio.

"Jangan ngade ngadeh dan dhan orang ini kelopaknya udah kering kok." Jelas vio

1 tetes darah 2 tetes darah dan 3 tetes darah jatuh tepat di bucket bunga yang dibawa ardhan.

Sontak ardhan teriak "jangan melihat keatas mereka gak suka dilihat!"

"Ngomong apansi dhan?" Ucap vio sambil melihat keatas.

Dan benar ada sesosok wanita Belanda yang cantik pucat dan tersenyum ke arah mereka. Senyumnya manis tetapi terkesan mematikan.

Setelah seperti itu, tiba tiba kotak suara berbunyi dan suara tawa yang menggema di dalam kamar. Wanita itu merakangkak sambil memperlihatkan senyum mematikannya.

Dia berbicara "kwam eindelijk."

Reta memberitahu "dia bilang akhirnya datang!"

Mereka semua lari dan segera meninggalakan rumah itu. Sepenjang perjalanan ara lemas dan tidak berdaya.

Ardhan akhirnya menjalan kan mobil sekencang kencangnya dan jam menunjukkan pukul 4 pagi dan akhirnya dari jalan masjid mushollah berkumandangkan azan subuh.

Akhirnya mereka sampai di rumah ardhan dan segera mengambil air wudhu dan solat subuh ber jamaah. mereka berdoa pada Allah swt agar tidak terjadi apa apa.

Setelah solat mereka sarapan dan tidak ada yang mau membahas tentang tengah malam tadi. Karena semua sepakat untuk tidak membahas itu lagi.

🌈🙋‍♀️ Hai gais enjoy for your read ya hope you interested. Bacanya jangan sambil melihat keatas nanti dia muncul di mimpi *just kidding guys It's my bad joke* 🌈🙋‍♀️

👻btw "HAPPY 13th FRIDAY"👻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JANGAN MELIHAT KEATASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang