Jogjakarta
Adalah tempat darah tertuang,
Wadah raga berjuang,
Juga media rasa itu datangJogjakarta
Kota yang katanya terbuat dari rindu, pulang dan angkringan
Kota yang mampu mencengkram kuat segala ingatanDi setiap sudutnya selalu kutaruh sebuah kenangan
Merekam seluruh sandiwara yang tereka dalam adeganDan segmen yang selalu kujadikan kegemaran adalah melepas lelah di Masjid Gedhe Kauman sepulang dari bekerja seharian
Jogjakarta
Sebuah kehidupan yang penuh drama, romantika dan cinta bak panggung operaTapi sayang, harus kutinggalkan segala romansa demi mengejar yang biasa orang sebut cita-cita
Berat namun tak mengapa, karena sudah kusisihkan ruang untuk bisa pulang dan menilik Jogjakarta tersayang
KAMU SEDANG MEMBACA
Episode Baru
PoetryTempat baru, ekspresi baru, cerita baru. Semua harus ditaruh di media yang baru pula dan akan kutulis pada episode baru.