Happy reading temen-temen
.
.
.
.
.
.Sesampainya di sekolah, Seungkwan segera mencari uks dan mendapati banyak siswa siswi yang berdiri didepan uks. Yaa dia tau karna memang dia bersekolah disitu dulu.
"Permisi, permisi semua". Seungkwan segera masuk melewati kerumunan murid murid itu.
"Nabila! Kamu kenapa dek-". Ucapan Seungkwan terhenti ketika melihat seorang gadis bergamis merah maroon berdiri di samping ranjang yang adiknya tempati saat ini dan melihat ke arah Seungkwan.
Jantung Seungkwan berdetak sangat cepat. Gebetannya ada disini. Telinganya seketika memerah. Sama halnya dengan gadis itu, pipinya memerah karna merasa dirinya ditatap terus dengan pria di depannya itu.
"D-dek Nisa? Kok kamu disini dek?". Tanyanya gugup.
"I-itu Mas Seungkwan tadi temennya Nabila nelpon kalo Nabila masuk uks, kepalanya berdarah jadi Nisa langsung kesini". Jawabnya tanpa memandang Seungkwan.
"O-oo gitu".
"Dino nya mana?".
"Saya bang". Dino langsung mengangkat tangan kanannya dan segera mendekat ke arah Seungkwan. Sebelumnya dia berdiri di samping pintu uks.
"Adek saya kok bisa kayak gini? Gimana ceritanya? Jilbabnya sampe kepenuhan darah gini". Seungkwan sangat khawatir. Pasalnya kejadian sebelumnya pernah dialami adiknya. Karna ada teman sekolahnya yang meneror Nabila dengan melemparkan batu besar ke kepala Nabila yang membuat dia hampir gegar otak.
Ia tidak ingin adiknya terluka lebih parah lagi. Makanya ia sangat menjaga adiknya itu.
"Saya gak tau bang. Tiba-tiba aja pas saya keluar kelas, saya lihat Nabila tergeletak di depan toilet cewek. Untung aja saya langsung bawa dia ke uks. Dan untungnya lagi, masih ada dokter yang beberapa jam yang lalu lagi memeriksa teman saya yang cedera parah akibat lompat jauh". Jelas Dino.
"Apa gak ada saksi mata yang ngeliat?". Tanya Seungkwan menahan tangisnya.
"Di sekolah ada CCTV kok Mas, rekamannya lagi dicari dan bentar lagi ada hasilnya kok". Lanjut Annisa dengan suara yang lembut.
"Loh? Ada CCTV? Kok aku gak tau ya?".
"Iya Mas Seungkwan. Waktu Mas udah tamat, CCTV langsung udah ada. Nisa juga baru tau waktu itu. Kata temen temen uangnya dari orang tua siswa". Seungkwan hanya menganggukkan kepalanya.
Tiba-tiba datang seorang murid yang memanggil Dino untuk melihat rekaman CCTV nya, diikuti dengan Seungkwan dan Annisa.
Nabila belum sadar dan temani dengan teman kelasnya. Teman-temannya menangis melihat keadaan Nabila saat ini.
Setelah sampai di ruang CCTV, mereka langsung melihat rekamannya. Dan betapa terkejutnya Seungkwan saat tau siapa pelakunya. Pelakunya adalah teman SMP Nabila, yang dulunya juga pelaku dari teror Nabila, 4 tahun yang lalu. Rahang Seungkwan mengeras. Melihat raut wajah Seungkwan, Dino langsung menenangkannya.
"Mas kenapa? Mas Seungkwan kenal dia?". Tanya Annisa, yang diangguki Seungkwan.
"Dia penyebab Nabila hampir gegar otak. Cewek gila!". Emosi Seungkwan semakin menjadi. Ia langsung keluar, dan mencari cewek itu. Kebetulan, cewek itu sedang duduk di samping ruang uks. Cewek itu tertawa lepas bersama 2 temannya. Seungkwan pun mendekat
"Assalamualaikum". Salam Seungkwan dengan dingin.
"Waalaikumsalam, siapa sih ganggu orang lagi baha--gia aja". Ucapan cewek itu memelan. Cewek itu ingin lari, tetapi dicegah oleh Dino dan temannya. Tak lupa dengan Annisa.
"Kamu kan, Penyabab kepala adik saya terluka, lagi?". Seungkwan mengeluarkan senyum remehnya sambil menatap dingin cewek yang sedang keringat dingin didepannya.
"E-enggak, s-salah orang kali". Ucapnya gugup.
"Kalo gak, kenapa gugup neng?". Tambah Dino.
"Apa gak cukup, kejadian 4 tahun lalu? Mau saya lapor polisi? Atas apa yang kamu perbuat kepada adik saya?". Kini suaranya memberat dan terkesan sangat tegas dan mengerikan.
"..."
Cewek itu menundukkan kepalanya.
"Kamu ada masalah sama Nabila? Apa dia ada salah sama kamu hm?". Pertanyaan yang keluar dari Annisa mampu membuat semua orang orang itu melihatnya. Sangat lembut. Dan pelan. Seungkwan yang mendengar itu, jantungnya berdegup kencang lagi.
"A-ada kak". Jawab cewek itu dengan gugup.
"Apa itu?".
"Dia selalu mengambil apa yang seharusnya jadi milik aku kak. Dia seung bully aku-".
"Lho? Bukannya sebaliknya?". Potong Dino.
Hening.
"Aku sering liat, kamu selalu menganggu Nabila dan teman-temannya. Bahkan kamu membully mereka. Kamu selalu mencuri barang barangnya dan merusak barang barang milik Nabila. Kamu juga, sering kerjasama- oh ralat, lebih tepatnya menyontek ketika ujian atau pun ulangan. Kamu juga sering maksa dia buat kasih uang jajannya ke kamu, dan dia ga ada jajan". jelas Dino panjang, yang membuat Annisa tutup mulut.
Terdiam. 2 orang temannya pun begitu.
"Banyak saksi mata yang sering melihatmu melukai mereka". Tambah Chani, teman Dino yang bersamanya tadi.
Mereka bertiga terdiam. Dino langsung menarik paksa tangan cewek itu.
"EH NGAPAIN KAMU?! GILA APA?! ". teriak cewek itu yang menjadi pusat perhatian.
"Kamu yang gila! Cewek brengsek!". Percayalah, Dino tidak pernah membentak atau pun berkata seperti itu kepada perempuan.
"Astagfirullahalazim!". Seungkwan, Annisa dan Chani segera mengikuti mereka.
"DINO! MAU KEMANA?!". teriak Chani
"Mau bawak ni cewek gila ke ruang Kepala Sekolah". Dino menyeringai. Cewek itu hanya pasrah. Mengakui kesalahannya daripada harus bersikap busuk seperti ini.
~~~~~~~~~~~~~
Capek ㅠ_ㅠ
Part panjang lagi plus double update
Oiya ini masalah antara dilanjutin atau gak, karna ga nyambung banget sm jalan ceritanya heuheu... Yaa acak sih...
Yg penting kalian baca temen-temen
Dan jangan lupa voment ya supaya ff ini berkah heheAssalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga || Boo Seungkwan
FanfictionTentang seorang pria yang sedang jatuh cinta dengan tetangga sebelah rumahnya, yang kebetulan deket sama adeknya Bagaimanakah perjuangan seorang Seungkwan mengejar cinta gadisnya itu? Kalo kepo lanjutin bacanya hihi Alurnya acak acakan Kadang baku...