5

154 13 0
                                    

Happy reading temen temen
Enjoy

Sudah sebulan lebih, Seungkwan dan Annisa tidak pernah betemu atau berjumpa sejak kejadian di K*C itu. Hanya saja Nabila tampak seperti biasanya.

Apalagi, setelah dari K*C Nabila mengajak
bermain di timezone. Tidak. Hanya Nabila yang bermain, mereka tidak. Hanya duduk bersebrangan di salah satu kursi.

Oke skip aja:)

Pagi ini jadwal kuliah Seungkwan kosong. Artinya ia akan seharian dirumah. Seperti biasa, ia akan bermain ps bersama dengan tetangganya, bukan Riski. Tetapi Haechan. Pria itu sudah menjadi senior di tempat kuliahnya sekarang.

Iya, Haechan. Umurya satu tahun di bawah Seungkwan. Dan Seungkwan lumayan dekat juga dengannya.

"Bang, bosen ah main ps mulu. Main yang lain kek bang, lebih seru". Kesal Haechan. Dia bosan dengan permainan yang itu itu saja saat bersama Seungkwan. Yahh, kalian tau saja selera kedua pria itu sangatlah berbeda.

Seungkwan segera mem-pause kan game itu.

"Jadi main apa? Abang ga pandai main mobile legend, pubg, apa lah itu segala macem"

"Sama bang"

"Ya jadi maunya apa Ecan, Ya allah". Seungkwan sudah terbiasa memanggil  dengan sebutan Ecan, dan Haechan pun sudah terbiasa. Jadi harap maklumi.

"Lah Ecan kan juga gak tau bang"

"Ya allah, Ecan tuh ya, sering banget bikin abang kesel. Untung tetangga Can, kalo gak udah abang gorok".

Ecan hanya terdiam, dengan tatapan yang polos.

Tiba-tiba Nabila keluar dari kamar. Dia mendengar Seungkwan yang mengomel Ecan.

"Bang ada apa sih, masih pagi juga ini. Berisik bener. Eh ada bang Ecan. Pagi bang". Jangan heran juga Nabila memanggil Haechan dengan sebutan Ecan.

Haechan pun tersenyum.

"Hehe pagi Bila. Cantik bener dah pagi-pagi gini, kek bidadari". Ucap Haechan. Seungkwan hanya mengomel.

"Hilih bucin".

"Abang-abang udah sarapan belum?".

Seungkwan sebelumnya belum sarapan, karna Umi dan Abinya sedang keluar kota.  Jadi mereka tinggal berdua selama minggu ini. Sedangkan Haechan, dia sudah sarapan dirumahnya.

"Belum". Jawab Seungkwan dan Haechan serempak.

"Loh? Bukannya Ecan bilang udah sarap--". Haechan segera membungam mulut Seungkwan dengan tangannya.

"Hehe".

"Yaudah biar Nabila masak aja". Nabila pun hilang dari pandangan Haechan.

"Beuuhh... Bauk bat tanganmu Can, sampe sesek abang".

"Ya maap bang"

~~~~~~~~~~~~~

"Huuh...". Seungkwan menghela napas. Tiba-tiba saja handphone-nya lowbat dan ia baru ingat kalo tidak membawa casnya

"Lagi ga dirumah. Aduuh... Gimana ini? Mau nelpon pake apa?". Ia semakin panik dan gelisah. Pasalnya hari mulai malam. Dan adiknya sendirian dirumah.

"Ya allah..."

"Hai, Seungkwan".

Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah yang berlawanan. Ia segera menoleh, dan betapa terkejutnya ia saat ini.

"K-ka-kak Mina"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~

Maaf segitu dlu ya,soalnya otak lagi buntu 🤣. Maap juga rada pendek hehe.
Juga aku ga updet karna sibuk banget. Capek sih sebenernya, tapi ya aku usahain updet hehe.

Jangan lupa vomentnya^^

Assalamualaikum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetangga || Boo SeungkwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang