Hampir di penghujung 2018, airmata Ayana kembali keluar dengan derasnya. Gadis itu bahkan sudah tidak tau lagi, ini adalah tangisannya yang keberapa di minggu ini, dia tak lagi menghitungnya.
Seminggu yang lalu harusnya dia bahagia, menyambut kedatangan yang ditunggunya setelah sekian lama, dan mereka akan bersama-sama melangkah. Sayangnya hari itu tidak pernah terjadi.
Dia ditinggalkan, tanpa kalimat perpisahan, dan dibuang begitu saja tanpa jawaban.
"Udah dong nangisnya, nggak pantes dia ditangisin." Ilhoon - sang kakak- rasanya ingin terbang segera menuju pulau sebrang hanya untuk bisa mencari dan bertemu pria yang sudah membuat adik bungsunya menangis terus menerus.
"Dia kenapa ya kak? Kenapa ninggalin aku kak?" tanyanya dengan pelan, ditengah isakan tangisnya.
Dunia Ayana seperti runtuh ketika dia terus menunggu kabar berita. Ilhoon membuka aplikasi chatting milik adiknya. Membuka ruang obrolan terakhir yang membuat adiknya patah hati.
Jumat, 18 oktober 2018
Aku sudah landing di Jakarta
Yeay! Welcome back.
Senin, 21 oktober 2018
Jadi ketemu? Kalau malem ini aja mau nggak? Lusa aku dinas ke luar kota, takut besok nggak keburu, takut pulang kemaleman.
Pesan terakhir itu tidak pernah dibalas, hingga hari ini. Sementara social medianya masih aktif, pertanda laki-laki itu masih hidup dengan baik - tanpa halangan hanya untuk membalas bukan?
***
"Ayana patah menanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
Fanfiction"Don't let yesterday take up too much of today." - Will Rogers 🌺 Local AU 🌺 Some story based on reality 🌺 Mainly focus on Seungwoo