4. Permintaan Sarah

1K 49 7
                                    

Bismillahirrahmànirrahìm

"Om, bisa pinjam anaknya bentar? Nanti saya anterin pulang."

Alesha yang hendak naik mobil terurung karena suara itu.

"Ambil saja, kalau perlu gak usah dibalikin sekalian!"

Pintu mobil tertutup keras, membuat Alesha menutup matanya pilu.

Mobil ayahnya sudah keluar, hanya tinggal mereka berdua yang tersisa dilapangan parkir seluas ini.

Alesha menunduk dalam karena Azmi tak kunjung berbicara. Rambutnya menjuntai menghalangi wajahnya. Menutupi rautnya yang terisak.

"Kenapa nangis?" Azmi bertanya dingin.

"Nyesel udah fitnah gue? Hah?!"

Alesha mendongak cepat, "gue gak fitnah elo. Ini anak lo Azmi, anak lo." Alesha menunjuk-nunjuk perutnya.

"Udah deh. Enek gue dengernya," Azmi mengusap wajahnya gusar. "Sebenernya apa sih tujuan lo fitnah gue?"

"Ya ampun Azmi, gue sama sekali gak fitnah elo." Suara Alesha bergetar menahan isakan.

Azmi membuang muka, tak ingin memandang wajah Alesha barang sebentar. Tangannya dimasukan kesaku jaketnya. Demi apapun, dia bisa menghancurkan bola besi untuk saat ini.

"Lo maunya apa sih?" Azmi kalut. Dia berjalan maju, Alesha berjalan mundur.

"Azmi..." cicit Alesha.

Wajah Azmi masih datar tanpa mimik. Tak mempedulikan punggung Alesha yang menubruk mobil dibelakangnya.

"Gue gak kenal lo. Terus lo nuduh gue hamilin lo? Lo bego apa gimana sih?"

Alesha merinding, lantaran suara rendah dan dalam Azmi yang mengudara. Seakan memang sedang menahan emosi yang teramat.

"Ini anak lo!"

BRUK!

Alesha terjingkat kaget ketika Azmi menendang mobil dibelakangnya. Dia terisak, takut dan gelisah berkecamuk.

"Ini anak lo Mi... anak lo," gumam Alesha.

Azmi mengusap wajahnya gusar. Dia marah, tapi bingung harus meluapkannya seperti apa. Dia ini cewek.

"Stop! Gue gak mau denger itu lagi!"

Sosoknya yang lembut hilang sepersekon kemudian, yang ada hanya guratan benci diwajah Azmi.

"Astaghfirullah," Azmi mundur. Menetralkan deru nafas dan mengusap dada.

Azmi berjalan masuk kedalam mobil yang sebelumnya ia tendang.

"Masuk, gue anter pulang."

"Gu-gue naik taksi aja."

"Masuk," Ucapnya dingin.

Dengan berat hati, Alesha masuk kedalam mobil itu. Azmi memang pengertian, meminjam mobil milik Ibad sebelumnya untuk membawa pulang Alesha yang katanya sedang hamil.

Untukmu, Kanaya-Ku | Azmi Askandar✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang