Prolog

33 4 1
                                    

jangan lupa vote+comment!
happy reading!🥰

𖦹───────────────────────𖦹

Saat memasuki koridor sekolah, banyak siswa-siswi yang membicarakan-nya.

"Cantik banget ga si?"
"Titisan bidadari tu gila."
"Populasi cewe cakep nambah nih." dan masih banyak lagi.

Ucapan itu dapat didengar dengan jelas dan bahkan sudah seperti makanan sehari-hari bagi seorang gadis cantik itu.

Dia Lolita Ocha yang kerap dipanggil Ocha, anak seorang pengacara terkenal di Jakarta Timur yang kini berusia 16tahun. Dia baru saja lulus dari seragam putih-birunya dan kini ia melanjutkan seragam putih-abu nya di SMA N 2 Jakarta Timur.

Langkah demi langkah Ocha lewati untuk mencari keberadaan kelas barunya itu. Ia berhenti didepan papan mading dan mencari namanya disana.

Ocha berada dikelas X Ipa II. Dengan langkah santai ia mencari kelasnya yang berada di lantai dua pojok sebelah kanan.

Setelah menemukan kelasnya ia segera masuk dan duduk dibangku kosong sendirian karena memang ia tidak mengenal siapapun disekolah barunya. Saat Ocha sedang asik dengan benda pipih di tangannya tiba-tiba ada yang duduk di sebelahnya.

"Hai gue Sylfira Nada, lo bisa panggil gue Fira." sapa gadis itu sembari menjulurkan tangan kanannya.

"Ocha." balasnya singkat sembari membalas uluran tangan yang Fira berikan.

"Gue boleh duduk sebelah lo kan?" tanya Fira.

Ocha hanya mengangguk setuju sebagai jawaban. Sylfira Nada, gadis ceria, super aktif, banyak bicara, dan stalker handal tentang semua gosip yang ada.

•••

Hari ini dikelas hanya ada perkenalan semua siswa dikelas itu. Ocha sangat bosan dengan kegiatan perkenalan hari ini, dan kali ini perutnya berbunyi dan meronta untuk segara diberi makan.

Setelah perkenalan panjang yang membosankan itu, akhirnya pun selesai. Ia segera melesat kekantin karna perutnya terus bernyanyi-nyanyi.

"Chakkk!" teriak Fira dari depan pintu kelas. Ocha yang sedang berjalan pun terhenti dan menoleh.

"Tunggu gue! Main tinggal aja." ucap Fira.

Dengan raut wajah malas Ocha pun melanjutkan perjalanannya menuju kantin. Lalu Fira mengejar Ocha yang tidak mendengarkannya.

Setibanya Ocha dan Fira dikantin mereka segera memilih tempat kosong untuk mengisi perutnya yang kelaparan itu.

"Lo tunggu sini, biar gue yang pesen makanan disana." ucap Ocha.

"Ayayay kapten." ucap Fira semangat.

5 menit kemudian Ocha membawa 2 mangkuk soto ayam dengan 2 gelas esteh manis menggunakan nampan. Setelah sampai di tempat Fira menunggu, akhirnya mereka menyantap makanan yang tadi Ocha beli untuk mereka ber-2.

•••

Setelah selesai dengan acara memberi makan perutnya mereka pun kembali ke kelas mereka.

Mereka berjalan dengan mulut Fira yang daritadi senantiasa bercerita tentang masa SMP-nya dulu, tak ingin ambil pusing Ocha pun hanya menyimak yang Fira katakan.

Ocha StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang